13. Belajar.

112 13 0
                                    

Happy reading!
.

.

.

.

.

.

Sore ini pada pukul 16.34, teman-teman Alkandra telah sampai di kediaman Haidar, karena ingin belajar bersama.

Rara, Jackson, dan Wonny, masuk ke dalam kediaman Haidar, setelah dibukakan pintu oleh Alkandra. Sebenarnya Malvin juga ikut belajar bersama, tetapi ia pulang dulu karena ingin mengganti pakaian.

Teman-temannya tidak memakai seragam sekolah saat pergi ke rumah Alkandra, sebab mereka semua pulang ke rumah masing-masing lebih dulu, setelah itu mereka berkumpul di restoran lalu pergi bersama menuju kediaman Haidar.

"Silahkan duduk." Ujar Alkandra mempersilahkan temannya duduk di atas karpet bebulu di kamarnya. Mereka memutuskan belajar di kamar Alkandra saja, karena luas dan juga agar tidak mengganggu.

"Lo pada  mau minum apa?" Tanya Alkandra sebagai tuan rumah yang baik.

"Cola deh kalau ada." Jawab Rara dan diangguki oleh semua temannya yang lain.

Alkandra turun menuju dapur, tetapi ia berjalan menuju ruang tamu terlebih dahulu karena ada yang memencet bel rumahnya.

Ting nong
Ting nong

"Sia- eh Malvin. Masuk Malv, ke kamar gue langsung."








Alkandra, Rara, Jackson, Wonny, dan Malvin kini belajar sembari meminum cola. Mereka juga berencana pergi jalan-jalan setelah belajar, agar pikiran mereka tidak terlalu memikirkan rumus-rumus yang mereka pelajati.

Selesai belajar, mereka semua mengobrol santai di kamar Alkandra. Namun, tatapan mereka kini teralihkan pada pintu yang diketuk seseorang.

Tok
Tok
Tok

"Masuk aja. Pintunya engga dikunci." Ujar Alkandra dari dalam kamar.

Seseorang yang mengetuk pintu tadi, membuka pintu dengan perlahan hingga memperlihatkan siapa orang yang mengetuk dan membuka pintu tersebut. Orang itu adalah, Hanan.

"Mau ngapain dek?" Tanya Alkandra pada Hanan.

"Mau minjem pulpen. Boleh kan?" Ujar Hanan menjawab Alkandra dan diakhiri oleh pertanyaan.

"Boleh kok. Nih ambil aja." Jawab Alkandra sambil menyodorkan 2 bolpoin yang masih baru ke arah sang adik.

"Terima kasih abang!" Ujar Hanan sambil tersenyum manis ke arah sang abang membuat orang-orang di sana juga tersenyum gemas.

"Iya sama-sama. Eh adek!" Ucap Alkandra pada sang adik yang hendak berjalan meninggalkan kamarnya.

"Iya, kenapa abang?" Tanya Hanan dengan ekspresi bingung yang lucu pada sang abang.

"Nanti ikut kakak jalan-jalan yuk! Emang yang mau dicatat masih banyak?" - Alkandra.

"Sisa dua kata aja sih abang. Yaudah adek ke kamar dulu sekalian siap-siap." Ujar Hanan lalu pergi meninggalkan kamar Alkandra.














"Adek lo kenapa lucu banget sih Alkandra?!" Tanya Rara yang sudah tidak kuat dengan kegemasan seorang Hanan Kenny Mario Wijaya.

"Hanan adek gue juga ya!" Ujar Malvin dan Jackson secara bersamaan.

Mendengar ujaran dari Malvin dan Jackson, Alkandra langsung menatap Malvin dan Jackson dengan tatapan yang sedikit tajam.

"M-maksud gue sama Malvin itu adek sepupu, Dhiya. Gak usah natep begitu banget." Balas Jackson dengan memanggil Alkandra dengan sebutan 'Dhiya' yang ia ambil dari kata 'Radhiya'.
















Setelah Hanan bersiap-siap, ia berjalan menuju ke taman di halaman belakang rumah untuk menaruh kucingnya bernama Bombom di kandangnya.

"Mau ngapain dek ke taman belakang?" Tanya Janne yang sedang meminum kopi bersama Haidar di meja makan.

"Mau naruh Bombom di kandangnya, mom." Balas Hanan sembari berjalan dan mengelus kucing yang ada di gendongannya.

Hanan sedikit kesulitan saat menaruh Bombom dikandangnya, karena Bombom yang terus menempeli Hanan dan mendusel di lengannya.

"Aduhh, mpus jangan ndusel gitu dong!" Ujar Hanan dengan perasaan sedikit kesal.

Haidar yang sedari tadi mengintip kegiatan Hanan di taman belakang, memutuskan untuk membantu Hanan.

"Kenapa sih dek?" Tanya Haidar.

"Ini dad. Masa Bombom gamau masuk ke kandangnya. Kan aku jadi kesel!!"

"Yaudah biar papa aja yang urus ini. Kamu pergi samperin abang kamu di ruang keluarga gih. Tadi dia izin mau bawa kamu pergi jalan-jalan."

"Okay dad! Hanan pamit ya."

"Iya jangan pulang kemaleman ya. Jangan lupa pamit juga sama Mama."

"Iya dad. Babayy"














***

Hellow!
Apa kabar?
Baik?

Maaf ya kalau chap kali ini agak aneh.

Saya minta maaf kalau ada yang typo atau
penulisan kata yang salah dan kurang tepat.
Sekali lagi, saya minta maaf.

Udah segitu dulu.

Babayyy!
Jangan lupa jaga kesehatan ya semua!!!

Thank's for reading💐🌷



Brothers | Asahi & Haruto TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang