08 [Kakak disini]

2.4K 308 20
                                    

votement please.

"Chenle"

Renjun menatap Chenle di depannya, orang yang membuat isak tangis beberapa waktu lalu. Dengan segera Renjun beranjak duduk di samping Chenle. Dengan cepat Chenle merubah mimik wajahnya menjadi biasa saja.

"Ga usah di sembunyiin, gue udah liat"
Chenle yang mendengar penuturan Renjun pun menundukan kepalanya sembari memeluk kedua lututnya di atas sofa.

"Kenapa?" tanya Renjun pelan.

"Ha? gapapa" jawab Chenle di balas dengusan kesal oleh Renjun.

"Yang bener dek, lo kenapa?" tanya Renjun sehalus mungkin, namun tidak ada jawaban, sunyi. Namun beberapa detik setelahnya, ia melihat tubuh Chenle yang bergetar, dengan cepat Renjun memeluknya.

"Gue ini kakak lo juga, lo ga perlu sungkan sama kakak, lo tetap adik gue, lupain aja beberapa tahun silam, kita buat rumah yang baru sama sama" ucap Renjun pada Chenle.

Chenle menghentikan tangisnya, ia menoleh pada Renjun setelahnya, ia menatap Renjun aneh, sedangkan Renjun asik mengelus punggung Chenle.

"Gue emang udah kebiasa disini sendirian kalo jam segini, karena gue ga punya tempat sendiri" jelas Chenle.

"Sekarang lo punya tempat, gue tempatnya" ujar Renjun membuat Chenle memeluknya erat.

"Gue kangen sama lo kak"

"Gue juga dek, udah jangan sering nangis, karena" ucap Renjun menggantung kalimatnya sebentar.

"Kakak disini"

....

"HAECHAN!"

"DIEM NAPA SIH LO!"

Jaemin berteriak pada Haechan di depan pagar rumah besar itu, Haechan memegang pundak Jaemin dan mengintip dari luar pagar menuju pintu utama.

Jam menunjukan pukul 03.45 AM.
Dan mereka baru pulang, jarang sekali mereka pulang hingga pagi, makanya mereka mengendap-ngendap.

Mereka berdua terus berdiam di luar pagar hingga suara motor membuat mereka menoleh pada seseorang yang memberhentikan nya di depan pagar, itu Jeno.

"Kenapa disini?" tanya Jeno heran.

"Hindarin kak Renjun" jawab Haechan.

"Ada jalan gitu untuk ke kamar bawah tanpa ada yang tau?" tanya Jaemin pada Jeno.

"Ga ada, kalo mau tidur aja di kamar gue, jadi besok alasannya ya kalian tidur di kamar gue" jelas Jeno.

"Yeu, gapapa deh, yang penting kita bebas dari amukan kak Renjun" ucap Haechan.

"Tapi lo tidur dimana?" tanya Jaemin pada Jeno.

"Kamar gue besar, ada dua kasur juga, dulunya sih sekamar sama Chenle tapi dia udah pindah" jelas Jeno di angguki mereka berdua.

Mereka akhirnya memasuki rumah itu dengan pelan, bahkan Jeno juga memperhatikan langkahnya agar tidak membuat suara, di ikuti Haechan dan Jaemin dari belakang.

Tujuh Halaman || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang