~13~ Basa basi

741 101 3
                                    

"Kita tidak punya pilihan lain selain mengerjakan tugas itu secepatnya." Ucap Yoojin dgn serius.

"Aku juga berpikir seperti itu." Dokja juga mengangguk setuju pada usulan Yoojin.

"Baiklah, ayo kita selesaikan secepatnya." Entah angin darimana Cale juga setuju bahkan sangat serius tentang usulan Yoojin.

"Apa kita akan tetap membagi kelompoknya." Gongja juga memasuki mode serius.

"Itu harus." Ucap Yoojin dgn tegas.

"Bagaimana dgn Sung Jinwoo." Cale bertanya karena tidak melihat kehadiran pemuda satu itu.

"Kudengar ada rapat khusus untuk anggota organisasi kelas." Kali ini suasananya sudah lebih stabil tidak terlalu serius seperti tadi.

"Omong² Dokja, apa kau punya ide kita akan pergi kemana untuk wawancara." Yoojin bertanya karena dia kurang tau tempat² yg bagus untuk wawancara.

"Kurasa kita lebih baik pergi ke bandara"

"Emm memikirkan kemungkinan ada banyak turis yg datang dari berbagai negara itu patut dipertimbangkan"

Cale melihat kearah Dokja yg mengusulkan untuk pergi kebandara.

'Tidak sia² aku memilih satu kelompok dgnnya'

"Baiklah, dgn ini kita akan pergi ke bandara! Cale dan Dokja! Aku, Gongja dan Jinwo"

"Tapi menurutku lebih baik kita pertimbangkan lagi soal pergi kebandara." Sangat jarang melihat Gongja yg serius dan menolak usulan yg sudah disetujui banyak org.

"Apa ada yg membuatmu ragu." Kim Dokja bertanya dgn rasa mengganjal didadanya.

"Apa kalian tidak pernah mendengar rumor tentang sekolah ini yg pernah terlibat dgn mafia." Ucap Gongja serius.

"Aku pernah." Orang yg tidak disangka² lah yg menjawab pertanyaan Gongja.

"Lalu bagaimana dgn kalian berdua, Yoojin dan Dokja! Apa kalian tidak pernah mendengarnya." Tanya Gongja dgn serius.

"Aku tidak pernah." Yoojin menjawab dgn suara kecil, naluri nya mengatakan bahwa ini akan menjadi pembicaraan penting.

"Yah, aku juga tidak pernah mendengar tentang hal itu, tetapi bukan kah wajar klo terlibat dgn hal² seperti itu." Dokja mengatakannya dgn ekspresi yg tidak dapat dibaca.

"Kenapa menurut mu wajar kalau sekolah ini terlibat dgn hal seperti itu." Cale memandang Dokja dgn dingin.

"Bukan sekolahnya yg ku maksud, tetapi muridnya"

Mendengar jawaban Dokja membuat kesalahpahaman yg tdi sempat dirasakan oleh yg lain langsung hilang.

"Kenapa memang dengan muridnya." Sepertinya Yoojin agak sulit memahami hal ini.

Bukannya Kim Dokja yg menjawab tetapi Cale lah yg menjawab.

"Karena murid² yg bersekolah di sini didominasi oleh anak² keluarga yg terkenal, walaupun tidak semuanya tetapi itu sudah cukup untuk menjadi alasan kenapa sekolah ini disebut sekolah elite sekaligus sekolah yg memiliki kemungkinan² terburuk yg pernah terjadi"

Cale menjelaskannya dgn rinci dan detail agar Han Yoojin tidak perlu bertanya dua kali. Dan sama seperti Cale, Dokja dan Gongja jga memiliki pemikiran yg sama.

"Astaga! Aku tidak tau tentang hal itu, tetapi bagaimana pun sekolah ini tetap menjadi sekolah terpopuler nomor 1 bukan!?"

Sekarang pembicaraan ini bukan lagi mengarah tentang tugas kelompok.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang