10

187 10 0
                                    

"Lia?"

















Lia menoleh ke sumber suara dan...












































"Lagi-lagi dia. Bisa gak, sehari aja jangan bikin hatiku remuk..." Batinnya.




Soobin tersenyum dan berjalan ke arah Lia.


"Dapet section apa hari ini?" Tanya Soobin.


"GC..." Jawab Lia singkat, padat dan jelas.



Setelah mengembalikan kunci ke roomboy, Lia segera mendorong trolleynya pergi. Namun ternyata Soobin malah mengikutinya.



"Boleh aku temenin?"

"Emang kamu gak ada kerjaan lain?"

"Enggak...kan aku cuma nungguin laporan..."

"Pak Eko tadi kamarnya banyak yang CO terus gak dapet bantuan anak PKL, mending kamu bantu dia aja..."

"Enggak ah, aku maunya bantu kamu..." Jawab Soobin.

"aku bisa sendiri. Kerjaanku gak perlu bantuan, faham?"

"Gak faham..." Jawab Soobin santai sambil tersenyum.


"Astaga...kamu ini..."

"Lia...."



Soobin dan Lia menoleh bersamaan dan ternyata ada Bangchan yang tengah mendapat bagian public area section di bangunan itu bersama satu seniornya.


Bangchan dan seniornya pun menghampiri mereka.


"Nah, Chan...pas banget. Soobin katanya gak ada kerjaan, jadi pengen bantu kalian..."

"Oh iya? Wiiihh...baik banget kamu Bin. Ayo mumpung kita kerja berdua, iya gak Chan?"

"Iya...lumayan bala bantuan..."

Lia tersenyum penuh kemenangan namun saat dia melihat kedepan, ternyata Kun yang sudah selesai berenang dan berkalung handuk sedang memperhatikan mereka.




"Waduh, mati. Mana bos ngeliat kita berkerumun gini. Bisa dikatain gak kerja lagi..." Batinnya.



"Emm...iya udah, aku cabut dulu..."







Lia mendorong trolleynya pergi dari ketiga pria tersebut dan saat melewati Kun, dia membungkuk pelan dan melewatinya begitu saja.



"Semoga aja dia gak ngadu ke supervisor..."





















































Kun masuk ke kamar lalu duduk di balkon kamarnya.

"kenapa pria itu ngikutin Lia? Lia juga kayaknya gak nyaman diikutin sama dia..."










Beberapa saat kemudian, Kun tersadar lalu tertawa pelan sambil mengusap rambutnya.



"kenapa aku malah mikirin dia? itu bukan urusanku, kan? stupid..."




Pria berbadan tinggi kekar itu masuk kedalam kamarnya lalu segera mandi. saat tengah mencuci rambutnya, wajah Lia malah muncul sekelebat di fikirannya. Kun langsung membuka matanya dan segera memakai handuknya.





Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang