18. Rumah Sakit

402 18 1
                                    

Happy Reading!
.

.

.

.

Di pagi hari ini, ada sepasang suami istri yang sedang menemani anak bungsunya di rumah sakit. Mereka adalah Haidar dan Janne serta Hanan.
Kalau Alkandra, ia sedang berada di sekolah.

Mereka membawa Hanan ke rumah sakit, karena suhu tubuhnya tak kunjung turun dan malah bertambah.

Sepasang suami istri itu sedang  berusaha membujuk anak bungsunya untuk sarapan.

"Aku ndak mau mam!!" Ujar Hanan dengan suara cempreng miliknya.

"Gak boleh gitu adek.., kalau adek gak mau makan nanti adek bakalan disini terus lohh" ucap Haidar menakut-nakuti anak bungsunya.

"Iya,bener kata papa." - Janne

"Ishh kok gitu si? Yaudah aku mau mam.." Ujar Hanan dengan sedikut terpaksa. Hanan tak ingin jika ia akan berada di rumah sakit lama-lama.

"Nahh gitu dong. Ini baru anak papa!
Nanti adek papa belikan sinchan." - Haidar

"Awas ya kalau papa berbohong!" - Hanan

"Eh tapikan,, aku juga anaknya mama" - Hanan

"Iya-iya.., adek itu anaknya papa dan mama." - Janne

Kegiatan sarapan itupun dipenuhi oleh ocehan-ocehan tidak jelas dari Hanan.

***

Setelah Hanan sarapan dan meminum obat resep dokter, Janne dan Haidar menemani Hanan bermain.

Saat sedang asik bermain, mereka mendengar pintu ruang rawat yang ditempati Hanan diketuk oleh orang.

Tok tok tok

"Itu siapa ya?" Tanya Haidar

"Sepertinyaa,, itu dokter deh papaa" Ujar Hanan menjawab pertanyaan sang papa.

"Bukain aja dulu pa" - Janne

Haidar berjalan ke arah pintu ruang rawat, lalu membuka pintu tersebut.
Haidar sedikit terkejut karena yang berada di depan pintu ruang rawat adalah saudaranya dan saudara sang istri bersama pasangan-pasangan mereka dan ada anak yang ikut.

"Eh kalian, silahkan masuk." Ujar Haidar dengan sopan.

"Emang gak apa apa kalau kita masuk ramai-ramai di situ?" Tanya Jesslyn selaku kakak Janne yang tertua.

"Gak apa-apa kok kak, soalnya ruang rawatnya Hanan itu ruang VVIP"

Setelah mendengar penjelasan dari Haidar, mereka semua pun memasuki ruang rawat Hanan.

Haris, Mahen, Jiandra, dan Jonathan langsung berlati mendekati Hanan dan memeluk  Hanan dengan erat.

"Ihhh jangan peluk aku erat-erat!!! Aku engga bisa napas tauuuu~"

Mendengar rengekan Hanan, mereka berempat pun melepas pelukannya.

"Hanan sakit apaa? Kok bisa sampe masuk rumah sakit?" Tanya Jiandra kepada Hanan yang sibuk memainkan jari tangan Haris.

"Engga tauu~~~!"
"Coba tanya sama papa Idar atau Mama Janne" - Hanan.

Mereka semua pun hanya tertawa pelan mendengar jawaban dari Hanan. Mereka semua sudah tau, bahwa Hanan mengalami panas tinggi dan di bawa ke rumah sakit.

" Kakak Mahen, Masyo gak ikut ke sini??" Tanya Hanan kepada Mahen.

(Masyo:Mas Yohan.)

"Masyo ikut kok, cuman tadi masyo singgah ke minimarket dulu. Hanan tunggu aja " Jawab Mahen

Toktoktok
Cklek!

"Permisii" Ucap Yohan dengan sopan.

"YEAYYY! MAS YOHAN NYA HANAN DATANGGG~~~!!!"











***
Tbc.

Segini aja dulu yaa🙏🏻
Otak aku lagi buntu.

Maaf ya kalau gak jelas🙏🏻🙏🏻
Dan Maaf karena jarang up untuk kalian🙏🏻

Sebenarnya aku setiap hari on di wp, cuman males nulis cerita ajaa.

*

Jangan lupa Voment ya kakak-kakak yang ganteng/cantik dan rajin menabung🙏🏻💐🌷✌🏼😁.

Thanks for reading💐














Brothers | Asahi & Haruto TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang