15 [Rencana baru]

2K 252 20
                                    

votement please.


Pagi hari tiba di kota Jakarta, disinilah Haechan sedang mengurus biaya rumah sakit Jaemin, setelahnya kembali ke ruangan Jaemin.

"Oy" panggil Haechan pada Jaemin yang sedang membuka ponselnya di ranjang, sudah siap untuk kembali ke rumahnya.

"Sementara lo pake kursi roda dulu ya"

"Iya, ngomong-ngomong mereka udah tau kalau gue mau pulang?" tanya Jaemin di balas gelengan Haechan.

"Enggak, gue sengaja ga bilang. Lagipula mereka pasti kesini siang nanti, ini masih jam setengah delapan ya, gara gara lo minta pulang terus ini" ucap Haechan.

"Yeu, maap"

Setelahnya Haechan membantu Jaemin menaiki kursi roda dan menaiki mobil, dan mereka berkendara membelah kota Jakarta, entah sudah berapa kali.

"Chan"

"Apa?"

"Kata bunda, kalau ga sanggup bangun rumah yang baru, kita bisa baikin rumah yang lama" ucap Jaemin membuat Haechan menatap lurus jalanan di depannya.

"Rumah kita sudah hampir jadi Jaem, jangan khawatir tentang itu. Gue bakal bantu lebih" ucap Haechan

"Sebentar lagi, kita bakal punya rumah baru, lebih nyaman dari yang orang lain punya, jadi tungguin aja" lanjut Haechan.

"Ya, semoga"

......

Pintu utama rumah mewah keluarga 'Chandratara' telag di buka, sepi dan sunyi dalam karena masih pagi. Bahkan ruang makan pun tidak ada satu orang pun. Mungkin kelelahan setelah berbincang hingga larut malam tadi malam.

"KAKAK!"

Jaemin menutup telingannya ketika mendengar teriakan Haechan yang melengking ke seluruh penjuru rumah.

Hingga seseorang dari atas menegurnya.

"WOY! MASIH PAGI! KALAU MAU MALING NANTI MALAM"

"HEH! BUKA MATA LO, LO KIRA MALING!" sahut Haechan pada Jeno yang berada di pembatas tangga dengan mata yang tertutup.

"HAH? SAPA LO?"

"YEU, BUKA MATA LO?!"

"APASIH RIBUT-RIBUT PAGI PAGI?"

Haechan menoleh pada Renjun yang keluar dari kamarnya dengan mata yang masih tertutup membuat Haechan merotasikan matanya.

Renjun melihat ke arah Haechan, lalu setelahnya melihat ke belakang Haechan, ada Jaemin yang duduk di kursi rodanya, membuat ia berlari ke arah Jaemin yang mengecek keadaan nya.

"Orang sakit asal lo bawa pulang ae"

"Kak, dia yang maksa mau pulang" ucap Haechan yang pundung dan berjalan ke arah sofa.

"Memang udah pulih jaem? ga ada yang sakit?" tanya Renjun sembari mengelus tangan Jaemin.

"Aman kak, gue udah baik aja, jangan khawatir." ucap Jaemin membuat Renjun memeluk Jaemin sekilas.

Keributan tadi membuat semua penghuni rumah terbangun dan memutuskan turun ke bawah.

"Eh? kenapa pulang?" tanya Mark dengan kacamata yang berada di sekita matanya, lalu di susul Jisung dan Chenle .

Tujuh Halaman || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang