26

97 11 0
                                    

Lucas dan Ten asik mengobrol di koridor depan kamar Kun karena bosan berada di kamar mereka sambil sesekali melihat kumpulan pekerja yang sudah mulai berganti shift di pantry ujung koridor.

"gimana bisa Kun kenal sama gadis itu? I Mean, ini bukan pertama kalinya dia dateng ke hotel dan kenapa bisa gadis itu?" tanya Lucas heran.

"entah...aku juga heran. Kun bilang mereka ketemu pertama kali bukan di hotel ini. And, he like her on the first sight. It's littlebit weird but, Irene aunty like her..." Ten tertawa pelan.



Tiba-tiba Kun keluar dari kamarnya diikuti oleh Jackson.

"apa dia belum keliatan?" tanya Kun yang mendapat gelengan kepala dari Ten dan Lucas. Kun menghela nafas pelan dan melihat beberapa anak di ujung koridor.

"I'm so sorry...I promise I Will change my self..."

Seorang anak PKL lewat memberi salam pada mereka ber empat sambil membawa alat pel dan menuju ujung koridor untuk mulai mengepel lantai.
Tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki berlarian dan muncul Lia diikuti Karina menuju ke anak PKL yang berada di ujung koridor membuat Kun bisa tersenyum lega.

"I win...!!" ucap Lia tertawa senang sedangkan Karina masih terengah-engah.

"kalian berdua ngapain, hah? belum pernah nyungsep?" tanya Yeji heran.

"gatau Karina ngajakin balapan tadi..."

Karina tertawa pelan.

"cepet banget larinya Lia, persis tikus di film Tom and Jerry..." ucapnya tertawa.

Sebuah pintu kamar terbuka dan pak Markus keluar dari kamar tersebut. Sepertinya selesai melakukan pengecekan.

"Lia..."

Kelima anak tersebutpun menoleh ke arah pak Markus kecuali Lia yang salah fokus ke Kun yang menggunakan celana pendek dan kaos tanpa lengan. Terlihat seperti orang bangun tidur baginya.

Merasa Lia tak memperhatikan, pak Markus berdehem sekali lagi.

"Ketua kelas AP1, Lia..."

Lia tersentak dan mengalihkan pandangannya pada pak Markus.

"hadir pak..."

Yeji menepuk bahu Lia dan yang lain pun hanya bisa tertawa.

"saya liat kamu hadir...sini kamu..." panggil pak Markus.

"ngapain pak?" tanya Lia memasang wajah curiga.

"saya ada promosi buat kamu..."

"lah...bapak jadi sales marketing sekarang?"

Pak Markus tertawa pelan. Dia sudah terbiasa menghadapi Lia yang memang agak ruwet.

"kamu ini, saya hitung sampai 3 kalau gak nurut, nilai tugasmu saya potong..."

Lia segera berlari ke arah pak Markus lalu nyengir tanpa dosa.

"kenapa pak?"

"pindah ke FO ya?"

Lia membulatkan matanya kaget sedangkan keempat temannya tertawa puas.

"ogah ah pak... gak tertarik..."

"kalian disini cuma berlima anak perhotelan. Masak gak ada satupun yang di FO?"

"Yeji atau Karina aja pak...mereka kan cocok tuh tinggi-tinggi..." ucap Bangchan.

"memang kenapa kalau Lia?"

"entar ilang ketelen meja FO pak..." jawab Bangchan tertawa puas.

"emmm...entar pulang kepalamu yang ilang. Mau?" ancam Lia kesal.

Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang