39

96 7 2
                                    

"you said that?!"







"Wooohhhooo....!!! So savage...!!"








"Itu cukup kasar, tapi emang pantes buat dia..." Tambah Renjun menimpali ucapan Haechan dan Jaemin.






"I'm so sick of her! Maksudku, di Indo mana ada cewek yang sampe begitunya..." Ucap Lia sambil menggeleng pelan dan menyeruput jus nya.





"Setuju... Cewek indo itu banyakan pemalu. Seenggaknya tau malu lah..."




"Gengsi maksud Lo?"





"Beda tipis juga. Anyway... Tadi—"









"Lia... Ada yang nyariin londepan kampus noh...!" Ucap Jeno yang memang baru saja selesai dengan kelasnya membuat yang lain mengerutkan alisnya.






"Hah? Siapa Li?"




"Entah... Kalau kak Kun, dia pasti udah nelfon dulu. Lagian aku udah bilang ada kelas tambahan hari ini..." Ucap Lia sembari mengambil Hp nya dari dalam tas dan mengeceknya. Takut-takut HPnya mati tanpa disadarinya hingga membuat Kun tak bisa memberi kabar.



Namun setelah di cek, hasilnya nihil. Tak ada panggilan ataupun pesan dari Kun maupun keluarga yang lain.






"Cewek atau cowok Jen?"






"Cewek katanya... Gak liat gue. Gue dititipin persen doang sama anak lain..."













"Iya udah... Gue cek dulu deh..." Ucap Lia bangkit dari duduknya dan merapikan posisi tasnya.





"Ikut lah gue!"




"Gausah, Jae. Jagain nih dua orang yang bisa perang setiap saat. Kasian Renjun entar darah tingginya naik..."




"Tapi Li—"





"Bentar doang... Deket kan gerbang kampus. Tunggu gue dikelas entar!" Seru Lia diakhir kalimat sebelum berlari pelan keluar kantin dan menuju gerbang sekolah. Tak banyak orang disana selain anak-anak yang memang sudah menyelesaikan jadwal kuliahnya.








Lia melihat sekeliling memastikan apakah ada orang yang dikenalinya disana sampai akhirnya dia menemukan seseorang yang membuatnya tak tahu harus berbicara seperti apa lagi.






Wanita yang dimaksud tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya namun Lia sama sekali tak membalasnya. Dia hanya memberikan tatapan heran yang bisa dilihat oleh semua orang disana. Tentu yang melihat itu berpikir ada hubungan apa antara keduanya mengingat salah satunya nampak semangat sedangkan satunya seperti tak mengharapkan kehadirannya.









"Lia—"








"Ngapain kak Mina disini?" Tanya Lia to the point sebelum Mina menyelesaikan ucapannya. Mina yang jelas bisa merasakan penolakan dari adiknya itu sedikit menurunkan sudut bibirnya.








"Kok kamu gitu sih? Kakak kesini tuh kangen pengen ketemu kamu. Udah lama loh kamu gak pulang..."







"Lah... Aku disini kuliah. Masak tiap pulang kuliah balik ke indo. Kan gak mungkin lah!" Ucap Lia heran menatap curiga pada kakaknya itu. Ya bagaimana tak curiga? Sepanjang ingatan hidupnya, 80 persen kenangannya dengan Mina hanyalah keributan. Dan sekarang?









Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang