" Akhirnya nih handphone bener juga."
" Kangen banget aku Chik sama kamu."
Setelah mengambil handphonenya yang sudah selesai di service tadi Oniel pun langsung segera mencari kontak Chika dan menelfonnya.
Oniel mengerutkan dahinya sambil memandangi handphonenya." Kok malah di matiin ya sama Chika."
Oniel mencoba menghubungi Chika lagi namun tetap sama panggilan telfonnya di tolak oleh Chika Oniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal ia jadi bingung sendiri mengapa Chika tidak mau mengangkat panggilan telfon darinya.
" Kusut banget Niel kayaknya."
Oniel menoleh menatap Gito yang kini sudah duduk di sampingnya." Gue pusing Git dari tadi gue telfon Chika tapi malah di matiin terus sama dia apa Chika marah ya sama gue."
" Emangnya Lo buat salah apa sama Chika sampe-sampe dia matiin telfon dari Lo?." Tanya Gito."
" Seinget gue sih gak ada apa Chika marah karena gue gak ngabarin dia ya soalnya kan ini handphone gue juga baru selesai di service." Jawab Oniel."
" Ya bisa jadi sih coba aja nanti Lo telfon Chika lagi Niel siapa tau dia udah mau angkat telfon dari Lo."
Namun tiba-tiba Gito teringat sesuatu yang ia ceritakan pada Indah kemarin." Niel apa jangan-jangan Chika marah sama Lo karena dia udah denger cerita dari Indah ya."
" Cerita apaan maksudnya?."
" Sebelumnya gue minta maaf Niel sama Lo tapi Pas kemarin Lo boncengan sama cewek itu gue cerita sama Indah." Ucap Gito."
Oniel mengusap kasar wajahnya." Gito kenapa juga Lo harus cerita sama Indah ini pasti Chika jadi salah paham sama gue."
" Sorry Niel gue bener-bener gak tau kalo bakalan kayak gini kejadiannya sekali lagi gue minta maaf Niel."
Oniel mengangguk pelan lalu menyenderkan kepalanya di sandaran kursi." Sekarang yang paling penting gue harus jelasin sama Chika soal yang kemarin itu gue gak mau kesalahan pahaman ini makin panjang nantinya."
" Lo mau gue bantuin buat jelasin sama Chika."
Oniel menggeleng." Gak usah Git biar gue aja yang jelasin sama Chika nanti."
" Semoga Chika mau dengerin penjelasan Lo ya Niel."
" Semoga aja Git."
Walaupun Oniel sudah memaafkannya namun tetap saja Gito masih merasa bersalah pada Oniel seharusnya Gito tidak perlu menceritakan pada Indah apa yang di lihatnya kemarin.
***
Ting Tong!Ceklek
" Assalamualaikum Tante."
" Wa'alaikum Salam."
Feni mengerutkan dahinya." Kamu siapa ya?."
Oniel tersenyum lalu mencium punggung tangan Feni." Saya Oniel Tante."
" Oh jadi kamu yang namanya Oniel Ayo silahkan masuk Chikanya ada kok di dalem."
" Oh Iya Tante ini tadi saya sebelum kesini mampir sebentar beli makanan buat Om sama Tante semoga Om sama Tante suka ya."
Oniel pun memberikan kantong plastik putih berisikan martabak manis Kepada Feni tentu saja Feni menerimanya dengan senang hati.
" Makasih ya Oniel ini Om Okta paling suka banget sama Martabak Manis. Ya udah kamu duduk aja disini ya Tante panggil Chika nya dulu."
" Terima kasih Tante Maaf kalo ngerepotin."
" Gak ngerepotin sama sekali kok tunggu bentar ya."
Setelah Feni pergi menuju kamar Chika yang berada di lantai atas Oniel pun duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu Chika Oniel pun memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionChika Dan Indah adalah Dua Bersaudara Yang saling menyayangi satu sama lain hubungannya keduanya pun cukup dekat walaupun Sang Papah sering membandingkan Chika dengan Indah namun itu tidak membuat hubungan mereka menjadi buruk atau bahkan saling mem...