Beby pov
Flash back
Aku suka hujan. . .
Di saat langit ke abuan, dan hujan perlahan turun membasahi kota. Ia selalu berdiri di situ, di teras sekolah, di saat yang lain berlarian dengan payung dan jaket mereka. Ia justru diam menatap kosong rintikan air.
Aku tersenyum simpul, tentu saja kesempatan ini tidak akan ku lewatkan."Shania. . . ."
Ia berbalik menatapku dan tersenyum, senyuman yang berhasil membuatku mematung."lo gak pulang beb?" Ia menaikkan kedua alisnya
"Lo sendiri?"
Ia mendengus, ia tersenyum miris sambil kembali memandang hujan yang semakin lebat."Biasa. . . . Gua lupa bawa payung"
Aku tersenyum kecil, jawaban yang polos sekali. Jujur saja shania memang sangat ceroboh, tetapi kecerobohannya itu menjadi keuntungan tersendiri bagiku.
"Ya udah, kita pulang bareng aja kayak biasanya" jawabku sambil menyodorkan payungku ke arahnya.
"Gak deh"
Aku menatapnya heran
"Loh kenapa?" Tanyaku sedikit kecewa
"Setiap kita pulang bareng pake payung lo, pasti lo basah kuyup. Dan ingat waktu itu lo sakit berhari-hari karena gua"
"Ia sih, apalagi gua sampe di rawat di rumah sakit" jawab ku sambil mengusap lenganku karena merinding.
"Tuh kan, gua gak mau nambah beban lo karena kecerobohan gua. Trus juga nanti kalo gua kena ceramahin orang tua lo gimana"
Entah apa yang kurasakan saat ini, awalnya aku hanya diam. Tiba-tiba aku tak bisa menahan gelak tawa ku, aku pun tertawa.
"Loh kok ketawa"
"Hahaha lo itu benar-benar aneh ya"
"Lohh???" Ia memiring kan kepalanya kebingungan
"Hahahaa orang tua gak marah kok, dan ya sebenarnya gua gak tinggal dengan mereka"
"Tapi kan. . . ."
Kulihat ia tampak agak kesal, aku pun menghentikan tawaku
"Oke . . Oke gini aja, mungkin lo masih gak enak sama gua karena kita baru kenalan gak lama dan lo juga anak baru di sekolah ini"
"Jadi. . . "
"Jadi. . . Gimana lo jadi sahabat gua" aku menawarkan tanganku kepadanya.
"Sahabat. . . Sama lo?"
"O jadi lo gak suka? Oke deh uhuk. . .uhuk gua masih sakit karena kehujanan kemarin uhuk, duh mana bokap gua mau datang besok. Mesti jawab apa gua" aku berpura-pura seolah diriku benar-benar sakit.
"Eeee. . . . Iya deh iya gua mau jadi sahabat lo" jawabnya agak sedikit ketakutan
"Nah gitu dong hehe. . . Eh sudah sore nih, kita pulang yuk"
Aku membuka payung milikku, aku menarik tanganya untuk berjalan bersama, tetapi ia menahan tarikanku.
"Umm . . . Gimana kalo lo gua yang pegang payung nya biar lo gak kebasahan" tawar shania
Aku berpikir cukup lama, akhirnya aku punya cara yang lebih baik. Aku pun memasukkan payunyku kedalam tasku, ia pun semakin terheran.
"Loh payungnya?"
"Gua gak mau cuma satu dari kita yang basah kuyup, kalo lo kehujanan, gua juga harus kehujanan"
Hujan masih belum berhenti, tetapi aku berlari ke tengah lapangan sama berdiri di hadapannya di tengah hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
when i hear your voice again (End)
RandomBeby Chaesara Anadila: Mahasiswa indonesia universitas seni di paris. jurusan konduktor orkestra seorang gadis kaya raya anak dari CEO perusahaan ternama, berperawakan bak pangeran tetapi lebih anggun dari seorang putri kerjaan. sifat nya yang cool...