Chapter 31 - The Battle

135 24 22
                                    

Tak terasa, sudah hampir satu tahun mereka hidup dengan normal di dalam Dark Forest dengan bantuan pemimpin kumiho. Mulai dari mengenal pedagang kumiho Yeonjun, hingga berlatih mati-matian bersama Hyunjin telah mereka lalui.

Untuk kisah penyihir kecil dan rubah berekor sembilan, sejak pertemuan Yeonjun dan Beomgyu kembali, rubah berekor sembilan itu semakin ceria menjalani harinya. Dapat Soobin tebak, Yeonjun menjadi sering mengunjungi Beomgyu dan hubungan mereka membaik.

Lalu, untuk orang ketiga mereka...

Sungchan sudah mati.

Mati di tangan Soobin sendiri, dan menghilang ditelan hutan kelam tempat kelahirannya.

Hueningkai memalsukan kematiannya dengan menjelaskan pada Hyunjin, bahwa semua ini berawal dari Sungchan yang menginginkan Kai, lalu menyerang Soobin begitu saja.

Hyunjin memaklumi sang pangeran ambil tangan hingga Sungchan tak bernyawa.

Kasihan sekali, Sungchan tak memiliki teman dekat, tidak ada yang tahu sebetapa baik dan perhatiannya ia. Ketika berita palsu Hueningkai tersebar, tak ada yang berani ambil langkah pula. Lagian, siapa yang mau melawan Soobin?

Bahkan, Hyunjin meminta maaf atas nama Sungchan, diatas kejadian yang sebenarnya tak sepenuhnya benar itu.

Tetapi mari kita lupakan semua hal yang telah lama terjadi, karena kini hanya tersisa satu jam hingga bulan purnama tiba.

Yeonjun, Hyunjin dan kedua makhluk luar Dark Forest tersebut berkumpul di halaman depan rumah Soobin dan Hueningkai, mempersiapkan segala barang dan rencana yang ada sebelum menghadapi Dark Forest,

.

Dan mengakhiri semua perbuatan Kira.

---🌾---

"Apapun yang terjadi, jangan ampuni Hueningkai karena ia telah mengkhianati kita dan membuat Tuan Caballus depresi hingga bunuh diri,"

"Bangkitlah pasukanku! Hidup Caballus!!"

Wanita itu bersiap, bahkan sebelum matahari terlihat dari timur. Banyak barisan berzirah berdiri di atas rumput hijau kastil, menurutinya.

"Hidup Caballus!"

Tak hanya Hueningkai dan Soobin yang mempersiapkan segalanya. Merasakan tambahan kekuatan yang diberikan oleh Ben, Kira menjadi semakin percaya diri, masanya akan tiba saat ini juga.

Hampir seluruh pasukan utamanya dikerahkan untuk meringankan beban Kira nantinya.

"Ingat, target utama adalah kakakku, Hueningkai. Pemanah, prajurit, bersiap di tempat!" perintahnya.

Pemegang tombak menghentakkan tombaknya ke tanah, membuat suara dengan selaras.

"Siap nona!"

Senyum putri Caballus perlahan mengembang, melihat mudahnya para prajurit Kira menurut perintah hanya dengan dilandasi kematian ayahnya. Tuan Caballus telah tiada semenjak satu bulan sebelumnya, namun kematiannya dirahasiakan oleh keluarga inti yang tak lain adalah Kira.

Yeonjun bahkan tidak tahu.

Para prajurit hanya diberi informasi, pemimpin tertinggi mereka bunuh diri menunggu Hueningkai yang tak pasti di mana lokasinya. Informasi dari Kira tentunya.

Pasukan menyebar pada tempatnya, mengingatkan Kira pada Yeji yang selalu turut menurut sejak dahulu putri bersihir tersebut kesepian.

Namun siapa yang peduli dengan budak lamanya itu, ia mudah sekali ditumbalkan. Ia tak cocok bekerja dengan Kira.

My Beloved Healer • Sookai ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang