"Kai, sepertinya... Kira mulai suka sama Pangeran Soobin."
Deg.
Lagi-lagi cobaan menghampiri Kai dua hari itu. Yuna yang juga memasang telinga pada percakapan Kai dan Kira, terkejut tidak terima. Sebenarnya Yuna ingin protes pada Kira, namun ditahan oleh Hueningkai agar tidak memicu masalah lain.
"Semoga Soobin juga suka sama kamu ya, semangat!" ucap Hueningkai sambil tersenyum.
Kira mengangguk lalu berpamitan pada Kai untuk menyelesaikan tugasnya. Gadis yang sedarah dengannya itu berkata bahwa ia tidak sabar ingin segera menghabiskan waktu seharian dengan sang pangeran. Setelah kepergian Kira, senyum Hueningkai yang awalnya secerah matahari, memudar seakan ditelan semesta.
"Kai..." panggil Yuna prihatin.
"Mungkin memang Soobin sebenarnya bukan untukku. Aku hanya terlalu percaya diri karena mendengar kita dijodohkan. Lagipula, dia juga cuma menganggapku teman."
Yuna menawarkan pelukan pada Hueningkai, dan diterima oleh Kai. Pelayan yang kini menjadi maid pribadi Kai, mengelus punggung tuannya, namun tak setitik air matapun keluar dari Kai. Mungkin, karena ini baru permulaan?
Pada pandangan Yuna, sang Pangeran mulai berjalan masuk ke koridor istana. Yuna memegang pundak Kai lalu memperingatkan tuannya. "Kai, pangeran datang."
Hati Hueningkai kembali tergores sedikit saat mendengar kata pangeran, namun disaat seperti ini akting fisik Hueningkai luar biasa. Keduanya melepas pelukan itu lalu menunduk hormat pada Soobin yang kini berdiri di depan mereka.
"Apakah aku mengganggu kalian?" tanya Soobin yang senyumnya entah mengapa sedikit masam.
"Tidak kok. Dia Yuna, Yang Mulia, maid pribadi saya," jelas Hueningkai mengenalkan, dan Kira menunduk hormat kembali.
Ekspresi tak ramah kembali muncul di wajah Choi Soobin ketika Hueningkai memanggilnya 'Yang Mulia'. Hueningkai menyadari maksud sang pangeran dengan mata merah darahnya itu, namun Kai memilih mengabaikannya. Sang putra Caballus pun menghantarkannya ke tempat latihan, sebuah taman pribadi diluar kastil yang indah walaupun sepi.
Tak seperti biasanya, selama perjalanan menuju taman, tangan Soobin dingin sepenuhnya. Tiada genggaman yang menariknya ke tempat tujuan, atau sekedar senyuman ceria dari Hueningkai. Bahkan, ketika Soobin jahili, Hueningkai akan kesal dan menjauh darinya.
Mereka berada di sebuah taman privat milik Kira dan Kai, Crown Garden yang terletak di depan light forest, masih termasuk bagian dari wilayah Caballus. Tempat itu hijau dan luas, dikelilingi berbagai macam bunga yang berwarna-warni. Tanpa adanya penjaga, kini taman itu sangat tentram. Hueningkai juga menjelaskan pada Soobin bahwa ia sering ke taman tersebut untuk merawat keasriannya.
"Bisa kita mulai latihannya?" tanya Hueningkai pada Soobin tanpa basa basi.
Teralihkan dari pemandangan di depannya, Soobin menghadap Hueningkai dan mengangguk setuju.
"Bertarunglah denganku, aku perlu tahu seberapa jauh kemampuanmu, Kai."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Healer • Sookai ✓
FantasiDijodohkan dengan pangeran Phoenix, menjadi calon ratu dari Kerajaan Phoxenias, juga disegani banyak orang karena kemurahan hatinya. Dia sangat beruntung bukan? Memiliki kehidupan yang mulus tidak membuat Hueningkai menyombongkan diri. Ia justru sa...