11. Dititip.

192 11 0
                                    

HAPPY READING!!
















Janne dan Haidar menitipkan Alkandra dan Hanan di kediaman Jaendra, karena Janne dan Haidar diundang untuk pergi ke acara kantor.

Di kediaman Jaendra hanya ada Rose, Mahen, Yohan, Malvin, Byantara, Alkandra dan Hanan. Jaendra tidak ada di rumah, sebab ia sudah pergi ke kantornya sejam yang lalu.

"Anak-anak!" suara Rose terdengar sedang memanggil kedua keponakannya dari arah dapur.

"Iya mamii. Kenapaaaa????" Tanya Mahen yang sedang bermain dari arah taman belakang rumah.

Rose kini berjalan menuju tempat anak-anak dan keponakannya main. Lalu Rose bertanya, "apakah kalian sudah sarapan?"

Rose tadi bangun saat suaminya baru berangkat kerja, sekitar pukul 06.45. Ia kelelahan karena semalam ia habis dari rumah teman suaminya, dan pulang larut malam. Jadi, wajar jika Rosr bertanya seperti itu.

Yohan menjawab "sudah mami". Mahen, Yohan, Malvin, Byantara, serta Jaendra sudah sarapan tadi pagi menggunakan roti.

"Kalau Alkandra dan Hanan? Sudah sarapan?" Tanya Rose

"Sudah mami."

"Ya sudah kalau begitu. Oh iya, Kak Mahen sama Mas Yohan pergi supermarket dulu sana. Beliin mami bahan masakan. Hanan, Alkandra, Byantara, sama Malvin kalau mau ikut, ikut aja. Mami tambahin uang buat kalian jajan."

"Iya Mamiii! Dadaahh" ujar Yohan bersemangat sembari menggendong Hanan yang juga bersemangat.

"Ihh Mas Yohann!! Aku mau salim dulu sama Mami." Kata Hanan kepada Yohan yang sibuk mencubiti pipinya sembari menggendongnya ala koala.

"Iyaa. Ayo salim sama mami. Tapi habis salim, kita ke kamar kakak dulu ya? Kakak mau ambil masker."

Mahen, Yoham, Malvin, Byantara, Alkandra, dan Hanan kini sudah sampai di supermarket tujuan mereka.

Setelah mengambil bahan-bahan dapur, mereka pergi ke tempat perbuahan karena buah di rumah mereka sudah habis.

"Oy, kak!" Ujar Byantara memanggil kakak sulungnya itu.

"Paan?" Tanya Mahen.

"Lo mau buah apa? Subak?" Tanya Byantara balik.

"Yaiyalah. Subak mah tetap di hatikuu"

"Yiiyilih. Sibik mih titip di hitikii. Alahh, lebah lu" Ujar Byantara mengejek sang kakak. Emang lebay kakaknya itu kalau sudah soal semangka.

"Lebay, Byan." Malvin mengoreksi kata yang Byantara sebutkan tadi.

"Kalo lu Malv? Buah apa?" Ucap Byantara menanyakan sang kembaran yang lebih muda 12 menit darinya.

Kita tinggalkan dulu ketiga orang yang asik memilih buah, sekarang kita menuju cerita ketiga orang yang sedari tadi memilih snack.

"Hanan dan Alkan sudah selesai belanjanya?" Tanya Yohan pada kedua adik sepupunya.

"Udah kok Mas. Kalo Masyo udah belanjanya?" Jawab Alkandra.

Masyo adalah nama panggilan yang biasa disebutkan oleh adik, adik sepupu, bibi, paman, dan orang tua Yohan. Yohan sih iya-iya saja dipanggil seperti itu, yang penting bukan monyet, harimau, singa, dan lainnya.

"Iya, sudah kok. Kita samperin yang lain dulu yuk." Kata Yohan sembari tersenyum.






Semua belanjaan mereka sudah dibayar. Mereka berenam juga sudah sampai di rumah. Tidak perlu memakan waktu banyak jika mereka yang berbelanja.

Rose memulai acara masaknya, sedangkan anak-anak bermain di taman belakang sembari memakan buah.

Untung saja Malvin, Byantara, dan Mahen membeli buah yang bisa dimakan oleh Alkandra dan Hanan.

Alkandra adalah orang yang tidak terlalu menyukai buah tertentu, sedangkan Hanan memiliki alergi terhadap beberapa buah.






















Tidak terasa, jam dinding sekarang menunjukkan pukul 16.34 yang menandakan bahwa sudah sore.

Hanan dan Alkandra tadi pulang untuk mandi sebentar, lalu kembali ke rumah milik Jaendra lagi.

Kini Alkandra, Hanan, Yohan, Rose, Byantara, Malvin, dan Watermelon Lovers alis Mahen tengah berkumpul bersama di taman bagian halaman depan rumah Jaendra.

Sepertinya Hanan terlihat sangat gemas sore ini. Rose dan yang lain bahkan mencubiti gemas pipi Hanan.

Menurut mereka, Hanan terlihat gemas karena memakai sweater bewarna biru muda, dengan celana panjang bewarna hitam.

Janne datang ke rumah Rose karena mau menjemput anak mereka.

"Mawar!" Panggil Janne kepada Rose.

Saat usia Rose masih kecil, Rose akan merasa kesal jika dipanggil  dengan kata Mawar. Tetapi sekarang, Rose sangat merindukan panggilan itu.

Rose segera menoleh ke arah suara lalu bertanya, "Eh? Iya, kenapa kak?".

"Aku mau jemput Alkan sama Hanan. Oh iya, Rose kamu mau dateng ke rumahku tidak? Soalnya ada kak Jess, suaminya sama anak-anaknya di rumah. Lisa juga ada. Dia dateng sama suaminya sama anaknya." Jennie menjawab pertanyaan yang Rose ucapkan, sembari menanyakan apakah adiknya ingin ke rumahnya atau tidak.

"

Serius?! Kak jess ada di rumah kakak?! Yaudah aku siap-siap dulu deh. Aku mau ke rumah kakak."

"Mama Janne. Kita berempat mau ikut, boleh ga?" Mahen, selaku anak tertua alias anak sulung di keluarga kecil Jaendra bertanya kepada Janne.

"Boleh dongg. Kalian ga siap-siap dulu?" Ujar Janne dengan Ramah.

"Ga usah. Kita udah rapih begini."



























***

Haii guys!

Lama ga upload, ya?

Maaf kalau ada yang typo, atau penulisan kata yang salah atau kurang tepat.
Sekali lagi, saya minta maaf.

Jangan lupa Voment ya kakak-kakak❗❗

Baybay!!👋👋👋👋

Thank's for reading.


Brothers | Asahi & Haruto TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang