~17~

677 97 8
                                    

'Sial apa mereka semua baik² saja'

Cale saat ini sedang dikurung dalam ruangan yg sempit, dan hanya ada satu jendela kecil diruangan itu memungkinkan dirinya untuk tidak bisa kabur.

'Ini semua gara² aku'

Dirinya menyesali apa yg terjadi kepada teman²nya. Dia sedari kecil tidak pernah mengetahui apa yg namanya teman dan kasih sayang.

Saat umurnya beranjak 7 tahun, ibunya mati secara misterius. Dirinya yg masih kecil saat itu tidak memahami apapun, sosok ayah yg seharusnya menemani dan menghibur dirinya dikala sedih malah mengurung diri dgn setumpuk pekerjaan.

Malah justru dirinya lah yg menyemangati ayahnya saat ditinggal oleh orang yg mereka cintai. Belum lama setelah ibunya meninggal jarak 3 bulan, ayahnya kembali menikah dan dirinya mempunyai 2 adik tiri.

Dia tidak dapat memahami pemikiran ayahnya saat itu. Mengapa dia malah menikah lagi? Padahal saat pemakaman istrinya sendiri dia tidak hadir?. Orang yg saat itu menemani Cale disisinya adalah sepupu nya yg berbeda satu tahun dgn dirinya.

Hanya dia saja yg menghibur Cale disaat ayahnya sendiri tidak ada. Tetapi Cale mulai menghindari sepupunya sejak usia 9 tahun, dia menghindari Barrow saat tau tentang sifat gila dan psikopat nya. Tetapi tidak dipungkiri bahwa dia masih tetap menyayangi Barrow saat tau bahwa dia mencoba untuk berubah.

Andai Barrow tidak mempunyai sifat gila dan posesif nya, mungkin Cale akan benar² menyayanginya secara terang²an.

Juga karena kejeniusannya sejak kecil, banyak anak² yg seumuran dirinya malah mengucilkan Cale, menganggap bahwa dirinya aneh. Kecuali Choi Han yg dibawa oleh ayahnya sebagai penjaga dan Alberu yg merupakan anak dari kenalan ibu dan ayahnya. Sebab itu dia tidak pernah punya teman 'nyata' sekalipun.

Saat dia bertemu dgn Yoojin dan Dokja, dirinya merasakan perasaan senang dan hangat yg aneh, awalnya itu adalah perasaan sesaat. Tetapi saat dia mendapatkan teman² sekelas yg tulus melihatnya sebagai Cale apa adanya dan bukan sebagai 'Cale Henituse'. Dia merasakan perasaan lega yg aneh.

Karena itu dia benar² menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi teman² barunya.

'Aku seharusnya tidak egois'

'.. Andai jika bukan karena aku yg ingin bersama dgn mereka lebih lama..'

'Mungkin sekarang tidak akan seperti ini'

'... Apa lebih baik jika aku pergi'







BRAKKKK.



"MAKNAEEE-YA DIMANA KAMU"

Cale dapat mendengar dgn jelas suara pintu yg didobrak dan suara teriakan seseorang yg sangat keras dari luar.

Untuk sesaat dirinya kaget dan syok karena suara² itu.

Siapa dia. Apa yg dia incar. Siapa maknae yg di maksudnya?.

Hanya tiga pertanyaan itu yg terus berputar di kepalanya, tetapi itu hanya untuk sesaat.

'Apa yg harus ku tawari agar org itu mau menolongku'

Walaupun dia memang ingin menyelesaikan semua masalah ini dgn mengorbankan dirinya, namun jauh didalam lubuk hatinya, dirinya masih ingin hidup dan merasakan kebahagiaan yg belum pernah dia rasakan lebih lama.

Suara² gaduh masih terus berlanjut diluar, Cale bahkan tidak yakin apakah orang itu akan menemukannya.

Untunglah ada sedikit celah di pintu yg mengurungnya hingga Cale dapat melihat sedikit keluar.

Tubuh yg besar dan kokoh, kekuatan fisik yg di atas rata² manusia, rambut pirang yg diikat sedikit kebelakang, dan gaya bertarung yg seperti monyet? Atau liar?.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang