"kita sudah sampai."
[Name] langsung menegakkan tubuhnya setelah mendengarkan itu. Manik indahnya menatap rumah agam yang tersergam indah di depan mereka dengan tatapan gelisah. Tak semena-mena nafas berat terluah dari bibirnya.
"Kenapa, [name]?" tanya Gempa sembari mematikan mesin mobilnya.
"Ah tidak. Makasih, ya," sahut wanita itu sambil tersenyum. Ia kemudian melepas sabuk pengaman yang tadi dipakainya lalu membuka pelan pintu mobil, bersiap untuk keluar.
Gempa hanya mengangguk, lalu ikut turun dari mobilnya. "Aku temenin, ya?"
"Eh ngga usah, kak. Aku bisa sendiri, kok," ucap [name] menolak tawaran Gempa.
"Ayo aja. Aku mau ketemu BoBoiBoy juga," sahut Gempa bersama nada bicaranya yang terdengar tegas.
Jantung [name] mulai berdetak tak keruan saat mendengar itu. Namun dia hanya bisa mengangguk patuh, dan mulai berjalan mengikuti langkah pemuda bermanik emas itu menghampiri pintu rumahnya.
Ting! Tong!
Gempa menekan bel beberapa kali, tidak lupa mulutnya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum!"
Ceklek!
Pintu rumah itu akhirnya terbuka. Terlihatlah BoBoiBoy yang sedang memandang dingin ke arah mereka berdua, bersama Serena di belakangnya. Ke dua orang itu melangkah keluar dari rumah, berjalan menghampiri Gempa dan [name] yang masih berdiri tegak di sana.
"Hai, bro," ucap Gempa sekedar berbasa-basi. Manik emasnya melirik ke arah gadis muda yang sedang berdiri di samping sepupunya itu.
"Lo ngapain di sini?" BoBoiBoy bertanya dingin. Wajah Gempa ditatap kosong.
Gempa tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ia terkekeh pelan. "Oh. Gue anterin istri lo pulang, lah. Apa mata lo tidak bisa melihat?" sahutnya tenang.
BoBoiBoy menghembus nafasnya perlahan. Tangannya terulur menggandeng tangan [name] yang sedang berdiri di samping Gempa dengan kepalanya menunduk. Ia menarik sedikit kasar tangan wanita itu, agar [name] mendekat padanya.
"S-sakit, Oboy," lirih [name] saat sudah berdiri di dekat suaminya.
"Lo kenapa, BoBoiBoy?" tanya Gempa sedikit kesal.
BoBoiBoy tidak menghiraukan pertanyaan sepupunya itu. Ia kembali menarik tangan istrinya dengan kasar, membawa wanita malang itu masuk ke dalam rumah.
Gempa menggeleng pelan melihat tingkah kasar pria itu. Maniknya kembali tertumpu pada Serena yang kini berdiri tepat di depannya. Wajah gadis itu dipandangnya lama, mencoba mengenali siapa dia.
"...Lo siapa?" Gempa akhirnya memilih untuk bertanya.
Serena membalas tatapan Gempa dengan tatapan yang polos. "Saya Serena, kembaran kak Sara," jawabnya sambil tersenyum manis.
Pemuda dengan surai coklat itu sedikit kaget setelah mendengar nama yang gadis itu tuturkan barusan. Wajahnya semakin berubah serius. Kini tatapan matanya tajam menikam anak mata Serena.
"Oh. Jadi apa yang Lo lakuin di sini?" tanya Gempa mulai mengintrogasi.
Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali, mencoba mencari jawaban untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Gempa barusan.
"Emang salah, ya? Kan saya sudah menjadi istri BoBoiBoy yang sah. Jadi saya punya hak atas rumah ini sekarang," jawabnya tenang, seolah tidak ada apa-apa yang terjadi.
Gempa dibuat menggeleng mendengar penjelasan itu. Kenapa BoBoiBoy mau sih, menikah sama dia? Pikirnya.
Kakinya melangkah semakin mendekati Serena. Dagu gadis itu di tolaknya ke atas, agar dia bisa menatap wajah polos itu dengan lebih jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
owner of my heart
Ficção AdolescenteHALU'S SERIES ©®Novellya_Oboy12 Book 1 OF HALU'SSeries Status : Slow Update 15+ __________ [Owner Of My Heart] : [BoBoiBoy / Gempa W/ Female!Readers °°° Semua insan di dunia ini, menginginkan jalan kehidupan yang bahagia dan sempurna. Begitu juga a...