6. Acara Keluarga pt.2

226 15 0
                                    

HAPPY READING!






"Kalian kalau mau main bareng, di kamar aja ya.." ujar Janne.

Mendengar ujaran dari sang Mama, Hanan langsung menarik abang sepupunya dan kakak semata wayangnya untuk pergi main ke kamarnya.

Kini Mahen, Yohan, Malvin, Byantara, Alkandra, tengah menemani Hanan menonton televisi yang terletak di kamar Hanan.

Mahen, Malvin, dan Byantara duduk di tempat tidur. Sementara itu, Yohan dan Alkandra duduk di sofa, berbeda dengan Hanan yang duduk di pangkuan Yohan.

Hanan bangkit dari pangkuan Yohan, lalu berjalan menuju Mahen, Malvin yang duduk di tempat tidur Hanan, dan Byantara yang rebahan di tempat tidur Hanan.

"Hanan mau kemana?" Tanya Yohan kepada Hanan yang berjalan menuju tempat tidur.

"Mau sama Bang Mahen, kak Malvin,  sama kak Byan" Ujar Hanan dengan lucu.

Hanan menduduki dirinya di pangkuan Mahen. Malvin, Alkandra, Byantara, Yohan, dan Mahen, tengah menahan gemas dengan Hanan yang rambutnya berbentuk Apple Hair. Lucu.

Hanan mematikan televisi, lalu bermain game di handphone miliknya.

"Nan. Kamu tahun ini umurnya berapa?" Tanya Byantara pada Hanan yang mulai terlihat bosan.

"Tahun ini aku umur 14 tahun" ucap Hanan sembari memainkan boneka sinchan kesayangannya.

"14 tahun, 4 tahun, apa 14 bulan nihh"

"Ihh kak Byannn"

Saat mereka berenam sedang asik mengobrol bersama, tiba-tiba saja ada yang membuka pintu kamar Hanan. Orang yang membuka pintu kamar Hanan adalah Jaendra.

"Makan dulu yuk? Kalian udah ditungguin tuh" Jaendra mengajak keenam anak yang sedang bermain di kamar Hanan.

"Iya, papi" Ucap Alkandra. Alkandra dan Hanan memang memanggil Jaendra dan Rose dengan sebutan Papi dan Mami. Karena, Jaendra dan Rose tak ingin dipanggil tante dan om.

Pandangan semua orang yang duduk di kursi meja makan kini teralih kepada Mahen, Yohan, Malvin, Byantara, Alkandra, Hanan, dan Jaendra.

"Hanan mau duduk dimana?" Tanya Haidar pada anak bungsunya.

"Mau duduk di dekatnya papa." Hanan menjawab pertanyaan sang Papa dengan tersenyum ramah dan lucu. Jawabannya itu hanya dibalas dengan senyuman dari sang papa.

Semua orang yang lebih tua di sana tentu saja tertawa gemas melihat kelakuan Hanan.

"Kok ketawa sih? Emangnya ada yang lucu ya..?"

"Iya nan. Soalnya kamu yang lucu makanya kita ketawa gemess"

"Ihh!!! Kok gituu?!"

"Udah adek.. makan aja dulu."

"Tapi, kalau udah makan aku boleh makan es krim ga?"

"Iya boleh. Tapi gaboleh makan lebih dari 1."

***


Seusai makan malam bersama dan mencuci semua peralatan dapur yang kotor, semuanya berkumpul di ruang keluarga lantai 2. Terkecuali Hanan yang sedang mengerjakan soal PR Matematika-nya dari sekolah yang hanya tinggal ia kerjakan 2 nomor saja. PRnya juga tidak susah baginya, karena Hanan memang suka dengan Matematika. Kadang juga Hanan membantu menjelaskan PR matematika Alkandra, padahal Hanan masih kelas 8 sedangkan Alkandra kelas 11.

Sementara itu di ruang keluarga lantai 2.

"Jadi Jae, kamu udah beli rumah kah di sini?" Tanya Haidar kepada Jaendra.

"Belum sih Dar. Oh ya, omong omong di komplek ini ada rumah dijual gak?"

"Kamu nginep aja dulu disini Jae. Tapi kalau ngomongin rumah dijual, ada sih. Di depan rumah ku itu, baru aja dijual kemarin soalnya orangnya pindah ke luar kota."

"Kalau kamu mau beli, hubungin aja nomornya."

"Iya dar."

Keduanya menyeruput kopi yang dibikinkan beberapa menit lalu oleh Janne.

"Bang Alkan." Ucap Haidar setelah menyeruput kopinya. Orang yang dipanggil Lantas menoleh kearah orang yang memanggil.

"Iya, dad? Ada apa?"

"Hanan mana? Perasaan tadi dia bilang mau kerja pr terus kesini. Coba kamu cek dia sana sama kak Malvin." Ujar Papa karena dia sedikit panik. Dia takut kalau Hanan demam tinggi lagi.

"Siap Dad." Jawab Alakndra lalu menarik tangan Malvin yang tadi memang ada di sampingnya.

Malvin dan Alkandra sedang berjalan menuju kamar Hanan yang memang ada di lantai 2. Sesampainya di depan kamar Hanan, Malvin dengan perlahan membuka pintu kamar tersebut. Malvin dan Alkandra tersenyum melihat bahwa Hanan ternyata sedang ketiduran. Kaki Hanan berada di samping Nakas, lalu kedua tangannya memeluk boneka Sinchan. Malvin memperbaiki posisi tidur Hanan agar lebih nyaman, Malvin memindahkan Hanan dengan Hati-hati supaya Hanan tidak terbangun.

" Sweet dreams, Hanan" ucap Malvin dan Alkandra lalu mematikan lampu kamar Hanan, tak lupa untuk keluar dari kamar Hanan.

Malvin dan Alkandra berjalan ketempat mereka berkumpul ternyata semua orang sudah pulang, terkeculai keluarga kecil Jaendra.

"Hanan baik-baik aja kan?" Tanya Janne.

"Iya, mom. Tadi tuh Hanan cuma ketiduran. Terus juga posisinya tidur lucu banget!" Ucap Alkandra.

"Lucu kayak gimana?" Tanya Rose.

"Posisi tidurnya lucu. Soalnya, kakinya di sampingnya nakas terus dia tidur sambil meluk boneka gitu. Terus aku pindahin posisinya biar nyaman dia tuh." Ujar Malvin menejelaskannya pada Rose, Janne, Haidar, dan Jaendra.

"Perasaan dia tidur siang deh. Tumben tidurnya jam delapan malem" - Haidar.

"Ya soalnya dia tidurnya cuma sejam doang. Pasti cape juga dia tuh." Ucap Alkandra.

"Oh iya, Mahen sama Yohan tidurnya di kamarnya Hanan ya. Kalo Malvin dan Byan tidurnya bareng sama Alkan." Ujar Haidar dan di jawab oleh kata "siap" oleh keempat anak Jaendra.









***

TBC.

Hai guys!

Apa kabar? Baik?

Suka gak sama cerita aku di book ini?

Saya minta maaf kalau ada yang typo atau penulisan kata yang kurang tepat. Sekali lagi saya minta maaf.

Jangan lupa Voment ya kakak-kakak❗❗

Baybay!!👋👋

Love U 💟💞❗








Brothers | Asahi & Haruto TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang