"Jadi dengarkan saja kata-kata ku sekarang." Ucap Hyunjae sambil memberikan tatapan dingin pada Cale. Itu jelas karena ekspetasi Hyunjae pada Cale lumayan tinggi.
Cale hanya bisa menelan ludahnya dan diam untuk mendengarkan kata-kata Hyunjae. Karena dia bukan orang yg bodoh, jadi Cale mempercayainya walaupun dia juga mencurigainya diwaktu yg bersamaan. Seperti katanya, Hyunjae melanjutkan berbicara.
"Diposisi Ketiga ada 'Lee Kiyoung' aku juga ingin memilihnya, tetapi dia terlalu serakah, manipulatif, dan memiliki banyak kekasih. Walaupun dia tidak lebih licik dari Cale, tetapi berkat sifat serakahnya dia terlalu berbahaya untuk dijadikan musuh, jdi aku hanya akan mengawasinya saja." Sebenarnya menurut Hyunjae, Cale dan Kiyoung sama-sama hebat dalam memanipulatif, tetapi perbedaannya Kiyoung memiliki belas kasih yg lebih sedikit dan dia hanya memikirkan keuntungan pribadi, tidak seperti Cale Henituse.
Cale dan Wukong sama-sama mendengarkan dgn seksama apa yg diucapkan Hyunjae.
"Posisi keempat ada Kim Dokja.."
"Tunggu, kenapa kau juga mengincar maknae-ya ku." Ucap Wukong emosi, memang benar keuntung jika terpilih itu besar tetapi resikonya juga tidak kalah besar, dan dia sebisa mungkin ingin melindungi Dokja.
"Jangan libatkan perasaan pribadi mu, aku juga tidak setuju tetapi ini demi keberhasilan bersama." Hyunjae juga merasa benci dgn apa yg dilakukannya, jika bukan karena 'itu' dia juga tidak ingin mengambil keputusan ini. Dan Wukong juga sangat tau mengenai perasaan Hyunjae pada masalah ini.
Jadi dia hanya bisa memendamnya dgn emosi dan mengalihkan pandangannya kearah jendela kaca mobil. Cale yg tidak tau apa-apa, hanya bisa tersiksa dalam kesimpulannya sendiri mengenai situasinya, tetapi karena ini menyangkut temannya dia mau tidak mau harus bisa memahami perkataan Hyunjae.
"Seperti yg kubilang, posisi keempat ada Kim Dokja. Walaupun wajah nya memang polos tetapi itu berbanding terbalik dgn isi pikiran nya yg licik, dia selalu bisa menyembunyikan emosi wajahnya dgn sempurna, bahkan kelicikannya hampir menyamai Cale Henituse."
'Apa Dokja memang seperti itu'
Sekarang Cale dibuat bimbang apakah Kim Dokja dapat dipercaya atau tidak. Dan dia juga baru tau tentang hal itu.
'Apa dia menyelidiki kami semua? Bagaimana mungkin Hyunjae tau tentang sesuatu yg seperti itu'
Cale jga menaruh curiga besar pada Hyunjae.
"Tetapi disisi lain, dia terlalu baik pada orang-orang yg dianggapnya berharga. Dia bahkan rela mengorbankan tubuh dan nyawa nya untuk menyelamatkan seseorang yg ditemuinya beberapa hari yg lalu yg dianggap sebagai teman. Dia terlalu idiot untuk mengerti dirinya sendiri." Ucap Hyunjae sambil melirik sekilas kearah Cale.
"Itu benar, maknae-ya ku terlalu baik untuk pikiran nya yg licik itu." Ucap Wukong menganggukan kepala nya setuju.
'Apa yg barusan kupikirkan'
Sedangkan Cale malu atas pemikirannya sendiri yg sempat mencurigai Dokja beberapa waktu lalu.
"Diposisi kelima ada Han Yoojin." Ekspresi Hyunjae menjadi dingin saat menyebut Han Yoojin. Cale dan Wukong hanya bisa mematapnya tanpa berkata apa-apa.
"Sifat licik nya juga sama dgn Kim Dokja dan Cale Henituse, bahkan sifat mata duitan mereka sama persis. Aku bahkan sempat berpikir mereka itu saudara kandung." Ucap Hyunjae dgn malas, dia sebenarnya tahu bahwa Han Yoojin tidak akan terpilih, tetapi tetap saja mengesalkan bahwa dia masuk daftar kandidat.
Sedangkan Cale hanya bisa malu, karena menurutnya juga mereka bertiga entah kenapa mempunyai selera yg hampir mirip satu sama lain. Dan ternyata itu benar setelah mendengar kata-kata Sung Hyunjae.
"Tetapi dia terlalu polos dan terkadang dia juga tidak peka terhadap likungan sekitar. Dia juga terlalu overprotektif terhadap adiknya." Sepertinya kata-kata yg terakhir murni dari pendapat Hyunjae sendiri.
'Tunggu, sepertinya ada yg kurang'
Ucap Cale dalam hati. "Tunggu dulu senior, bagaimana dgn Jinwo?" Tanya Cale.
Mendengar penjelasan Hyunjae, seharusnya Jinwo ada diposisi ke-1, 3/4, tetapi Hyunjae bahkan tidak pernah menyebut namanya.
