10

132 20 2
                                    

Mereka saling berpandangan sangat lama. Sampai tidak melihat bus terakhir berhenti.

"Nona Tuan kalian mau naik tidak? ini bus terakhir" kata Seorang sopir yang mengemudikan  bus itu.

"Aaaa neee" kata Yeoul segera bangkit dan berlari menaiki bus, begitu juga dengan Yoongi mengekori Yeoul.
Yoongi duduk disamping Yeoul. Dan mereka hanya terdiam tanpa berkata-kata.

Sampai dihalte didekat rumah Yeoul, Yoongipun ikut turun.

"Mwoo? kenapa kau mengikutiku? haiss aku sudah bilang berhenti berbuat seperti itu hais" kata Yeoul menghadap ke arah Yoongi.

"Kenapa kau selalu seperti ini? selalu membuat hatiku berdebar. Tapi disisi lain kau selalu bersama dengan wanita lain. Geumanhe haiss, itu hanya akan membuat hatiku sakit" kata Yeoul berjalan cepat meninggalkan Yoongi. Yoongi hanya berdiri memandang Yeoul menghilang.

Yeoul masuk dalam rumahnya dan saat itu hujan turun sangat deras.

"Haisss" dengus Yeoul lalu mengambil payung dan berlari keluar rumah, membuka payungnya lalu berlari mencari Yoongi. Nampak Yoongi berjalan dengan pelan tanpa berteduh.
Yeoulpun segera menghampirinya dan memayunginya.

"Haisss paboo, kenapa sudah tahu hujan kau tak berlari kerumahku? kenapa malah hujan-hujanan? bagaimana jika kau sakit? haiss. Kajja" kata Yeoul menggandeng Yoongi menuju rumahnya.

Sampai dirumahnya Yeoul menyuruhnya mandi dan meminjamkan pakaiannya yang berukuran oversize.

Disaat Yoongi mandi Yeoul membuatkan minuman hangat dan Ramyeon.

Yoongi keluar dari kamar Yeoul sambil menghanduki rambutnya yang basah.

"Makan dan minumlah aku mau mandi" kata Yeoul berjalan melewati Yoongi.
Yoongipun menuju ruang tengah rumah Yeoul dia melihat hidangan yang dibuatkan oleh Yeoul, dia tersenyum lalu menikmati sajian dari Yeoul.

Sementara itu Yeoul yang selesai mandi, mencuci baju Yoongi. Dia keluar dari kamarnya sambil membawa ember berisi pakaian Yoongi. Dia tersenyum ketika Yoongi menikmati ramyeon buatannya.  Selesai menjemuri pakaian milik Yoongi, Yeoul duduk disamping Yoongi yang masih menikmati ramyeonnya.

"Kau tidak makan?"-Yoongi-

"Aku masih kenyang"-Yeoul-

"Ya sudah kalau begitu akan kihabiskan ramyeon ini, ini sangat enak sayang kalau dibuang"-Yoongi-

"Haiss"-Yeoul-

Setelah selesai Yeoul membereskan bekas makan Yoongi. Dia berjalan menuju dalur, Yoongi mengekorinya.
Setelah menaruh perlatan makanan itu, Yoongi menarik tangan Yeoul.

"Mwoo?" tanya Yeoul, Yoongi hanya memandang mata Yeoul, lalu mendekatkan wajahnya mendekat wajah Yeoul. Yoongi ingin mengecup bibir Yeoul.

Plaaaaaaakkk...

Sebuah tamparan mendekat dipipi Yoongi.

"Geumanhe, berhenti seperti itu aku bukan seperti wanita lainnya yang seenaknya kau perlakukan seperti itu" kata Yeoul pergi dari dapurnya. Lalu berhenti dan menengok ke arah Yoongi.

"Diluar masih hujan deras tidurlah disofa itu sampai hujan reda" kata Yeoul masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya.

"Yaaaak Yoongiyaa kau bodoh haisss kenapa kau melakukan itu? haisss" batin Yoongi sambil mengusap wajahnya.

Lalu dia kembali ke ruang tengah Yeoul, merebahkan badannya disofa yang berada disitu sampai dia tertidur.

Tengah malam Yeoul terbangun, dia keluar membawa bantal dan selimut. Ditaruhnya bantal dibawah kepala Yoongi dan diselimutinya badan Yoongi. Lalu Yeoul pergi ke belakang memegang baju Yoongi yang sudab nampak mengering, lalu kemudian dia menyetrika baju milik Yoongi. Lalu kembali tidur.

Dangerous Man (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang