17. Ikutan Demam.

372 20 1
                                    

Happy Reading!
.

.

.

.

Pukul setengah lima pagi, Janne dan Haidar terbangun dari tidurnya.
Setelah mengumpulkan tenaga untuk bergerak, Janne berjalan keluar kamar menuju untuk memasak sedangkan Haidar berjalan ke arah kamar mandi.

.

Janne selesai memasak pukul 05.37 dengan Haidar yang duduk di kursi meja makan dengan pakaian rumahannya, dan sekarang saatnya membangunkan dua jagoan mereka.
Janne dan Haidar membagi tugas untuk membangunkan jagoan mereka.
Janne membangunkan si sulung Alkandra, dan Haidar membangunkan si bungsu Hanan.

Kondisi Alkandra sudah sehat untuk sekarang ini. Kondisinya sudah membaik dari satu minggu yang lalu. Kalau untuk kondisi Hanan, sepertinya sedang tidak baik-baik saja.
Si bungsu Hanan sekarang sedang sakit.

Tadi, saat Haidar mencoba untuk membangunkan Hanan, Haidar merasakan sensasi panas dari tubuh si bungsu. Saat Hendak memeriksa suhu tubuh sang anak menggunakan termometer, Hanan malah terbangun dan rewel. Membuat Haidar mengurungkan niatnya, dan akan melakukannya jika Hanan sudah tertidur pulas.

.

"Abang, coba pergi ke kamarnya adek.. lama banget soalnya papa bangunin adek."

"Siap ma!"

Sesampainya di depan pintu kamar Hanan, Alkandra memasuki kamar itu dengan langkah santai.

Dapat Alkandra lihat, Haidar sedang menggendong koala Hanan sambil mengelus punggung Hanan yang sedang rewel.

"Papaa.. adek kenapa pa? Kok rewel??"

"Lagi sakit bang.. makanya adek rewel kayak gini" Ujar Haidar dengan lembut dengan tangan kirinya yang masih setia mengelus punggung Hanan guna menenangkan Hanan.

"Adek.." Panggil Alkandra pada Hanan.

"Hng? Abang.."

"Iya adek?
Adek  jangan rewel terus ya, kasian papa nanti pegel tangannya. Adek mau sama abang aja gak? Kita pergi ke mama, terus makan habis itu minum obat. Mau gak?"

"Iya.. adek mau.." ujar Hanan dengan suaranya yang parau.

Haidar menyerahkan Hanan yang ada di gendongannya kepada si sulung.
Alkandra membawa Hanan yang ada di gendongannya menuju dapur. Sedangkan Haidar pergi mengambil kotak obat dan mengambil byebye  fever serta obat pil yang biasanya diminum oleh anak bungsunya.

.

"Adek mau makan apa? Bubur atau nasi?" Tanya Janne setelah mengetahui fakta bahwa anak bungsunya terserang demam.

"Adek mau mam nasi aja~.." Jawab Hanan dengan sedikit merengek.

"Yaudah. Tapi adek habis makan minum obat ya?"

"Iya"









Saat ini, Haidar, Janne dan Alkandra serta Hanan sedang berkumpul di kamar Hanan yang luas.

Mereka sedang menemani Hanan bermain.
Jangan lupakan fakta satu ini!
Ketika Hanan sedang sakit, ia akan bertingkah seperti anak kecil dan menjadi rewel seperti bayi. Tak lupa juga, ketika sedang sakit, aksen cadelnya akan keluar tanpa disadarinya.

"Adek" panggil Haidar kepada Hanan.

"Iya ayah? Kenapaa?" Jawab Hanan menatap mata Haidar

"Adek gak sakit kepalanya?"

"Sedikit.. tapi tadi waktu baru bangun bobo, kepala adek cakitt cekayi~"

"Ohh gitu.., yaudah adek jangan lama-lama ya mainnya, nanti kepalanya tambah sakit.."

"Hng iya! Kalau gitu adek mau di gendong, biar bica bobo~" ucap Hanan seraya merentangkan tangannya pada sang ayah.

Haidar menerima rentangan tangan si bungsu membuat Hanan berada di pangkuannya sekarang.
Hanan menyandarkan kepalanya di dada sang ayah dengan tangan sang ayah yang mengelus punggungnya , dan tangan Janne yang mengelus rambut halusnya, juga dengan tangan Alkandra yang mengelus pipi gembulnya.

Tak perlu menunggu lama, si bungsu sudah tertidur pulas di pangkuan sang ayah.
Sebelum sang ayah memindahkan Hanan ke tempat tidur, Haidar mengecup pucuk kepala Hanan. Sedangkan Janne mengecup keningnya dan Alkandra mengecup pipinya.

"Cepat sembuh adek.." ujar ketiganya dengan suara pelan dan lembut.







***
TBC.

Hai guys!! Apa kabar? Baik?

Maafkan saya jarang upload chapter baru🙏🏻🙏🏻😔

Maaf juga ya kalau ada yang typo, karna typo itu manusiawi yh.

Sebenarnya sih saya ada niatan up waktu bulan agustus, tapi ketunda niatnya karna kegiatan pramuka.

Waktu september awal juga ada niatan mau up, tapi ketunda lagi karna harus mengurus kelas dan dikejar dengan ulangan harian. (Nasib jadi ketua kelas plus anak kurikulum merdeka😔)

Pada pertengahan september juga saya ada buat darft di cerita ini, tapi saya gak lanjutin dulu karna ngurus pindahan.
(Maaf yh, curhat)

Intinya saya minta maaf jarang up yh guysss!!!

Btw, jangan lupa voment yh kakak-kakak cantik/ganteng❗❗💐🦋

Thanks for reading💐🦋

Brothers | Asahi & Haruto TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang