19

107 9 0
                                    

Saat Lia melewati koridor yang cukup sepi untuk menuju kamar yang ditujunya, ia melihat seorang wanita yang sibuk memeriksa tasnya hingga tanpa sengaja dompetnya terjatuh dari tasnya.


Dengan segera Lia berlari pelan ke arah wanita itu lalu mengambil dompetnya.


"excuesme madam...you droped your wallet..." ucap Lia sambil mengembalikan dompet wanita tersebut.


"ah...makasi banyak sayang...saya sampai gak sadar..." ucap wanita tersebut sambil tersenyum.


"lah...bisa bahasa indo rupanya..." batinnya tertawa dalam hati.


"iya Bu, saya permisi dulu..." ucap Lia membungkuk hendak undur diri.



"tunggu dulu...boleh saya tau siapa namamu?"

"emm...nama saya Lia, Bu..." jawab Lia sedikit bingung namun tetap membungkuk.


"kamu sopan sekali... pasti kamu anak yang pinter. Saya harap bisa punya menantu seperti kamu nanti..." ucap wanita tersebut sambil tersenyum.



Lia yang mendengar itu pun hanya bisa tersenyum simpul.


"mana ada orang mau punya menantu pendek dekil kayak aku..." batinnya.


"makasi Bu...saya permisi dulu Bu..."

"iya sayang...hati-hati ya..."

"baik Bu. Ibu juga hati-hati..."

Lia membungkuk lagi lalu pergi meninggalkan wanita tersebut. Wanita tersebut pun tersenyum melihat kepergian Lia.



"kelihatannya dia capek banget. Kun emang bener-bener suka sekali nyusahin..."



















































Kun membuka pintunya dan melihat Lia berdiri di depannya dengan wajah yang terlihat kelelahan.


"selamat siang pak, saya dari bagian laundry mau—"

"masuk..."

Lia  membulatkan matanya kaget mendengar perintah Kun.


"maaf pak tapi kan saya sudah bilang kalau—"

"laundryannya di dalam. Jadi ambil di dalam..." potong Kun lagi.


"tapi kan bisa bapak ambilin kesana..."

"kamu mau saya aduin ke supervisor mu?"

Lia menghela nafas pasrah dan akhirnya masuk kedalam kamar Kun.  Kamar VVIP yang luasnya 2x lipat dari kamar biasa bahkan jika tanpa kenal Kun, ia tidak akan pernah masuk ke kamar itu karena hanya pegawai senior yang membersihkannya.

Kun menutup pintunya dan mengikuti Lia dari belakang.

"dimana laundryannya pak?"

"di kamar mandi, dikeranjang cucian..."

"belum di masukin ke kantong laundry?"

"belum...sana masukin..."

"what the f....ni bule niat banget nyuruhnya ya...!"


Lia memanyunkan bibirnya kesal lalu mengambil kantong laundry dan laundry list dari laci penyimpanan dan menuju kamar mandi.


"ini kerja apa dikerjain sih?" batinnya.






Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang