~03~

1.3K 164 15
                                    

"Namaku Seo Jooheon dan kesukaanku menemukan barang mewah dan mahal" Entah hoki darimana dia duduk didekat nya Irene. Sebenarnya hanya Irene yg memikirkan itu dan Jooheon tidak peduli.

"Namaku Lee Hyunsung kesukaanku berolahraga" Ucapnya dgn semangat ala² militer.

"Namaku Sung Jinwo kesukaanku adlah bertambah kuat"

"Namaku Han Sooyoung aku suka menulis novel"

"Namaku Yoo Sangah aku suka tentang sejarah"

"Namaku Han Yoojin kesukaanku adalah uang!" Ucapnya sambil semangat.

Semua yg dikelas langsung tertawa setelah mendengar kata² Yoojin dan Kyrgios hanya menghela nafas.

"Namaku Cale Henituse kesukaanku Uang dan tidur" Ucap Cale dgn malas. Setengahnya mempertanyakan tentang marganya.

"Namaku Jung Heewon kesukaanku adalah pedang"

"Namaku Kim Gongja aku suka sesuatu yg ekstrim" Yg lainnya agak bingung dgn apa yg dimaksud Gongja tetapi memilih mengabaikannya.

"Baik ini saatnya pemilihan organisasi kelas"

"Siapa yg ingin menjadi Ketua kelas angkat tangan" Ucap Kyrgios acuh.

Lalu yg mengangkat tangannya adalah Sung Jinwo.

"Wakil ketua" Benar² tidak ada basa basi. Sepertinya dia sudah menghafal semua nama anak muridnya hanya dalam sekali dengar.

"Jika tidak ada maka aku yg akan memilih" Kyrgios menunggu hingga 1 menit dan tetap tidak ada yg mengangkat tangan. Dirinya langsung menulis nama untuk wakil dan seterusnya, karena dia yakin tidak ada yg mau menyalonkan diri.

Ketua kelas Sung Jinwo, Wakilnya adalah Irene Holton, Bendahara Yoo Sangah, Sekertaris Arthur Leywin.

"Apakah ada yg protes"

Sepi.

"Aku akan melanjutkan ke bagian sesinya"

Sesi kebersihan: Rosalyn, Han Yoojin, Kang Soyoung dan Kim Dokja.

Sesi keamanan: Seo Jooheon, Han Sooyoung, Jung Heewon dan Lee Hyunsung.

Sesi peralatan: Yoo Jaeha, Cale Henituse dan Kim Gongja.

"Sekian kalo ada yg mau protes langsung ke ruangan ku" Dan tanpa babibu Kyrgios langsung keluar.

"Bukankah guru itu terlalu kaku" Ucap Jooheon.

"Itu benar! dia tidak punya selera humor" Lanjut Sooyoung.

Tiba² Sung Jinwo maju kedepan membuat semua perhatian tertuju pada dirinya.

"Tolong perhatiannya"

Semuanya langsung diam ingin mendengarkan apa yg akan dikatakan Jinwo.

"Kalian semua tahu kalo SMA ini adalah sekolah elit"

"Maka tentu saja peraturannya juga berbeda dari sekolah lain"

Semuanya mengangguk setuju dan mengerti.

"Dan tiga minggu dari sekarang sekolah ini akan mengadakan sebuah pentas seni"

Semuanya tersentak kaget mendengar perkataan Jinwo.

"Darimana kau mendapatkan informasi seperti itu" Tanya Cale mengerutkan kening. Sekarang kehidupan santainya sedang terancam.

"Aku memiliki kenalan kk kls, dia yg memberitahukannya"

"Haaaa" Kim Dokja menghela nafasnya. Dia tidak suka berada di tempat yg ramai.

Cale dan Dokja sama² tidak menyukainya walaupun alasan mereka berbeda.

"Aku! Aku! Aku punya ide" Yoojin sangat bersemangat tentang pentas seni.

"Bagaimana kalau kita membuat drama"

"Hei hei kita bahkan belum sedekat itu untuk mengetahui sifat masing² bagaimana caranya kau menentukan peran dgn itu". Jooheon sepertinya agak tidak setuju dgn gagasan Yoojin yg ingin melakukan drama saat pentas seni.

"Kalau begitu ayo kita mulai mengakrabkan diri"

"Aku tidak tau apakah kau ini polos atau bego"

Jooheon benar² tidak habis pikir dgn pola pikir Yoojin. Tetapi dirinya setuju² juga dgn usulan tsb.

Sebagai pewaris dari keluarga Seo yg memiliki Museum paling banyak dan terkenal didunia, dia harus mengetahui siapa kawan dan musuhnya.

"Bagaimana kalo kita menginap di rumahnya Kim Dokja" Usul Yoojin tanpa berpikir.

Kim Dokja yg sedang duduk enteng di kursinya sambil mendengarkan langsung tersedak ludahnya sendiri saat mendengar kata² Yoojin.

"Uhuk.. Uhuk apa maksud mu"

Sungguh diluar nurul tidak habis fikri dan tidak masuk haikal sangat menghermankan. Memang Yoojin ini agak rada² anaknya.

"Bukankah kita akan mengakrabkan diri, maka ayo kita bermalam dirumah seseorang! Dan aku memilih Kim Dokja untuk itu"

Semua yg ada di kls tidak tau bagaimana harus merespon kata² Yoojin. Karena bagaimanapun bukankah mereka baru bertemu hari ini? Dan untuk tiba² menginap itu agak.. Gimana gitu buat mereka semua.

Kim Dokja yg kesabarannya sudah setipis tisu dibagi dua gara² Yoojin sudah tidak tahan lagi.

"Bagaimana kalo kita ke R-U-M-A-H M-U saja Yoojin"

Ucap Dokja dgn senyum yg dipaksakan, raut wajahnya agak aneh berkat Yoojin, kapan lagi Dokja bisa seperti itu.

'Kenapa dia terlihat imut dimata ku'

Tetapi sepertinya ada yg memiliki pemikiran yg lain dan aneh tentang Kim Dokja.

"Ah! Kalo dirumah ku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Karena ada adek ku"

Dokja benar² tidak tahan.

"Haaa sebelum menginap sebaiknya kita memikirkan masalah ini pelan² sambil mengenal satu sama lain"

Kim Dokja pasrah, entah kenapa dirinya merasa kewalahan menghadapi Han Yoojin.

"Baiklah!" Setelah mengatakan hal itu Hanya Yoojin kembali duduk di kursinya.

"Ekhm baiklah klo begitu, aku hanya ingin memberitahu kalian agar bisa mempersiapkan diri"

Setelah mengatakan itu Sung Jinwo langsung kembali ke kursinya yg berada tepat dibelakang Kim Dokja. Sekilas saat melewati depannya dia melirik Kim Dokja, tetapi sang empu tidak menyadari itu.

Terdengar suara² gaduh sekarang dikls, Jooheon dan Sooyoung langsung menjadi akrab. Jung Heewon, Lee Hyunsung, dan Arthur Leywin terlihat sedang berdiskusi dgn semangat.

Yoo Jaeha, Kang Soyoung, Rosalyn dan Irene juga sepertinya sedang membicarakan sesuatu.

Sementara itu ada Kim Gongja, Yoo Sangah dan Sung Jinwo juga terlihat sedang berbicara dibangku Yoo Sangah.

Sedangkan itu Kim Dokja yg sibuk membaca web novel, Cale Henituse yg sibuk tidur, dan Han Yoojin yg sibuk memainkan ponselnya seperti sdgn chat²an.

Hanya ketiga org itu saja yg tidak ikut bersosialisasi, awalnya Yoo Sangah ingin mengajak Kim Dokja tetapi tidak jadi karena orgnya yg sibuk membaca.

Semuanya ingin mengenal 3 org yg sibuk dgn dunianya sendiri, tetapi ada sesuatu tak kasat mata yg sepertinya mencegah membuat mereka tidak jadi mendekat.

Saat Yoo Sangah, Rosalyn, dan Kang Soyoung ingin mengajak masing² 3 org itu untuk ikut lagi. Suara Han Yoojin langsung menghentikan ketiganya.

"DOKJAAA ayo kita pergi ke kantin" Suara Yoojin tidak main², jarak bangkunya dan Kim Dokja tidak terlalu jauh. Tetapi dirinya malah berteriak menyebut nama Dokja.

Cale bahkan sampai reflek bangun dari tidurnya, dan org² yg berlalu lalang di dpn kls mereka berhenti sejenak.

Bagaimana Kim Dokja? Jangan ditanya lagi, sepertinya dia mengalami ketulian sementara berkat Han Yoojin.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang