Chapter 33 - I'm Sorry

142 22 17
                                    

"SOOBIN HYUNG!" teriak Beomgyu putus asa.

Hanya perlu sedikit waktu Beomgyu menangani pengawal kiriman Kira, tetapi di saat itu juga waktu Beomgyu menyelamatkan Soobin habis.

Begitu mendapat kesempatan, Beomgyu secepatnya mencari Soobin menyusuri hutan kelam yang kini telah gelap. Dicarinya Soobin melewati banyak serangga yang ia benci, hewan-hewan buas yang mulai berkeliaran, namun tak ada tanda kehidupan dari luar Dark Forest sepercikpun di sana.

Apa yang harus ia lakukan?

Semua orang mengandalkan dirinya, tetapi Beomgyu mengecewakan mereka. Muka seperti apa yang harus dipasangnya untuk menghadap Yeonjun dan Hueningkai. Pasti keduanya akan sangat kecewa, bahkan Yeonjun bisa saja meninggalkannya lagi.

Ia tak ingin, ia merindukan Yeonjun, ia tak ingin kehilangan Yeonjun lagi.

Beomgyu tak dapat menahan tangis. Semua kesempurnaan yang sudah direncanakan, perbuatan baiknya demi mendapat perhatian Yeonjun, kini penyelamatanpun harus dilakukannya, tetapi karena Joongki, ia gagal.

Mau bagaimana lagi, ia bukanlah seorang wisdom. Mau seberapa berat penyihir itu menjaga keseimbangan, semua keputusannya belum tentu berakhir dengan apa yang diinginkannya.

Tetapi Beomgyu bukan orang yang mudah menyerah.

"Hahh... Soobin hyung!"

Kini ia tiba di rumah Soobin dan Hueningkai dengan terengah-engah lelah. Mukanya pucat, hatinya berdetak semakin kencang ketika melihat pelindung Soobin yang mengelilinginya sudah hilang.

Tunggu.

Mungkin ia bisa meramal Soobin untuk mencari lokasinya?

Benar. Mengapa tidak terpikirkan dari tadi? Beomgyu mengutuk dirinya.

---🌾---

"Tae, aku merasakan ada hal besar yang akan datang! Taehyun bangun!!"

Pria yang diajak bicara terbangun dari tempat tidurnya, kemudian berjalan perlahan menuju dinding tempat ia dan ibu Huening biasa berbincang-bincang. Tengah malam begini ia dipanggil oleh ibu Hueningkai, mata bulatnya sulit terbuka.

Taehyun mengusap mata untuk menyadarkan diri, kemudian mendudukan pantatnya, tanda ia siap mendengarkan.

"Ada apa, nyonya?" tanya tupai merah itu sopan.

Nyonya Caballus tersenyum dibaliknya. Taehyun selalu menjadi pendengar yang baik, semenjak Taehyun pindah penjara itu tak lagi terasa sepi. Taehyun juga memberikan pendapatnya secara logis dan tepat, seperti dirinya.

"Alam sudah memperbolehkanku melakukannya saat ini. Jangan bergerak selama proses, oke?"

Mendengarnya, kesadaran Taehyun mulai menyatu disandingi dengan keterkagetan. Proses yang dimaksud oleh nyonya Caballus, Taehyun bertanya kembali untuk memastikan.

"Proses?"

"Ya, proses penerimaan kekuatan. Kau adalah seorang penerus wisdom, Tae." jelas wanita cantik di balik dinding.

Mata Taehyun semakin melebar kaget.

Sungguh, tupai merah itu tak menyangka. Tugasnya selama ini hanya menjaga Soobin sebagai tangan kanannya, dan kini ia dinyatakan sebagai penerus kekuatan terbesar. Tak hanya berguna bagi dirinya, melainkan juga berguna untuk sang pangeran.

My Beloved Healer • Sookai ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang