~05~

1.1K 156 4
                                    

Sekolah itu memiliki beberapa taman yg berbeda, dan salah satunya sekarang sedang didatangi oleh Cale, Dokja dan Yoojin.

Glup.

"Yoojin kau yakin kan tentang hal ini?"

"Dokja sudah kubilang tenang saja"

"Aku hanya mengatakan ini jika kau lupa, tetapi taman.. Tidak! Hutan ini adalah tempat terlarang disekolah"

Ya. Mereka memasuki salah satu wilayah terlarang disana. Sebenarnya itu bukanlah hutan asli, hanya saja banyak pohon besar hingga terlihat seperti hutan.

Cale dan Dokja mengakui keindahan hutan(taman) yg bahkan hampir tidak pernah dimasuki siapa pun, berkat rumor yg menyebar.

Konon katanya ada 3 org pemuda yg sangat dihargai dan dijaga oleh kelompoknya. Ada yg disebut² sbg pahlawan, penyelamat, dan dewa oleh masing² kubu.

Entah apa yg terjadi kepd 3 pemuda itu, hingga mereka mati secara misterius. Mereka bertiga hidup di zaman yg berbeda², tetapi memiliki tempat peristirahatan yg sama. Yaitu taman indah yg sedang didatangi oleh Cale, Dokja dan Yoojin.

Katanya arwah dari 3 pemuda itu masih bergentayangan untuk mencari kebahagiaan.

"Aku mengajak kalian kesini karena hanya kalian berdua yg tau aku membawa peliharaan"

Ucap Yoojin sambil terus berjalan tanpa melihat kebelakang.

"Memang apa hubungannya"

"Apakah maksud mu kau menyembunyikan kucing itu disini?"

Cale mulai agak curiga dan sepertinya Dokja mulai mengerti setelah mendengar kata² Cale.

"Kau benar² gila Yoojin"

Kim Dokja benar² tidak percaya.

"Oh ayolah percaya saja, lagipula ini hari pertama jadi kita bebas berkeliling sekolah"

"Walaupun hanya berkeliling... tetapi ini agak.. "

Cale juga ragu sekarang. Tetapi Yoojin masih tetap tidak peduli.

"Oh! Ketemu, Peace"

Han Yoojin memanggil kucingnya dgn riang, dirinya langsung berlari memeluk kucing itu, dan sepertinya mereka berdua terlihat bahagia.

"Peace bagaimana kabar mu! Papa datang untuk menjemput"

"He! Papa!? Apa²an itu"

Cale saat ini sedang menyindir Yoojin tetapi tidak dipedulikan oleh orgnya.

"Yoojin! Bagaimana klo kita segera keluar"

Kim Dokja berkeringat dingin.

"Ohh.. Ayolah Dokja sebentar saja, aku ingin bermain dgn anak ku"

Cale menyadari Dokja agak menatap horor kearah peliharaan Yoojin. Berniat untuk menjaga harga diri Dokja, Cale berbisik pelan didekat telinganya.

"Apakah kau takut kucing!"

"Tidak.. Bukan seperti itu"

"Lalu kenapa raut wajah mu seperti org yg bertemu setan!?"

"Kau tidak menyadarinya Cale!?"

Suara Kim Dokja semakin pelan. Saking pelan nya sampai tidak terdengar oleh Yoojin. Walaupun Yoojin seperti itu, dirinya mempunyai pendengaran yg tajam. Dirinya sempat mendengar Cale bertanya apakah Dokja takut kucing, sebenarnya dia agak menahan tawa dan itu berhasil. Tetapi sekarang fokus nya ke Peace dan dia tidak memedulikan percakapan dua org yg diseret nya.

"...? Menyadari apa"

"Hewan peliharaan Yoojin tidak sebesar ini"

Mendengar itu, Cale kembali melihat ke arah Yoojin. Baginya itu mirip dgn yg dibawa Yoojin pagi tadi.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang