Bisa sambil dengerin Rony - Karena Kucinta Kau (BCL)
_________________________________________________
Udara pagi terasa sangat menusuk hari ini. Padahal, saat ini Rony sudah memakai hoodie yang cukup tebal. Namun, terpaan dinginnya masih terasa hingga menusuk tulang pipinya. Pukul 4 pagi. Waktu memang masih terlalu pagi untuk berada di Rooftop studio. Apalagi hanya untuk menggumam dan bernyanyi disana sembari bersender di ujung pembatasnya.
Jujur, Rony memang merasa cukup kesusahan untuk berlatih di depan banyak orang. Ia lebih suka sendirian dan langsung menunjukkan hasilnya di panggung nanti. Sehingga, disinilah Ia saat ini. Berlatih suara hingga improvisasi dengan leluasa untuk penampilannya malam nanti.
Kalau boleh Rony mengaku, sebenarnya Ia merasa penampilannya untuk hari ini nanti akan cukup berat baginya. Hari ini Ia akan membawakan lagu Karena Kucinta Kau karya salah satu juri didepannya, Bunga Citra Lestari. Tentu sedikit banyak itu akan membuat Rony merasa nervous dan sedikit khawatir jika tak memuaskan.
Namun, itu bukan kekhawatiran utamanya. Utamanya adalah Ia akan membawakan lagu ini untuk Shenna. Diantara tiga lagu yang ditunjukkan kemarin, pilihan Rony langsung tertuju pada lagu ini. Lagu ini sudah lebih dari cukup untuk mengutarakan apa yang selama ini Ia pendam untuk Shenna.
Selama karatina kompetisi ini, Rony memang hanya memiliki waktu yang sangat minim untuk Shenna. Bahkan untuk bertatap muka secara langsung saja sudah tidak pernah bisa Ia lakukan. Apalagi terdengar beberapa kabar miring tentang Rony mengenai kedekatannya dengan perempuan-perempuan lain. Ia yakin bahwa sebenarnya Shenna pasti sudah mendengar kabar-kabar itu. Namun, Shenna pasti lebih memilih menyimpannya dan menekan egonya agar Rony tidak terganggu dengan itu selama berkompetisi. Sehingga, Ia berharap lagu ini akan menjawab kekhawatiran-kekhawatiran Shenna yang selama ini Ia pendam sendiri.
Rony membuka ponselnya dan segera menuju Roomchat-nya bersama Shenna. Segera Ia mengetik beberapa pesan untuk Shenna sebelum nanti kesibukan akan menghajarnya hingga siang hari.
Setelah memastikan pesannya terkirim, Rony mematikan ponselnya dan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.
_________________________________________________
Shenna telah duduk di kursi kelasnya dengan tergesa-gesa. Napasnya terdengar memburu dan tidak beraturan. Hari ini Ia hampir saja telat masuk kelas. Sekarang sudah pukul 7.20 sedangkan kelasnya akan dimulai 10 menit lagi. Semua ini sesuai dengan prediksinya. Malam tadi Ia benar-benar tertidur nyenyak hingga kini Ia kesiangan. Ia segera mengecek ponselnya karena sejak bangun tadi Ia belum sempat membukanya sama sekali. Ia membaca sederetan pesan dari Rony. Senyumnya merekah, jemarinya kini lihai membalas pesan untuk kekasihnya.
_________________________________________________
Rony telah menyelesaikan sesi latihan vokalnya hari ini. Siang ini Ia akan beristirahat cukup lama hingga nanti sore menjelang malam untuk berlatih koreografi. Rony segera menuju kamarnya dan mengambil ponselnya. Rencananya Ia akan menunggu balasan Shenna sembari tidur siang.
Rony segera membuka Roomchat-nya dengan Shenna. Kemudian mengetik beberapa pesan untuk Shenna.
_________________________________________________
Beberapa menit sebelum pamerannya dimulai, Shenna menyempatkan diri untuk membuka ponselnya. Ia melihat ada beberapa pesan dari Rony dan Mamanya, Mama Yati.
Terlebih dahulu Ia membuka pesan dari Mama Rony.
Seusai membalas pesan dari Mama Rony, Shenna beralih pada Roomchat-nya dengan Rony. Mengingat waktunya hanya tinggal beberapa menit, Shenna pun memutuskan untuk melakukan Video Call dengan Rony.
Disebrang sana, Rony yang telah terlelap kini terbangun mendengar dering telepon dari ponselnya. Setelah mengetahui bahwa itu panggilan dari Shenna, Ia segera mengangkat teleponnya.
"Hi," suara serak Rony menyapa indera pendengaran Shenna.
"Kamu kebangun, ya? Maaf, ya," ujar Shenna menyesal.
"Enggak, Ay. Ini emang nungguin kamu tapi ketiduran," jawab Rony.
"Tadi mama kamu chat aku katanya mau aku nemenin Diva dirumah buat nonton kamu," cerita Shenna pada Rony.
"Diva sendirian?" tanyanya. "Iya, semuanya nonton di studio tapi Diva gak bisa soalnya besok ada kelas pagi," jawab Shenna. Diva adalah adik perempuan Rony.
"Ya udah. Makasih, ya. Aku nitip Diva," ujar Rony. Shenna mengangguk sebagai jawaban.
Hening. Setelahnya tak ada yang berbicara. Lima menit lagi pameran Shenna akan dimulai. Namun, raut wajah Rony seakan-akan ingin mengatakan sesuatu pada Shenna. Sehingga Ia tetap menunggu tanpa ingin menginterupsi apapun hingga Rony menyampaikannya.
"Nanti," jeda Rony.
"Nanti aku bawain lagu buat kamu. Dari aku buat kamu. Selama ini aku selalu bingung buat ngomong sama kamu. Jadi, latihanku seminggu ini aku persembahkan buat kamu. Semoga suka, ya," lanjutnya.
Pipi Shenna bersemu merah. Rony terlihat teduh menatapnya. Rasanya semua kupu-kupu di perutnya tak lagi berterbangan namun sudah melakukan moshing di dalam.
"Aku selalu suka. Nggak ada yang berkurang dan selalu memuai. Lakuin yang terbaik, ya. Buat kamu, buat Papa Mama kamu, buat WeR1, buat keluarga kamu, juga buat aku," jawab Shenna sembari menunjukkan senyumnya.
"Kamu selalu bagus, Rony. Kamu cukup lakuin yang terbaik dan belajar sebanyak-banyaknya disana. Kejar apapun yang ingin kamu dekap. Aku akan selalu bangga sama kamu. Tanganku terbuka kapanpun kamu ingat pulang," tambah Shenna.
"Makasih, ya. Tunggu aku," ujar Rony serak dan lirih.
Shenna mengangguk. "Aku udah harus pameran. Nanti aku kabarin lagi, ya, kalau udah selesai."
"Iya, Semangat, ya, Shennaku."
_________________________________________________
A/N:
Update ketiga kalinya dalam sehari. Ditengah hecticnya tugas kuliah tapi selalu pengen nulis ini. Semoga suka, ya. Be wise, Readers!
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST YOU | RONY PARULIAN
FanfictionTell me everything about you Never felt like this before, The love feels so true Every little thing that you do, Ain't exaggerating but no I won't take two, Just you Shenna Nidya Kaluna X Rony Parulian Nainggolan Terlepas dari berita Bunga dan Salma...