23

115 9 2
                                    

Lia baru saja tiba di rumah membawa banyak tas belanja membuat Crystal, Mina dan Jungkook melongo.

"kamu belanja sebanyak itu dapet uang darimana?" tanya Crystal.

"ini...dibeliin sama tamu bu..." bohongnya.

"dibeliin tamu? kok bisa?"

"ya iya...aku jadi tour guide hari ini terus dibeliin banyak barang..."

"ya Tuhan...maaf ... ketimbang diamuk massa..." batinnya.

"coba sini liat belanjaannya..."

Mina hendak meraih paperbag Lia penasaran mengingat semuanya berlogo brand mewah  namun Lia segera menjauhkannya.

"gak boleh...kakak aja gak pernah ngasi aku nyentuh barang-barang kakak..."

"sombong banget sih!" keluh Mina sinis.

"Lia...kamu harus berbagi sama saudaramu..." ucap Crystal.

"lah...barangku harus dibagi, sedangkan yang lain gak ada yang mau berbagi sama aku? sistem apa kayak gitu?" keluh Lia kesal.

"alah...bilang aja kamu dapet uang buat beli barang dari open BO kan?!"

Lia naik pitam mendengar ucapan Mina yang menurutnya keterlaluan.

"jaga ya omongannya! jangan asal ngejeplak aja ngomong! aku masih ngehormatin kak Mina selama ini walaupun kakak sering marahin aku gak jelas!" bentak Lia kesal.

"kamu berani ngebentak kakak?!"

"kalau kakak mau dihormatin, kakak juga harus bisa ngehargain aku! bener gak tadi kakak ngomong kayak gitu ke aku?!" lawan Lia yang sudah kehabisan kesabaran.

Lia bisa saja selama ini mengalah karena permintaan Eunhyuk. tapi saat harga dirinya dihina, Lia tidak rela jika harus diam.

"Sayang, udah...jangan dilawan entar makin parah..."

Jungkook mencoba menenangkan Mina.

"iya emang dia bener abis open BO! Nginep entah dimana, pulang-pulang bawa banyak barang mahal. Ngapain lagi kalau bukan ngel**te!" ucap Mina sambil menodongkan jari ke arah Lia.

"inget batasan kakak saat bicara!" ucap Lia sambil balik menunjuk Mina.

matanya sudah memerah dan mulai berkaca-kaca hingga akhirnya...



































ppplllaaaakkkk.....!!!!




























Jisung yang baru tiba di rumah langsung menjatuhkan minumannya karena kaget melihat Lia ditampar oleh mamanya. Tubuh Jisung bahkan kaku seketika bersamaan dengan air mata Lia yang akhirnya luruh juga.

"siapa yang ngajarin kamu gak sopan sama yang lebih tua, hah?! saya malu jadi ibumu punya anak sikapnya seburuk kamu! menyesal saya punya anak seperti kamu! harusnya dulu saya benar-benar memberikanmu pada orang lain untuk diadopsi!"

Jantung Lia serasa berhenti seketika dan jiwanya seakan pecah begitu saja.
Namun sedetik kemudian, Lia menyunggingkan senyumnya dan mengangkat wajahnya menatap ibunya. Entah mendapat kekuatan dari mana, dia seakan lelah untuk diam. Lelah untuk mengalah.i

"makasi udah selalu nyadarin aku kalau aku gak pernah di butuhin di rumah ini..."

Lia berjalan ke pojok rumah yang sudah terpasang tirai. Kamar sederhana buatan ayahnya dan barang yang sudah tertata rapi. Di rak buku kayu kecil buatan tangan ayahnya itu terlihat sebuah surat dari sang ayah.

Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang