Author pov
Beby berjalan pergi. Isak tangisan shania semakin menjadi bersamaan dengan beby yang kini menghilang dari pandangan nya.
Key bangkit dari tempat duduknya, dan berlari keluar mengejar beby. Ve yang ada di samping shania berusaha menyeka air mata shania yang mengalir deras membasahi pipinya.
Nyonya Anadila yang semula penuh amarah membisu, ada rasa bersalah pada dirinya karena sudah membentak dan menampar wanita yang sebelumnya di cintai anaknya.
"K. . . Kalau begitu saya permisi" singkat nyonya anadila, ia pun berjalan keluar ruangan.
Nobi juga masih terdiam di posisi yang sama. Shania menggeram kesal, ia pun turun dari kasur nya. Shania mendekati nobi, memukul dadanya. Kedua orang tua shania langsung mencegah tindakan anaknya itu.
"Puas lo nob! Kalau bukan gara-gara lo, semua ini gak bakal terjadi" isak shania berusaha memberontak.
Nobi tertunduk, ia terdiam sejenak dan mendongak menatap shania.
"Setidak nya apa yang gua lakukan ini benar"
Shania terbelalak
"Cinta kalian itu salah, itu sudah melampaui batas, setidaknya apa yang gua lakukan ini untuk kebaikan lo. Percuma lo taat beribadah, lo buat kebajikan, tetapi nyatanya lo melakukan hal telarang. Dan juga,Bukan cuma beby aja yang sayang sama lo tapi gua juga shan!, apa lo pernah mikirin perasaan gue? Nggak kan?!"
"Apa lo bilang??"
Shania memberontak berusaha untuk memukul nobi. Belum saja shania mencoba menampar nobi, ia pun menghindar dan pergi meninggalkannya
"SINI LO!!"
"SUDAH SHANIA!" Bentak ayah shania
Shania terdiam. Sang ayah pun menuntun nya untuk duduk, shania pun memandang sang ayah dengan penuh amarah.
"Ternyata papa sudah salah menyekolahkan kamu disini, seharusnya papa tidak menyetujui beasiswa kamu. Kamu berubah, kenapa kamu jadi seperti ini ?"
"Kalau aku jelasin ke papa, papa gak akan ngerti"
Shania kembali terisak, sang ayah duduk di hadapannya dan menyeka air mata anak semata wayang nya itu. Ia tersenyum miris melihat perasaan anaknya kini sangat terluka.
"Memang, papa memang tak akan pernah mengerti kamu, sampai kapan pun papa gak akan mengerti"
" . . . .hiks. . . . Hiks. . . . Hiks"
"Tetapi papa akan mencoba belajar untuk memahami kamu, tetapi apa yang kamu lakukan itu salah nak"
Shania tertunduk.
"Jangan sampai cinta terlarang mu itu, membuat mu buta akan tuhan yang marah kepadamu. Kamu harus mengakhirinya sekarang nak"
Shania tak dapat berkata apa-apa, dipeluk nya sang ayah dan ia menangis sejadi-jadinya.
..
.
.
.
In other side
Beby menyeka matanya yang mulai berkaca-kaca. Ia menyusuri lorong.rumah sakit dengan tergesa-gesa tanpa menghiraukan orang-orang yang menatapnya heran.
"Beby tunggu!!"
Suara key terdengar dari kejauhan, beby berbalik, kinak berhenti di hadapannya ngos-ngosan."Kenapa?" Jawab beby jutek
"Justru gua nanya itu ke lo, kenapa lo bentak shania tadi?"
"Bukannya udah jelas, shania sendiri yang mau gua kayak gini. Udah ah, gua mau pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
when i hear your voice again (End)
RandomBeby Chaesara Anadila: Mahasiswa indonesia universitas seni di paris. jurusan konduktor orkestra seorang gadis kaya raya anak dari CEO perusahaan ternama, berperawakan bak pangeran tetapi lebih anggun dari seorang putri kerjaan. sifat nya yang cool...