Halo readers!
Siap masuk chapter kelima?
Oke, let's go!
Selamat membaca~•
•
ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ♪
Reckless - Madison Beer
01:37 ───•─────── 03:25
⇆ ◁ ❚❚ ▷ ↻
. . . 🌵🌵🌵 . . .Siang ini semesta seolah menguji insan bumi yang hidup untuk menjalani aktivitas harian dengan suhu bumi yang lumayan panas. Terik matahari siang ini lebih menyengat dari sebelumnya, semua orang tampak kelelahan dengan bulir keringat yang menghiasi wajah.
Jika begini terus sepertinya es di kutub Utara akan cepat meleleh. Seperti gadis berkulit putih yang sedari tadi senyum-senyum sendiri yang membuat sahabat disampingnya heran sekaligus khawatir dengan kondisi gadis itu.
"Heh Fir'aun! Gila ya lo?" tanya Jana yang sedari tadi memperhatikan Fira. Gadis itu tak ada hentinya tersenyum manis dengan pipi yang merah merona sambil memegang ponselnya yang menyala ke arah roomchat seseorang. Jana bergidik ngeri melihat senyuman dan ekspresi wajah sepupunya itu.
"Fix! Beneran gila. Temen lo Se, tolong telfon Rumah sakit jiwa sekarang" kata Jana memberi saran pada Seanna.
Seanna menggeleng, "bukan temen gue." Ucapnya. Mendengar hal itu, Fira mencebik kesal "kalian ko gitu" ucapnya manja.
"Huwek! Istighfar Fir, lo kenapa sih?" tanya Jana pada Fira dengan ekspresi ingin muntah saat ia mengucapkan kata pertama.
Plakk
"Aduh! Sakit babi!" ringis galak Jana sambil mempelototi Fira. "Rasain, mang enak" jawab Fira dengan tampang menyebalkannya.
"Hadeh, berisik amat. Fira lo emang udah gila atau apa?" tanya Seanna dengan wajah lempengnya.
"Jahat bener kalian bilang gue gila, gue ga gila ya!" kata Fira frustasi.
"Gue tuh habis ditembak sama Naka. AAAA OMG AKHIRNYA GUE PUNYA PACAR DARI SEKIAN LAMA MENJOMBLO!!" Pekiknya histeris. Kedua gadis disampingnya menutup telinga rapat saat mendengar pekikan nyaring gadis itu.
Jana yang tidak tahan mendengar Fira masih asik berteriak lebay akhirnya ia menyumpal mulut gadis itu dengan tisu didepannya.
"Anjwink!" ucap Fira mempelototi Jana sambil mengeluarkan tisu yang tersumpal dimulutnya.
"Tega banget lo miras!"
"Lo berisik!" balas Jana tajam. Fira mendengus sebal, Seanna menggelengkan kepalanya. "Lo bisa secepet itu jadian sama Naka gimana caranya? Gue ga pernah liat kalian berdua jalan bareng atau ngobrol dikelas gitu" Jana ikut menyetujui ucapan Seanna.
Karena memang kedua insan itu jarang bertemu dan saling bertukar cerita, tapi mengapa bisa secepat itu menjalin hubungan.
Sang empu mengeluarkan cengirannya, "gue sama Naka itu backstreet hehehe," ungkapnya takut-takut.
Brak
"WHATTT?!" teriak Jana sambil memukul meja didepannya. Fira sudah buru-buru berlindung dibelakang kursi Seanna takut melihat amukan Jana dengan wajah merahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
END?
Teen Fiction"Gue pamit, terima kasih sudah membuat bab tersendiri di hidup gue, Se." "Gimana caranya biar gue bisa lupa sama lo?" "Bayang-bayang lo selalu ada dikepala gue!" "Izinkan gue untuk melengkapi laut lo dengan warna biru, Se." "Gue bakal selalu disi...