10 [Kembali Pulang]

2.4K 289 13
                                    


votement please.


"APAANSIH CHAN?"

Renjun baru saja membentak Haechan yang menariknya ke dalam rumah diikuti Jaemin dan Jisung di belakang mereka.
Matahari mulai menerbitkan dirinya, namun ia tertutup oleh awan yang membuat cahayanya tidak bisa menyinari pelosok bumi.

"Apa? lo mau sama mereka kak? liat, denger, bunda lo aja di jelek jelekin sama mereka, lo masih mau peduli?" ucap Haechan yang mulai emosi.

"Kan bisa di bicarain baik baik chan, ga gini. Liat, usaha gue gagal, lo tambah ngerusak usaha gue, mau lo apa sih?" balas Renjun.

"GUE MAU PULANG."

"Oh? jadi salah gue sekarang? oke, gue ngalah" lanjut Haechan membuka pintu rumah utama itu, ia berhenti sebelum masuk dan kembali menatap Renjun.

"Dan satu lagi, bunda ga pernah ngajarin anak anaknya untuk ngebentak" setelahnya Haechan masuk dengan terburu-buru meninggalkan Renjun dan yang lain di depan pintu.

Renjun mengusak surainya frustasi, ia menyusul masuk ke kamarnya, meninggalkan Jaemin dan Jisung.

"Kak, mereka ga pernah berantem sampai segininya, gue baru liat seumur hidup, bahkan ga pernah berantem, baru kali ini gue liat, biasanya juga becandaan" ucap Jisung.

Jaemin mengelus punggung adiknya, menenangkannya dengan tulus, dia tidak boleh menjadi salah satu ego untuk di situasi sekarang.

"Gapapa, sudah wajar saudara itu sesekali tidak akur, kita aja yang terlalu damai sampai-sampai masalah enggan datang ke rumah kita"

Jaemin meninggalkan Jisung di pintu utama, Jaemin menaiki mobil dan pergi dari rumah kedua yang dia punya.

.....

Jaemin kembali membelah jalanan kota Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin kembali membelah jalanan kota Jakarta. Ia mengemudi dengan kecepatan maksimal, melewati angin yang mencoba menambraknya, mengabaikan dunia saudaranya yang sedang tidak baik-baik saja.

Beberapa menit ia mengemudi, ia berhenti di depan rumah sederhana, yang ia kunjungi beberapa waktu lalu dengan Haechan.

Ia keluar dari mobil, membuka pagar dan masuk ke dalam rumah, membiarkan mobilnya di luar, di kelilingi oleh pohon pohon tinggi. Rumah itu terpencil dari kota ataupun komplek besar pada umumnya, itulah yang di sukai bundanya.

Jaemin menghentakan kakinya pelan, menbuka kamar sang bunda, dan membanting dirinya di kasur sang bunda.

"Bun.. pengen pulang. Disini ga enak" monolognya pada diri sendiri.

Jaemin terkenal sebagai sosok berkarakter tertutup dan kuat di keluarganya, sama dengan Haechan. Namun di balik itu semua ia biasa menghabiskan waktu sendiri untuk merenungkan masalahnya.

Tujuh Halaman || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang