part 14 : a girl from my past

2.1K 109 18
                                    

Gary pov

Masih teringat jelas di kepalaku
Dimana kita berjalan bersama
Kamu menggandeng lenganku di hadapan semua orang

Agar mereka yang melihat tau, hubungan kita

Senyumanmu membuatku hangat setiap saat
Pelukanmu membuat semua beban hidup ini menghilang dalam kedipan mata

Bodohnya aku sudah sudah membuat cinta di hatimu seketika memudar

Andai waktu bisa kembali
Aku tak ingin semua itu terjadi
Aku ingin mengatakan kalau aku sayang kamu

Akankah kesempatan itu datang?
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tuan Gary, anda diminta untuk menemui Presdir di ruangannya"

"Sekarang?"

"TUAN GARY!!"

"huhhh. . . .ya. . Ya gua kesana"

Aku bangkit dari meja kerjaku, ya tuhan aku tidak tau kalau terlalu lama memandang layar komputer akan membuat migrain ku kambuh.

Dengan berat aku berjalan keluar dari ruang kerja ku menuju ke lantai paling atas, lebih tepatnya "ruangan Presdir"

Aku masuk ke lift dan memencet tombol 48

Seseorang menepuk pundakku

"Hey gery?" Sapanya

"Oh hey" balasku seadanya

"Mau ke ruangan bos?"

"Iya"

Kami terdiam, aku mendongak ke atas pintu lift.

'Masih lantai 20'

"Ehhh kok kemaren lo gak datang ke acara pernikahan presdir?"

Aku tertegun
Aku tidak mau mengatakan yang sebenarnya kalau aku menghadiri pernikahan itu, otomatis aku akan bertemu dengan "nya"

"Umm. . . Kemarin gua kena flu"

Dia mengangguk, akhirnya lift terbuka. Cepat2 aku keluar menuju tempat tujuanku.

Aku merapikan kemejaku, mengatur nafasku agar tak grogi. Ku lihat cermin di samping pintu, oke jambul ku masih rapi. . . .

"Tuan Gary"

"YA TUHAN!!. . ."

Klontang!! Braakkk!!

Aku kaget,seseorang tiba2 menepuk pundakku.saking kagetnya tanpa sengaja aku menyenggol tempat sampah hingga menumpahkan isinya

"Anda tidak apa2 gary?"

"Gak papa. . . . . . PAK PRESDIR!"

Pria di depanku hanya tersenyum, Sial!! Aku benar2 terlihat bodoh di hadapannya.

"M. . .maaf saya sudah menjatuhkan tong sampah nya"

"Tak apa, nanti ada OB yang akan membersihkannya" jawabnya santai

"Bukankah bapak memanggil saya?"

"Iya memang, silahkan masuk gary!"

Presdir mempersilahkan ku masuk Aku benar2 beruntung punya bos yang ramah & baik sepertinya

"Silahkan duduk!"

Aku mengangguk, aku pun duduk di hadapan meja nya

"Engggg. . . Bapak ada perlu apa dengan saya?" Tanyaku dengan nada grogi

Viyon membuka laci mejanya dan mengeluarkan sebuah berkas kecil yang aku tak tau berkas apa itu.

"Pertama sekali saya mau anda jangan memanggil saya dengan sebutan 'pak' cukup viyon saja"

when i hear your voice again (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang