43

126 10 0
                                    

Jaehyun mengangguk pelan setelah mendengar cerita Lia yang rupanya para adiknya pun sudah tahu itu semua. Pantas saja Jeno dan Jaemin sering mengatakan ingin bisa menjadi sahabat terbaik Lia. Ternyata selama hidupnya Lia bahkan tak pernah benar-benar merasakan kasih sayang sempurna. Setidaknya sebelum Kun datang dalam kehidupannya.



"Kau sudah disini dan semua pasti akan baik-baik saja. Kau sudah dikelilingi dengan keluarga dan orang-orang yang menyayangimu disini...."




Lia mengangguk sambil tersenyum pelan.




"Bagaimanapun...kak Mina juga tetap kakakku. Jadi, aku titip kak Mina pada kak Jaehyun disini..." Ucap Lia tulus yang diangguk senyum oleh Jaehyun.





"Kau memang anak yang baik, Lia. Pantas saja Jeno dan teman-temannya yang menyebalkan itu senang bersamamu..."


Keduanya tertawa pelan mengingat bagaimana Jeno, Jaemin, Haechan dan Renjun. Ya, mereka memang setahun lebih tua dari Lia. Dulunya setahu Jaehyun keempat anak itu doyan sekali membolos. Tapi entah kalimat apa yang Lia sering berikan sampai-sampai dalam keadaan semalas apapun mereka akan berusaha tetap hadis kelas. Ya meskipun kadang masih ketiduran juga.


Lia itu sabar memberi nasehat keempat pemuda itu ya meskipun diawal tak ada yang mendengarkan kecuali Haechan karena Lia menggunakan Ten sebagai ancamannya. Tapi sekarang keempatnya sudah lebih bisa dipercaya.



"Mereka itu anak-anak baik kak. Hanya saja rasa penasaran membuat mereka ingin melakukan sesuatu diluar seharusnya. Hanya perlu memberi sedikit penjelasan dengan cara yang bisa mereka terima. Semua pasti bisa...."



Lia melihat Jaehyun mengangguk pelan menyetujui ucapannya. Ya memang, bagaimanapun Lia tak bisa menyalahkan Jaehyun atas tingkah pola Jeno yang merupakan pentolan anak-anak nakal itu dulunya. Jaehyun juga lelah. Dia adalah tulang punggung keluarganya setelah kedua orang tua mereka tiada. Sibuk bekerja membuat Jaehyun tak sempat memberi perhatian lebih pada Jeno. Setidaknya, itulah yang Haechan katakan.








"Hei... Kau disini, Jae?"




Keduanya menoleh ke sumber suara dan tersenyum setelah melihat Kun datang. Ya, Kun juga mengenal Jaehyun sama seperti Ten.




"Hhmm... Kebetulan aku jadwal mengecek tempat ini dan bertemu Lia. Apa kabar, Kun?"



Jaehyun mengulurkan tangannya yang dibalas juga oleh Kun.




"Baik... Sudah lama kita tak berkumpul. Oh iya, beberapa hari lagi,mungkin..."




"Ada apa?"




"Pernikahanku dengan Lia..." Ucap Kun sambil merangkul kekasihnya itu yang cukup membuat Jaehyun kaget.




"Ten bilang kalian akan menunggu Lia lulus kuliah dulu..."


"Rencananya begitu. Tapi jika dipikir-pikir, tak ada alasan lebih kuat lagi menundanya. Lagipula, kami sudah tinggal serumah dan lebih baik langsung menikah saja,kan?"




Jaehyun mengangguk pelan mendengar penjelasan Kun.






"Kapan acaranya?"



"Lima hari lagi. Bukan acara besar, tapi aku harap kau dan adik-adikmu bisa datang..." Ucap Kun menepuk pelan lengan Jaehyun.



"Tentu kami akan datang. Apalagi Jeno dan Jaemin..."


"Iya sudah, kami pulang dulu kak..." Ucap Lia yang diangguki oleh Jaehyun.





"Pergi dulu, Jae..."




Big Boy Baby. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang