votement please.Hari ini tiba.
Dimana sebentar lagi dua haluan akan menjadi satu haluan, atau bahkan tetap menjadi dua haluan?Jam menunjukan pukul 20.07 PM, dan disinilah mereka. Masih di dalam rumah penuh kenangan sejak tujuh tahun silam, mereka sibuk dengan bawaannya masing-masing.
"Kak, ada barang yang berharga lagi ga? gue ga mau ketinggalan satupun" sahut Jisung dari lantai atas pada sang kakak di bawah.
"Ga ada! coba cek kamar bunda" teriak Haechan dari lantai bawah, Jisung segera berlari ke kamar bunda sedangkan Jaemin baru saja keluar dari kamarnya, berjalan turun dengan barang bawaan nya.
"Nanti kita disana nginap di hotel dulu, ayah pulangnya besok" Ucap Renjun di angguki Jaemin dan Haechan.
"Males banget gue ketemu tu bapak bapak" ucap Haechan kesal.
"Bapak lo juga kali" sahut Jaemin.
"yeu, bapak lo itu" balas nya tak mau kalah.
"Yaudah bapaknya kalian berdua, gue anak bunda" sahut Renjun membuat Jaemin dan Haechan menatapnya tajam.
"Kak udah nih"
Renjun, Haechan dan Jaemin menoleh pada Jisung yang menuruni tangga dengan barang bawaannya, mereka hanya tersenyum melihatnya.
"Yaudah ayok keluar, taksinya bentar lagi datang" ujar Renjun membuat yang lain memindahkan barangnya keluar, dan mereka akhirnya menunggu di teras rumah.
Haechan yang awalnya duduk kembali berdiri dan menjauh sedikit keluar dari pagar, ia menatap rumah yang sudah ia tempati beberapa tahun lalu.
"Hah, susah banget ninggalin rumah ini, kota ini, lingkungan ini, dan harus mengenal tempat baru" ujar Haechan.
"Gapapa, yang penting kita sama sama, kalo misalnya kakak disini terus kalian disana baru lo boleh marah" ucap Renjun yang sudah di samping Haechan bersama Jaemin dan Jisung.
"Makasih ya bandung, udah jadi obat buat keluarga gue, gue pasti bakal balik." ucap Haechan mendapat elusan di punggungnya.
"Tuh kak, taksinya datang" ucapan Jisung membuat mereka menoleh ke arah gerbang komplek, dengan segera mereka berlari masuk mengambil barang yang mereka tinggalkan di teras, dan memindahkannya di mobil.
Renjun yang terakhir, ia memegang kunci rumah, ia membuka pintu rumah itu dan melihat ke dalamnya yang sudah gelap dan kosong, ia menghela nafas pelan dan kembali menutup pintu tersebut dan menguncinya. Lalu ia menyusul saudaranya ke dalam mobil.
"Kakak pasti kembali bun"
21.21 PM
Mobil mereka membelah jalanan kota bandung yang masih sama, yaitu basah karena hujan baru berhenti sejak beberapa jam yang lalu dan angin sejuk yang berhembus di sekitarnya.
Jisung yang berada di dekat jendela, dapat melihat dengan jelas jalanan yang basah dan menampilkan mirror bagi gedung-gedung di sana, malam ini terasa indah dan damai baginya.
Hingga mereka sampai ke bandara dan memulai penerbangan menuju Jakarta dan resmi meninggalkan Bandung.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Halaman || NCT DREAM
RandomSatu lembaran yang terobek dan terbagi menjadi tujuh bagian, tertiup angin melewati dua haluan. "Gue yakin kita bakal balik lagi ke bandung, tapi gue ga yakin kita bakal balik bertujuh" - Haechan "Sudah cukup usahanya, waktunya kita rehat" - 7dream...