Esok hari nya, di pagi hari, Jevano sudah rapih dengan sweater hitam bermotif catur di lengan kanan dan kiri nya. Sweater yang diberikan Kelly pada Jevano sebagai kado hari ulang tahun nya kemarin.
"Bunda.. Jevano berangkat dulu ya, jemput Kelly" pamit Kelly pada Bunda yang sedang duduk di sofa depan TV lalu mencium punggung tangan ibu nya
"Hati-hati, Bang.. Nanti Bunda sharelock tempat makan nya ya, Bunda nunggu papah dulu" ujar Bunda
Ketika sudah mendapat izin dan pamitan dengan Bunda, Jevano langsung melangkah ke halaman samping untuk mengeluarkan motor nya. Jevano memutar kunci motor nya yang sudah ia letakkan pada mesin kontak motor tersebut, dan menancap gas dengan kecepatan sedang
•••••
"Duh ini cocok nggak, ya?" ucap Kelly yang masih stay di depan cermin berbentuk panjang ke bawah, dan menampilkan seluruh body gadis itu. Kelly memutar badan nya mulai dari arah kanan, kiri, belakang, dan kembali kearah depan menghadap cermin. Begitu ia memperhatikan seluruh isi kamar nya mulai dari meja belajar, tempat tidur, dan lantai, Kelly terkejut karena hampir seluruh isi lemari baju nya sudah tergeletak di sisi ruangan kamar.
"Hmm.. Ini aja deh, not bad lah ya" putus Kelly saat ia kembali bercemin untuk menampilkan outfit yang ia kenakan hari ini mulai dari atas kepala sampai ujung kaki. Ia menggunakan celana jeans berwarna abu-abu, dengan atasan berwarna baby blue, kesukaan Kelly. Yang ia balur dengan jaket sedikit crop berwarna hitam dengan rambut yang menjuntai ke bawah, sedikit bergelombang yang sudah ia catok.
"Kell... Jevano udah sampai" teriak nenek dari arah ruang tamu yang masih menyambut kedatangan Jevano. Nenek membiarkan Jevano untuk duduk di sofa terlebih dahulu sambil menunggu Kelly berkemas-kemas. Nenek memberikan segelas air putih dingin pada Jevano
"Iyaa.. Sebentar" jawab Kelly. Ia pun mengambil sling bag nya di atas nakas tempat tidur nya, memakai sepatu sneakers berwarna putih polos yang tali nya ia ikat berbentuk pita. Kelly melangkah keluar kamar dengan wajah tertunduk, ia takut, kalau-kalau penampilan nya hari ini akan memalukan Jevano dan keluarga nya
Jevano yang sedang terduduk, terkejut, ia langsung berdiri dari tempat duduk nya. Jevano memperhatikan wanita nya itu mulai dari rambut sampai sepatu. Tidak ada yang norak dari penampilan wanita yang berada di depan nya sekarang. Jevano mendekati Kelly, dan mengangkat wajah Kelly yang masih tertunduk, memegang dagu Kelly, lalu sedikit mengangkat nya agar wajah Kelly bertatapan dengan Jevano
"Hei" sapa Jevano lembut dan masih stay memperhatikan Kelly dengan jarak yang sangat dekat
"Cantik" puji Jevano. Saat itu lah, Kelly berani mengangkat wajah nya dan beradu tatap dengan Jevano. Malu-malu
"Ke-kenapa ka-kamu liatin aku begitu? A-aku jelek ya? Nggak cocok ya? A-aku gan-" ucap Kelly yang terbata-bata lalu di potong dengan Jevano
"Ssttt..." Jevano menempelkan jari telunjuk nya pada bibir mungil Kelly
"Nggak ada yang nggak cocok, nggak ada yang jelek, ini, sempurna. Kamu cantik" ucap Jevano lemah lembut penuh kasih sayang. Jevano menyelipkan rambut Kelly ke belakang telinga
"Ayo, jalan, Bunda sama Papah udah nunggu disana" ajak Jevano langsung menggenggam telapak tangan Kelly agar bersatu dengan telapak tangan nya juga
Setelah berpamitan pada Nenek, Jevano dan Kelly melangkah keluar rumah dan berjalan munuju motor Jevano yang ia parkir di depan pagar rumah Kelly yang berwarna coklat itu. Jevano memakai-kan helm untuk Kelly, lalu baru itu, ia memakai helm full face nya sendiri. Ketika Kelly sudah berada di atas motor nya, Kelly melingkarkan tangan nya pada pinggang Jevano. Jevano tersenyum kecil di balik helm nya, tanpa Kelly tahu. Jevano menyalakan motor nya, lalu menjalankan motor nya dengan pelan. Ia ingin menikmati waktu bersama dengan Kelly di atas motor nya lebih lama
•••••
Dua puluh menit kemudian, Jevano dan Kelly sudah sampai pada sebuah restoran yang bisa dibilang tidak terlalu mewah, tetapi, desain dari seluruh isi restoran itu tampak elegan dan mewah. Restoran itu mempunyai kharismatik sendiri untuk menarik pelanggan agar nyaman berada di dalam nya. Kelly yang sudah turun dari motor dan melepaskan helm nya, disusul oleh Jevano. Kembali Jevano menggenggam telapak tangan Kelly, dan berjalan memasuki restoran itu dan mencari keberadan Bunda dan Papah.
"Bunda... Papah..." sapa Kelly ketika sudah berada di belakang kedua orang tua Jevano itu. Kelly mencium kedua punggung tangan sepasang suami istri itu, diikuti Jevano. Jevano menarik kursi yang berada di hadapan orangtua nya, lalu, mempersilahkan Kelly untuk menduduki kursi tersebut lebih dulu daripada dirinya. Setelah Kelly duduk dikursi yang sudah Jevano persilahkan, Jevano menarik satu kursi yang berada disamping Kelly dan ikut duduk disamping Kelly.
"Kalian pesan apa? Bunda sama Papah udah pesan" tanya Bunda pada kedua anak muda yang berada didepan nya sekarang
Pertanyaan dari Delanda membuat Kelly dan Jevano saling beradu tatap. Seolah saling bertanya kepada keduanya tentang 'Kamu pesan apa?' Namun kali ini, Kelly yang memutuskan untuk menentukan pilihan makanan untuk dirinya dan juga Jevano
Kelly membolak-balikan buku menu restoran itu, dan menuliskan pesanan yang ingin dia pesan pada sebuah kertas yang sudah disediakan dari pelayan restoran itu. Kelly memesan cumi goreng tepung dengan nasi, dan milkshake strawberry kesukaannya. Lalu, ia menuliskan pesanan Jevano, makanan kesukaan Jevano. Kelly memesankan seporsi kerang hijau dengan tumisan sayur kangkung, juga sepiring nasi, dan milkshake cappucino kesukaan Jevano. Kelly sangat hafal makanan dan minuman kesukaan pacar nya itu. Bagaimana tidak enak jadi Jevano? Tidak perlu pusing-pusing untuk menentukan makanan apa yang harus ia pesan, minuman apa yang hsrus ia pesan ketika dirinya dan Kelly berada di mall atau di restoran. Tentu nya, Jevano sudah terima beres. Karena, Kelly yang sudah mengatut nya
Kelly yang sudah menuliskan pesanan untuknya serta untuk Jevano, ia memanggil pelayan restoran itu dan menyerahkan kertas yang telah ia tulis kepada pelayan. Lalu, Kelly mengucapkan terimakasih dan tersenyum kecil pada pelayan. Ramah.
Sambil menunggu pesanan, Delanda dan Galih. Papah Jevano, mengajak Jevano dan Kelly mengobrol. Obrolan mereka diawali dengan rencana yang kemarin Kelly jalankan, dilanjut dengan Jevano yang membuka beberapa kado dari Kelly yang kemarin belum sempat ia selesaikan. Jevano mulai membuka dari bungkus kado bermotif batik berwarna coklat itu. Lalu, selanjutnya berbincang-bincang kecil dan tertawa.
"Permisi, Bu, ini pesanan nya" ucap pelayan dan langsung memindahkan beberapa piring dan gelas kaca berisi pesanan mereka dari nampan kayu, ke atas meja.
"Pesanan nya sudah semua ya, Ibu, Bapak, selamat menikmati" ujar pelayan itu lagi sambil tersenyum ramah dan mencoret bon yang ditempelkan ditepi meja itu.
"Terimakasih, Mas, Mba" jawab Jevano dengan ramah
"Ayo, dimakan Kelly, habiskan ya" ujar Delanda pada Kelly. Kelly pun tersenyum mendengar ucapan Delanda barusan. Delanda pun langsung menyantap pesanan nya. Begitu juga dengan Galih.
Terimakasih sudah membaca !!! Jangan lupa Follow (bagi yang belum follow) Dan vote, juga sertakan komen atau kritik dan saran lain nya di kolom komentar !!! Love u readers 👋🏻❤
Semoga suka sama cerita nya :3
Yukk Share ke teman-teman kalian 😉😉
YOU ARE READING
Kellyxia and Her Love Story [SELESAI]
RomanceJevano Gavindra. Anak semata wayang dari sosok perempuan bernama Delanda Sheern. Jevano yang di kenal brandalan, playboy, suka melawan Ibu nya , dan sangat mencintai dunia gelap. Tetapi, perempuan lugu bernama Kellyxia Natasha berhasil membuat duni...