~2 : Makan Siang

724 103 3
                                    

"Sayang, makan dulu, yuk."

BoBoiBoy sepertinya dibuat sulit oleh [Name] yang tak mau makan. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang, di mana itu adalah jam makan siang [Name].

Dia sendiri sudah menyiapkan makan siang untuk mereka berdua―setelah tadi pagi dia sibuk menyusun perabotan rumah di rumah ini. [Name] juga ikut membantu, tapi hanya sekedar yang mudah-mudah saja.

"Gaaak." tanpa pikir panjang, gadis itu langsung menolak tawaran BoBoiBoy. Matanya tetap fokus pada kartun favoritnya yang sedang ia tonton saat ini.

"[Name], kan bisa makan sambil nonton. Ayo makan dulu. Oboy masakin makanan kesukaan [Name], loh~"

Nampaknya, gadis itu sedikit tertarik ketika mendengar ucapan BoBoiBoy. Makanan kesukaannya, katanya. Maksudnya [f/f]?

Melihat ketertarikan yang ada pada gadis itu, BoBoiBoy terkekeh geli. Dirinya mendekat ke arah sang gadis, lalu menarik tangannya dengan lembut hingga gadis itu berdiri.

"Makan dulu, yuk." ajaknya. Tangannya meraih tangan sang istri, membawanya ke meja makan yang sudah berisi makanan di atasnya.

"Iihh kartun [Name]!!!"

Perempuan itu melepas genggaman mereka, dia berlari ke arah ruang tengah tadi untuk mengambil ponselnya yang masih memutar video kartun favoritnya. Setelahnya, baru lah dia ikut dengan BoBoiBoy ke meja makan.

Sesuai ucapan BoBoiBoy tadi, pemuda itu membiarkan gadisnya melihat kartun favoritnya sembari makan siang. Walau sesekali, ketika ia sudah sangat fokus pada kartunnya―ia lupa untuk memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

Makanya, ketika BoBoiBoy selesai makan siang, dia langsung ambil posisi duduk di sebelah [Name], menyuapi gadis itu dengan hati-hati agar tidak berantakan.

"Aaaa~"

[Name] mengikuti perintah BoBoiBoy, dirinya membuka mulut agar BoBoiBoy bisa menyuapinya. Namun matanya tetap tertuju pada sebuah kartun.

Astaga, salah tidak? Kalau BoBoiBoy cemburu sama kartun?

"[Name], kartunnya jangan diliatin terus. Ayo fokus makan juga, biar makannya cepet habis. Kalau kartun terus, nanti makanannya gak habis-habis, loh."

Entah ini porsi [Name] yang kebanyakan atau memang sedari tadi lama sekali disuap. Intinya setelah lima belas menit berlalu, sisa makan siang [Name] belum sampai setengah.

Ketika dibilang seperti itu, gadis itu menatap BoBoiBoy dengan cemberut. "[Name] kenyang, Oboyy. Gaak mau makan lagii."

Perempuan itu mendorong piring makanan nya ke samping; ke arah BoBoiBoy. Seolah menyuruh BoBoiBoy untuk menghabiskan.

"... Ini belum ada setengah tau, [Name]. Lima suap lagi, yuk?"

Perasaan BoBoiBoy tak begitu banyak mengambilkan [Name] makan siang. Dia juga sudah memotret porsi makan [Name] pada ibu mertuanya untuk memastikan apa ini sudah cukup atau tidak. Katanya sih, sudah pas.

"Gaaak."

Mendengar jawaban istrinya, BoBoiBoy menghela napas pelan. Ternyata, lumayan sulit juga untuk membujuk [Name] makan. Sebelumnya, ibu mertuanya juga sudah memperingatkan, tapi tak ia sangka akan sesulit ini.

"Kalau [Name] mau makan sampe habis, nanti Oboy beliin mainan baru, deh! Kalau setengah aja, boleh nonton kartun sepuasnya. Mau?"

Astaga, disuap.

[Name] nampaknya sangat tertarik dengan tawaran BoBoiBoy tadi. Apalagi ketika mendengar kata mainan. Astaga, dia mau.

Lantas, gadis itu langsung menggeser kembali piring makannya. Dia mengambil sendok yang ada di genggaman BoBoiBoy, dan mulai membuat satu suapan untuknya.

Ah, gadis itu langsung dengan lahap menyantap makan siangnya. Membuat BoBoiBoy merasa gemas. Apalagi ketika dia makan terlalu lahap hingga berantakan.

"Pelan-pelan aja, [Name]."

"Mau mainaannn!"

_____

"Selesaai!"

[Name] menunjukkan piring makannya yang sudah kosong kepada BoBoiBoy, yang di mana BoBoiBoy langsung dibuat tertawa olehnya.

"Pinter! Sekarang cuci tangan dulu, yuk."

Gadis itu mengangguk. Dia langsung turun dari kursi nya dan menuju ke arah wastafel untuk mencuci tangannya. Sedangkan BoBoiBoy membersihkan bekas piring [Name] dan menaruhnya ke cucian piring. Nanti dia yang cuci piring.

Setelah gadis itu selesai membersihkan tangannya, dia langsung menuju ke arah BoBoiBoy dan mengulurkan kedua tangannya.

"Manaa?"

"... Eh?"

"Mainaaan!"

Oh astaga, BoBoiBoy ditagih olehnya.

tbc~

owner of my heartWhere stories live. Discover now