"Aku pernah menawarinya, tetapi dia langsung menolak tanpa pikir panjang." Ucap Hyunjae. "Toh, ujung-ujungnya yg akan terpilih adalah dia." Lanjutnya dgn nada yg malas.
Itu membuktikan bahwa pada akhirnya yg terpilih adalah Sung Jinwo.
"Lalu kenapa kamu menyebut nama-nama itu jika pada akhirnya Jinwo lah yg akan terpilih???" Tanya Cale dgn bingung.
"Kita sampai." Ucap Hyunjae sambil memarkirkan mobilnya. Wukong langsung membawa Cale keluar dari mobil dan masuk ke RS. Cale sempat menolak dan ingin mendengar jawaban dari Hyunjae, tetapi Wukong memaksa nya.
Lebih tepatnya itu karena perintah Sung Hyunjae. Wukong juga mengatakan bahwa temannya yg lain dirawat diruangan yg sama, dan Cale akan menerima perawatan diruangan yg sama juga.
Karena Cale lebih memikirkan kondisi teman-temannya jdi dia segera menuruti perintah Wukong.
'Aku pasti akan membongkar rahasia mu itu'
Ucap Cale dalam hati sambil melirik Hyunjae sebelum akhirnya masuk kedalam rumah sakit.
Kondisi Cale sebenarnya tidak terlalu buruk, selain dgn beberapa luka goresan dan luka bekas pukul dikepalanya. Setelah perawatan dan bersih-bersih diri sebentar, Cale langsung masuk keruang perawatan dan melihat kondisi teman-temannya.
Dipikirannya Cale mereka akan berbaring dan terlihat mengenaskan serta akan menjauhinya, tetapi..... yaa itu berbeda dgn imajinasi Cale sendiri.
"HEI YOOJIN KAU CURANGGG." Teriak Gongja pada Yoojin.
"Ha, curang apannya, itu hanya karena kemampuanmu saja yg kurang dan lemah." Ucap Yoojin dgn ekspresi dan nada menjengkelkan, dia mencoba untuk memprovokasi Gongja.
"Bisakah setidaknya kalian tidak bermain kartu diatas tubuh ku, mentang-mentang aku tidak bisa bangun." Ucap Dokja yg kesal karena dirinya dijadikan meja untuk bermain kartu. Dari bagian dada hingga keperutnya sudah dipenuhi oleh kartu karena Yoojin dan Gongja.
"Kali ini, AKU PASTI AKAN MENANG." Ucap Gongja bersemangat menantang Yoojin.
"HAHAHA ITU PUN KALAU KAU BISA!" Ucap Yoojin yg ikut bersemangat karena tantangan Gongja.
"DAN BERHENTI MENARUH KARTU DIATAS TUBUHKU." Dokja juga ikut berteriak karena suara dari dua orang disisi kanan dan kirinya begitu besar.
Mendengar semua suara itu dari ambang pintu, Cale ragu untuk masuk kedalamnya. Terlihat Gongja disisi kiri Dokja dan disisi kananya ada Yoojin, mereka bermain kartu dgn Dokja yg sakit sebagai mejanya.
'Apa mereka benar-benar temanku?'
Cale bahkan hampir balik badan untuk keluar jika Yoojin tidak memanggilnya.
"CWALEEEEEE." Teriak Yoojin berlari dan memeluk Cale sambil menangis. Entah bagaimana caranya dia tiba-tiba bisa berdiri dri kursi roda.
Kepala, tangan, dan kaki Han Yoojin penuh dengan perban, belum lagi wajahnya. Menurut dokter, Han Yoojin mengalami keretakan pada tulang kakinya, tidak berbahaya tetapi jika Yoojin memaksakan diri untuk berjalan maka kemungkinan dia akan cacat.
"Ohh Cale!! Bagaimana keadaan mu?" Disusul dgn Gongja yg juga menggunakan perban dikepalanya dan gips ditangan kanan nya, untungnya kaki nya baik-baik saja.
"Ah, apakah kau baik-baik saja Cale? Maaf, tapi aku tidak bisa bangun sekarang." Dan tentunya yg paling parah adalah Kim Dokja.
Kepalanya dibaluti oleh perban, kedua tangan nya di gips, kaki kirinya juga di gips, dan hanya Dokja saja yg diinfus. Keterangan dari dokter yg tdi ditanya oleh Cale mengatakan bahwa 2 tulang rusuk Kim Dokja patah, tetapi masih bisa disambung dan diperbaiki. Dia juga sempat koma sebentar selama 49 menit.
"Maaf, gara-gara aku kalian berakhir seperti ini." Ucap Cale sambil menundukan kepalanya, walaupun mereka terlihat ceria, tetapi luka ditubuh mereka tidak mungkin tidak sakit.
"..Cale"
KAMU SEDANG MEMBACA
OTS
RandomCerita random berikutnya, cuma bedanya ini tu latarnya sekolahan Maaf ya klo gaje atau gak nyambung😢 Bikin nya pas lagi gabut sih Maaf aku lupa naruhin! Ini ada unsur homo nya, jadi yg homophobic tolong jangan dibaca ok. Jindok! Jongdok! Dan yg...