Chenle menikmati semilir angin panas yang menerpa kulitnya, di balik kacamata hitamnya, ia memandang luasnya laut dengan kapal-kapal kecil berlayar di sekitar perairan dangkal. Langit masih cerah, namun matahari tidak lagi meninggi dengan sombongnya, menyisakan guratan kemerahan yang menjalar di sepanjang langit dengan awan tipis. Matanya masih memandang jauh ketika anjing kecilnya datang dengan kepala menggesek kaki Chenle, membuat majikannya tersenyum tipis dan masih berdiri diam di balkon.
Drrrtt!
Dahi Chenle mengerut heran, ia ambil ponselnya dari saku celana, mendapati nomor yang tidak lagi asing, namun kerutan di dahinya justru semakin dalam.
"Ya?"
"Le, lu kenal sama pemain yang semalam kalah dari Jeno?"
Sepasang mata Chenle memandang laut dengan pikiran berkelana, "Elmo? Tim Lavisa yang paling inti, sahabatnya Dong Sicheng." Di seberang sana, hanya ada keheningan untuk beberapa waktu, "Oi? Kenapa?" tanya Chenle heran.
"Lu tau dia kapan muncul di arena?"
"Sekitar bulan Oktober, lu kenal?"
Hening lagi.
"Gue kenal Sicheng, tapi Elmo nggak kenal. Berapa kali dia ngelawan Jayara?"
"Kalau lawan tim kita, sih, baru empat kali dan sekali menang. Baru kemarin aja dia ngelawan Jeno, mungkin kapok." Chenle menghirup udara laut yang menyegarkan paru-parunya, membuatnya kembali rileks.
"Semoga, itu aja yang mau gue tanyain. Makasih, Le," ujar sang penelepon.
Chenle memandangi layar ponselnya yang berkedip beberapa kali sebelum layarnya berubah menjadi hitam total.
"Koh Renjun kenapa?"
♧
Sebelum akhir tahun benar-benar berganti, Jisung menyelesaikan pertemuannya dengan klien terakhir untuk tahun ini. Pria itu memiliki proyek besar bernilai miliaran, dan semua terkait dengan industri sekaligus model ternama yang bisa dibilang memiliki bayaran termahal di Indonesia. Malam telah datang tanpa ia sadari, Jisung membuka ponselnya dan menemukan beberapa pesan dari sang Kekasih.
Jisung Calon Suami Kak Jeno 😚
Kak Jeno Sayang
18.49Ji, gue udah pulang ya.
Gue pulang sendiri naik MRT, nanti kalau mau ke rumah dan belum kemalaman, gue nitip sushi ya.
Makasih, Ji.
Kak Jeno Sayang
19.43Ji, gue baru sampai rumah.
Mau mandi, mau rebahan, mau main game.
Semangat kerjanya, Ji.
Kak Jeno Sayang
21.08Ji, masih belum pulang ya?
Kak Jeno Sayang
22.02Ada Renjun, dia udah bawain gue sushi.
Kalau lu capek, langsung pulang aja ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh di Tangan Tuhan
RomanceBerusia 28 tahun dan belum pernah berpacaran menyebabkan Jeno kehilangan minat untuk menjalin kasih dengan siapa pun, tetapi tiba-tiba saja perjanjian pra-nikah antara keluarganya dan Keluarga Bratadikara datang secara mendadak. "Kayaknya dia suka b...