20

1.1K 83 10
                                    

Satu Tahun Kemudian...

Hueek Hueek

Oniel terus memijit tengkuk Chika dengan perlahan ini sudah kelima kalinya Chika muntah-muntah seperti ini bahkan wajah Chika pun terlihat pucat sekali dan keringat dingin mulai membasahi pipinya Oniel tentu saja sangat khawatir melihat keadaan Chika sekarang.

" Kita ke dokter aja ya."

Chika menggelengkan kepalanya." Gak usah Niel aku beneran Gpp ini kayaknya cuma masuk angin biasa aja mungkin efek aku sering lembur juga di kantor belakangan ini."

" Tapi wajah kamu pucet gini sayang aku khawatir udah kita ke dokter aja ya aku gak mau sampe nantinya kamu kenapa-kenapa."

Karena pusing di kepalanya makin terasa sakit Chika pun kehilangan keseimbangan dan hampir saja jatuh pingsan untung saja Oniel dengan sigap menahan tubuh Chika dan langsung menggendong Chika ala bridal style dan berjalan menuju kasur mereka.

Dengan pelan-pelan Oniel mendudukkan Chika di pinggir kasur lalu mengambil minyak angin yang ada di atas meja dan mulai memakaikan minyak angin tersebut di tengkuk Chika.

" Kamu gak usah ke kantor dulu ya hari ini kita ke rumah sakit periksa kondisi kamu." Oniel meletakkan kembali minyak angin tersebut di atas meja lalu duduk di samping Chika."

" Tapi hari ini aku ada meeting penting sama investor dari Malaysia Niel gak bisa di tunda."

" Chika dengerin aku ini juga demi kesehatan kamu untuk soal meeting kamu bisa serahin sama sekertaris kamu yang terpenting kita harus ke dokter sekarang untuk tau kondisi kamu." Ucap Oniel."

" Ya udah aku mau ke dokter Niel."

Oniel tersenyum manis pada Chika lalu mencium keningnya sekilas." Pinter ini baru istrinya aku ya udah aku kita jalan sekarang ya."

" Tapi Niel kalo kamu anterin aku ke dokter berarti kamu juga gak ke kantor hari ini?."

" Aku bisa minta sekertaris aku untuk handle kerjaan aku hari ini yang terpenting sekarang itu kesehatan kamu." Oniel berdiri dari duduknya." Kita berangkat sekarang ya nanti keburu makin siang."

Chika mengangguk lalu Oniel membantu Chika untuk berdiri tangan Oniel merangkul bahu Chika sementara tangan kanan Chika memeluk pinggang Oniel.

Oniel tidak bisa menuruti terus keinginan Chika untuk tidak membawanya ke dokter karena bagaimanapun Oniel sangat khawatir dengan keadaan Chika dan tidak mau sampai hal buruk terjadi pada Chika.

****
" Selamat Ya Pak Istri Bapak Saat ini sedang hamil usia kandungannya sudah memasuki usia tiga Minggu."

" Sa-saya hamil Dok." Tanya Chika."

" Iya Ibu sekali lagi selamat ya."

Kebahagiaan jelas terpancar jelas dari wajah Chika dan Oniel saat ini, momen inilah yang mereka tunggu dari dulu setelah satu tahun menikah Akhirnya Tuhan mempercayakan mereka berdua untuk mempunyai anak.

" Sayang kamu hamil."

Chika mengangguk pelan sambil tersenyum." Iya Niel aku hamil."

Oniel menggenggam tangan kanan Chika dengan erat posisi saat ini Chika masih berada di atas bangsal sekilas Oniel mencium pipi dan kening Chika dokter yang melihatnya pun ikut tersenyum melihat kedua pasangan suami istri di hadapannya ini.

" Ibu Chika saran dari saya, Ibu Chika harus banyak Istirahat dan tidak melakukan pekerjaan yang berat karena kalau sampai Ibu Chika terlalu capek itu akan sangat membahayakan untuk kandungan Ibu sendiri."

" Baik Dokter Saya mengerti."

" Ya sudah kalau begitu saya akan buatkan resep vitamin dan obat penguat kandungan untuk Ibu Chika ya."

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang