O4. Lamaran kakaknya Jana

9 4 0
                                    

Halo readers!
Siap masuk chapter keempat?
Oke, let's go!
Selamat membaca~



ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ
Kau rumahku - Rai
01:37 ───•─────── 04:46
   ⇆     ◁     ❚❚     ▷     ↻
  
  . . . 🌵🌵🌵 . . .

Ceklek

Pintu sebuah kamar itu terbuka, lalu keluarlah seorang gadis cantik dengan dress putih dengan corak kuning di ujung dress-nya. Gadis itu tampak mengurai rambutnya yang agak sedikit bergelombang, sangat menambah kecantikan dalam diri gadis itu.

Dia, Seanna.

Malam ini, malam yang mungkin akan cukup melelahkan karena ia akan menghadiri acara lamaran dari kakak perempuan Jana Amirasya, sahabatnya. Dengan dress code berwarna putih, Seanna tampil cantik dan menawan.

"Bi, Sea ijin ke acara lamaran kakaknya Jana ya. Janji gabakal pulang kemaleman" ucapnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya dengan senyuman manis.

Sang Bibi terperangah melihat kecantikan nonanya, dengan daster yang melekat ditubuhnya dan sapu tangan yang bertengger manis dibahu kiri Bi Lita.

"Yaampun non, non cantik banget! Bibi sampe pangling liatnya" kata Bibi sambil menggelengkan kepalanya. Seanna tersenyum menanggapi.

"Hahaha bibi bisa aja, yaudah Sea pamit ya bi" Pamit sekali lagi Seanna.
"Eh, iya non iya. Hati-hati non" kata Bibi sambil melambaikan tangannya.

"Lo ngapain disini?"

"Oh? Udah selesai dandan nya? Ayo berangkat bareng gue." Tukas laki-laki didepannya, Kabiru.

"Siapa suruh lo dateng kesini?" tanya Seanna menahan kesal. Biru hanya terkekeh geli melihat ekspresi kesal gadis itu.

"Siapa ya yang nyuruh gue kesini?" tanyanya balik pada diri sendiri dengan wajah yang menyebalkan.

"Lo ada masalah apa sama gue?" tanya Seanna sekali lagi dengan tangan yang terkepal.

"Uluhuluh takutttt" ejek Biru lalu tertawa geli.

"Gue juga diundang sama Jana buat dateng keacara lamaran kakaknya. Lagian itu juga kan datengnya harus pake pasangan, emang lo ga dikasih tau?" Jelas laki-laki itu.

"Bodo amat mau pake pasangan atau engga, gue ga peduli! Yang jelas maksud lo mau jadiin gue pasangan diacara itu? Gitu? Sorry ga minat." tolak Seanna pada Biru.

"Yakin? Lo udah dandan lama, cantik-cantik gini masa gajadi pergi. Lo juga perginya bareng cogan yang tampan kaya gue gini"  jawab Bumi dengan menaik-naikkan alisnya.

"Narsis amat" ketus Seanna. Biru tertawa melihat wajah kesal Seanna.

"Lo yakin gamau pergi? Lo mau buat sahabat lo itu sedih gara-gara lo ga dateng?" tanya Biru sekali lagi.

"Gue berangkat tapi sama taksi, bukan sama lo" jawab Seanna. Karena ia takut jika teman-temannya melihat ia datang bersama laki-laki, akan dicecar habis ia dengan pertanyaan yang tidak jelas nantinya.

Biru menggeleng tegas, "Kaga boleh, enak aja anjir! Gue udah jauh-jauh kesini jemput lo. Masa Lo berangkat naik taksi? Lo ga kasian sama gue?" ucap Biru dengan wajah memelas.

"Ga ada yang nyuruh lo jemput gue!" Seanna memutar bola matanya malas, lalu ia pergi berjalan meninggalkan laki-laki menyebalkan itu, kini ia harus mencari taksi yang sudah ia pesan tadi. Tapi kenapa tidak sampai-sampai?.

"Woi woi, Sea tungguin! Lo serius gamau bareng gue?" tanya Biru lagi, ia dengan sabar membuntuti gadis itu dari belakang walaupun pertanyaannya tidak kunjung direspon.

END?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang