9

643 89 8
                                    

Gito menaruh nampan yang berisi beberapa cemilan dan dua cangkir kopi di atas meja kecil lalu Gito pun berdiri di samping Oniel Gito perhatikan wajah samping Oniel yang terlihat murung Gito yakin bahwa ada sesuatu yang sedang mengganggu fikiran sahabatnya ini.

" Gak mau cerita sama gue Niel."

Oniel menoleh ke sampingnya." Gak ada yang perlu gue ceritain sama Lo Git."

" Gak usah sungkan buat cerita Niel gue ini sahabat Lo jadi gue siap dengerin apapun cerita Lo." Ucap Gito."

Oniel menghela nafasnya." Pas kemarin gue Dateng ke rumah Chika disana gue ketemu Om Okta Papahnya Chika dan Om Okta bilang sama gue kalo secepatnya gue harus putus sama Chika."

" Alasannya apa sampe Om Okta nyuruh Lo putus sama Chika?."

" Om Okta gak mau kalo Chika punya pacar yang pekerjaannya cuma seorang barista kayak gue Git."

" Emangnya Lo gak bilang sama Om Okta kalo Coffe Shop itu punya Lo?."

Oniel menggelengkan kepalanya." Enggak Git lagian gue gak mau semakin banyak orang yang tau kalo Coffe Shop itu punya gue cukup Lo Chika sama Mira aja yang tau."

" Masih dengan alasan yang sama?."

Oniel tersenyum tipis." Ya Lo lebih tau tentang gue Git sampai sekarang pun gue masih belum siap buat cerita ke Chika soal Keluarga gue."

" Boleh gue tanya satu hal sama Lo?."

" Lo mau tanya apa."

" Lo serius gak sama Chika."

" Jelas gue serius Git Lo juga tau kan kalo Chika ini cinta pertama gue."

" Kalo emang Lo serius sama Chika jangan ada yang Lo sembunyiin dari dia Niel emangnya Lo gak mau ngenalin Chika sama bokap Lo." Ucap Gito."

" Gue belum siap buat ketemu sama bokap gue lagi Git kalo inget apa yang udah dia lakuin sama nyokap gue rasanya sulit buat gue maafin dia."

Gito merangkul bahu Oniel." Iya gue ngerti kalo Lo belum bisa maafin bokap Lo tapi mau sampe kapan Lo kayak gini saran dari gue perbaiki hubungan Lo sama bokap Lo karena cuma dia satu-satunya yang Lo punya sekarang jangan sampe Lo nyesel nantinya Niel."

Gito menepuk pelan bahu Oniel lalu ia pun duduk di kursi sambil menikmati kopi yang ia bawa tadi.

" Udah jangan kebanyakan mikir minum dulu nih kopinya keburu dingin gak enak."

Oniel mengambil cangkir kopi di atas nampan lalu meniupnya pelan-pelan karena kopi tersebut memang masih panas.

" Kalo Om Okta tau siapa bokap Lo pasti dia bakal ngerestuin hubungan Lo sama Chika tapi enggak sama gue Niel."

Oniel yang baru saja menyeruput kopinya menatap Gito dengan tatapan bingungnya." Maksud Lo gimana?."

" Dari SMA gue udah suka sama Indah Niel sampe sekarang perasaan itu masih ada tapi karena perceraian kedua orang tua gue itu yang bikin gue trauma dan gak berani jujur sama Indah soal perasaan gue ini."

Gito menghela nafasnya." Dan denger cerita Lo soal Om Okta tadi jadi bikin gue mikir untuk gak perlu ungkapin soal perasaan gue ini ke Indah."

" Kalo Lo gak bilang ke Indah soal perasaan Lo gimana Indah bisa tau kalo Lo itu udah suka sama dia dari lama?."

" Niel kalaupun gue jujur ke Indah soal perasaan gue ini belum tentu juga Indah suka sama gue dan Om Okta pasti gak akan setuju anaknya pacaran sama cowok yang gak punya apa-apa kayak gue ini."

Oniel duduk di kursi lalu menatap serius Gito di depannya." Lo gak boleh pesimis kayak gini Git sekarang yang paling penting itu Indah harus tau dulu soal perasaan Lo dan gue yakin Git hati Om Okta bakalan luluh nantinya kalo dia liat keseriusan kita berdua."

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang