part 18 : when i hear your voice again (end)

1.6K 112 7
                                    

Author pov

Flash back on

Beby mengayuh sepedanya menyusuri jalanan kota, keringat mengguyur keningnya, tapi itu tak menghentikan semangatnya.

'Semoga gak telat' batinnya berulang kali.

diparkiran sepedanya secara sembarang dan mulai berlari. Hari ini shania memberitahunya bahwa dia akan mengikuti lomba balet yang di selenggarakan di hotel ternama di jakarta. Dan tentu saja beby tak akan melewati momen itu.

Orang-orang yang hadir tampak mengenakan jas, dan gaun elegan. Ia berjalan menuju ruang auditorium.

Pintu terbuka, beby seketika terpesona. terlihat jelas, shania berdiri di atas panggung dengan pakaian balet yang tampak berkilau di sorot lampu.

Alunan musik klasik berbunyi, shania dengan anggun menggerakkan tubuhnya sesuai.

Seketika perasaan aneh di dalam diri beby muncul, jantungnya berdetak tak karuan, pandangan tak pernah lepas dari sahabatnya itu. Sahabat? . . Entah kenapa terdengar tak cocok baginya.

Tepukan meriah dari penonton menyadarkan lamunan nya, beby pun langsung ikut berdiri dan menepuk tanganya keras walaupun shania tak menyadarinya.

Acara pun telah selesai, beby memutuskan untuk menunggunya di ruang tunggu hotel, dengan sabar dia duduk menghadap lift sampai akhirnya tepukan di bahunya menyadarkannya.

"Heh! ngapain lo ke sini cupu gembel?" Ucap nobi dengan nada mengejek. *ceritanya nobi nggak tau sama sekali kalo beby orang kaya*

"Apaan sih lo, sana ganggu yang lain jangan gue. gue lagi nungguin sahabat gue, bukan lo." bentak beby kesal.

"Siapa?"

"Shania lah, siapa lagi"

Seketika nobi tertawa, beby menatap nya risih.

"Aduduh, shania anak baru yang sekarang jadi primadona kelas sahabatan sama hantu kelas kayak lo" sindir nobi sambil menyeka matanya.

"Lo ga tau apa-apa nob"

"Oohh begitu? Oh iya, gua tadi liat ada sepeda butut di parkiran, berarti lo kesini naik sepeda. Bukannya rumah lo jauh dari sini?"

Malas untuk meladeninya, beby pun bangkit berusaha menjauh dari nobi, tetapi nobi terus mengikuti dari belakang.

"Pergi sana jangan ganggu gue!" Teriak beby.

"Lo belum jawab pertanyaan gue gembel"

Tiba-tiba nobi menahan lengan beby, tenaga nya sangat kuat, beby pun tak dapat membrontak.

"Lepasin gue nob!"

"Berani nya lo menghindar dari gue . . . .ato jangan-jangan . . . Lo punya perasaan sama shania?" Sinis nobi

Beby terdiam, seketika wajahnya memerah, jantungnya tak karuan. Nobi yang memandangnya kini tampak curiga.

"Beby!!!" Beby berbalik, sambil melambai shania berjalan ke arahnya menghampirinya , dan dia agak terkejut dengan kehadiran nobi. Nobi pun melepas genggamannya.

"Eh ada lo nob?" Tunjuk shania.

"Eh iya shan, kebetulan aku tadi nonton tari balet kamu dengan mama aku"

Shania hanya ber oh ria, tiba-tiba nobi merangkul bahunya, shania pun kaget begitu juga beby yang ada di antara.

"Karena kebetulan aku disini, gimana kalo aku antarin kamu pulang?"

"E . . E tapi. . . Beby?" Ucap shania ragu.

"Beby bilang dia ada urusan mendadak, iya kan beb?" Karang nobi.

when i hear your voice again (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang