" Gue bener-bener gak nyangka Niel kalo Om Boby itu Papah Lo."
Oniel tersenyum sambil menatap Indah di sampingnya kini keduanya sedang berbicara berdua memisahkan diri dari orang tua mereka yang masih berbicara mengenai bisnis perusahaan.
" Sejak gue kuliah gue udah gak tinggal di rumah ada permasalahan yang bikin gue salah paham sama Papah tapi sekarang gue udah tau kebenarannya dan mangkanya itu gue mutusin buat balik lagi pulang ke rumah." Ucap Oniel."
" Tapi Chika udah tau soal ini?."
" Udah justru Chika yang kasih saran ke gue buat balik ke rumah dan perbaiki hubungan gue sama Papah karena Chika yakin kalo yang terjadi di antara gue sama Papah itu cuma salah paham aja."
" Gue ikut seneng dengernya Niel dan gue harap Lo jangan aduin ke Papah Lo soal sikap Papah gue selama ini ke Lo ya Niel karena gue gak mau kalo nantinya Papah Lo malah ngebatalin kerjasama antara perusahaannya sama perusahaan Papah gue." Ucap Indah."
" Lo gak perlu khawatir gue gak akan bilang apapun sama Papah lagian gue juga sama sekali gak tersinggung sama sikap Om Okta selama ini ke gue kok anggap aja itu ujian buat hubungan gue sama Chika." Ucap Oniel."
" Makasih ya Niel maafin sikap Papah gue selama ini ke Lo ya."
Oniel mengangguk." Iya Indah lagian gue juga udah ngelupain soal itu fokus gue sekarang itu untuk mengurus perusahaan baru setelah itu nanti gue mau ngelamar Chika."
" Lo serius mau ngelamar Chika."
" Jelas gue serius Indah tapi jangan bilang ke Chika dulu soal rencana gue ini soalnya gue mau ini nantinya bakal jadi kejutan buat dia."
" Tenang aja Niel gue gak bakal kasih tau ke Chika kok pokoknya kalo Lo butuh bantuan buat bikin surprise lamaran Lo nanti tinggal bilang sama gue aja ya pasti gue bantuin." Ucap Indah sambil tersenyum."
" Makasih ya Indah gue pasti kabarin Lo sama Gito karena gue mau Lo berdua jadi saksi pas gue ngelamar Chika nanti."
" Itu pasti Niel karena Chika adik gue satu-satunya dan gue percaya kalo Lo bisa bahagiain Chika dan gak akan nyakitin dia."
Lalu Oniel dan Indah pun melanjutkan obrolan mereka namun tanpa di sadari oleh mereka berdua kini Okta tengah memperhatikan keduanya.
" Ternyata aku salah menilai Oniel selama ini." Batin Okta."
****
Chika menuruni anak tangga menuju ruang makan di mana Feni dan Indah kini sudah menunggunya tentu saja Chika juga sudah rapih dengan pakaian kantornya untung saja ini masih jam 6 masih ada satu jam lagi sebelum ia ke kantor jadi Chika masih bisa untuk sarapan di rumah terlebih dahulu." Pagi Mamahku Tersayang."
Chika mencium pipi kanan Feni lalu kemudian ia duduk di samping Indah yang kini tengah menikmati sepiring nasi goreng.
" Pagi juga sayang Mamah baru aja mau bangunin kamu eh tapi ternyata kamu udah rapih aja."
" Aku pagi ini ada meeting sama klien dari Jerman Mah mangkanya tadi dari jam 5 aku udah bangun terus siap-siap."
Chika menyendok nasi goreng di depannya lalu di taruh di piringnya tak lupa Chika juga menuangkan air putih di dalam gelasnya.
" Oh Iya Mah Papah kok gak ikut sarapan bareng sama kita."
" Papah udah berangkat pagi-pagi sekali Chik katanya ada urusan penting sama kliennya." Ucap Feni."
Chika mengangguk lalu ia menatap Indah di sampingnya." Mbak acara semalem gimana lancar."
Indah meneguk air putih di gelasnya sebelum menjawab pertanyaan Chika." Iya acara lancar kok dan kamu mau tau Chik acara siapa yang Mbak sama Papah datengin semalem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen FictionChika Dan Indah adalah Dua Bersaudara Yang saling menyayangi satu sama lain hubungannya keduanya pun cukup dekat walaupun Sang Papah sering membandingkan Chika dengan Indah namun itu tidak membuat hubungan mereka menjadi buruk atau bahkan saling mem...