Hari pertama Beomgyu mencoba menyembuhkan masalah yang dibuatnya pun dimulai. Setelah diskusi panjang antara ketiga makhluk tampan luar Dark Forest itu, Hueningkai memutuskan untuk memberi sang penyihir kesempatan kedua dan terakhir.
Keputusan Kai dilandasi oleh Beomgyu yang dulunya selalu menurut alam. Kini, penyihir itu berjanji akan memperbaiki segalanya walau ia berkhianat pada alam. Kai ingin tahu apakah ucapan Beomgyu dapat dipercaya, atau tidak.
"Aku berangkat latihan dulu ya Binnie,"
"-dan Gyu hyung." Ujar Hueningkai belum terbiasa ada orang lain.
Matahari bersinar terang, tanda Kai selesai melakukan aktivitas awal dirumah. Soobin terduduk tegak diatas kasur atas permintaan penyihir bermata abu-abu, sementara penyihir itu sendiri mempersiapkan sebuah ramuan disebelahnya.
"Jangan sampai terluka, ya. Juga jangan sampai kau kelelahan." Soobin berpesan pada Kai.
"Kiss?" Tawar Soobin sembari memegang pipinya, tersenyum lemah seperti biasa.
Tak perlu berfikir dua kali hingga Kai mencium pipi Soobin. Walau Kai malu-malu, tetapi ia tak akan melewatkan kesempatan yang berharga. Soobin tersenyum puas melihat wajah Kai yang memerah, kini dapat ia lihat setiap harinya.
Orang ketiga yang berada disitu terdiam mematung, memberikan tatapan seolah ia tak suka.
"Biar adil, sini Soobin juga aku cium. Umumu~" Beomgyu mendekatkan bibirnya pada Soobin.
Sontak penyihir manusia itu diberi dorongan kasar di wajahnya, ditambah sedikit tekanan pribadi dari Hueningkai. Dorongan itu menjadi lebih terasa seperti sebuah tamparan.
"Kiss my ass first, Gyu." balas Kai sinis.
Sang putra Caballus berbalik, berjalan menuju pintu keluar kamar. Sempat mengancam Beomgyu, kemudian Soobin justru berulah.
"Stop, tidak boleh."
Mendengarnya, Hueningkai melihat Soobin bertanya-tanya. Soobin sudah berjanji hari ini Kai bisa bekerja di luar karena kemarin menemani sang pujaan hati seharian. Tak mungkin ia akan membolos lagi bukan?
.
"I'll kiss your ass first."
Kedua pihak pendengar Soobin memberikan reaksi yang berbeda. Salah satunya telah memerah padam hingga telinga dengan muka dan sikap yang salah tingkah, sementara yang satunya lagi tersenyum mesum pada keduanya.
Blamm!
Hueningkai membanting pintu. Tak dapat berkata-kata, ia meninggalkan rumah itu.
Beomgyu, sebagai orang asing, sebenarnya sedikit lega melihat Soobin tersenyum pada Kai dengan kondisinya yang terbilang, mengenaskan. Oleh karena itu, ia akan membenarkan segalanya.
Atau justru sebaliknya?
---🌾---
Meminum ramuan yang tak dikenal Soobin, kemudian Beomgyu mencoba melawan alam dengan sihir.
Begitulah cara Beomgyu kini menghilangkan sepertiga racun dari tubuh Choi Soobin. Tapi sebagai gantinya, banyak luka fisik yang didapatkan Beomgyu dari alam. Kini penyihir itu hanya bisa menahan kesakitan, menunggu Hueningkai yang belum pulang dengan mendesis perih sembari memberi dirinya sendiri obat merah.
Efek dari ramuan tersebut membuat Soobin kembali memejamkan matanya. Siang hari tiba, barulah ia terbangun.
"Darimana kau bisa mendapat luka sebanyak itu Gyu?" tanya Soobin begitu melihat Beomgyu yang masih mengobati tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Healer • Sookai ✓
FantastikDijodohkan dengan pangeran Phoenix, menjadi calon ratu dari Kerajaan Phoxenias, juga disegani banyak orang karena kemurahan hatinya. Dia sangat beruntung bukan? Memiliki kehidupan yang mulus tidak membuat Hueningkai menyombongkan diri. Ia justru sa...