~14~

743 105 21
                                    

Jooheon yg dituju oleh Sooyoung tidak bisa tidak berpikir mengapa wanita itu begitu antusias pada pertandingan 'persahabatan' itu.

"Yaya jadi mengapa kau sangat semangat tentang hal itu"

"Katanya sekolah itu yg akan datang." Ucap Sooyoung dgn bersemangat.

"Sekolah itu?" Baik Dokja, Gongja, dan Yoojin menanyakan hal yg sama pada info yg diberitahu oleh Sooyoung.

Sedangkan Cale bahkan Jooheon tidak menunjukkan tanda² tertarik pd topik yg dibawa oleh Sooyoung.

"Ish kalian ini tidak seru." Ucap Han Sooyoung dgn cemberut.

Dia dgn santai mengambil permen di dalam sakunya, lalu mulai melanjutkan infonya.

"Kudengar kali ini ada beberapa murid kelas satu dari sekolah itu yg akan dipilih sbg perwakilan"

"Lalu apa hubungannya." Seo Jooheon menatap dgn tidak tertarik sama sekali.

Han Sooyoung menatap Jooheon dan yg lain dgn serius. Hubungan pertemanan mereka kian erat selama beberapa hari ini.

"Kudengar kali ini rival mu yg bernama 'Zhou Fan' lah yg akan menjadi bintang utamanya"

Mendengar nama tertentu yg disebutkan Sooyoung langsung membuat Jooheon mendidih.

"Aah~ sekolah bajingan licik naif itu yg diundang ya~"

Kata² dari Jooheon seketika membuat suasananya berbeda. Siapa itu Zhou Fan? Dan mengapa dia bisa membuat Jooheon seperti itu.

"Jadi, apa kau akan ikut sebagai perwakilan sekolah Jooheon! Kudengar nilai olahraga mu tidak terlalu buruk." Han Sooyoung jelas tidak menyembunyikan ekspresi senangnya, seolah² hal ini sangat menghibur dirinya.

"Siapa itu Zhou Fan?" Seperti biasa Yoojin menanyakan hal yg tidak sesuai dgn suasananya.

"Entah." Jawab Sooyoung sambil mengangkat bahunya. "Tapi dari yg kudengar dia adalah musuh sekaligus rivalnya Jooheon." Setelah mengatakan hal itu, Sooyoung kembali melihat kearah Jooheon.

"Ada beberapa kejadian yg membuatku dan dia berselisih." Ucap Jooheon acuh. "Andai pria itu tidak naif untuk membawa seorang beban ke tim, pasti reruntuhan itu akan sukses dan menghasilkan banyak uang." Sekarang terlihat wajah Jooheon yg sangat marah dan kesal karena mengingat kejadian yg entah kapan itu.

"Akkhh aku tidak tau, hei cebol cepat tunjukkan tempat untuk mendaftar pertandingan itu"

"A-APA! bajingan beraninya kau menyebutku cebol dasar tiang listrik." Han Sooyoung memang marah marah pada Jooheon tetapi dia tetap pergi untuk menuntun Jooheon ke tempat pendaftaran.

Baru didepan pintu kelas dia kembali berteriak.

"HEI DOKJA JANGAN COBA² MELAKUKAN HAL BODOH LAGI SELAMA AKU TIDAK ADA!"

Tentu saja teriakan Sooyoung langsung menarik perhatian semuanya, baik yg dikelas maupun yg berlalu lalang didepan kelas.

"Memangnya apa yg kau lakukan hingga membuatnya seperti itu?" Gongja bertanya dgn nada yg sedikit tidak senang. Dirinya bahkan tidak pernah berpegangan tangan dgn seorang perempuan sekalipun, tetapi dirinya malah dipertemukan dgn teman² yg tanpanya diluar akal sehat manusia.

"Yah ada beberapa.. Kejadian masa lalu yg sedikit tidak menyenangkan." Suasana kembali menjadi suram karena wajah dan nada bicara Kim Dokja.

"Ekhm bagaimana kalau kita langsung wawancara sepulang sekolah nanti." Yoojin mencoba mencairkan suasana dan memandang Gongja dgn senyum yg penuh makna.

Cale juga menyenggol lengannya, dan Gongja menyadari kesalahannya.

"Ah maaf, sepertinya aku menyentuh bagian yg menyakitimu." Dia benar² mengatakan hal itu dgn wajah yg murung dan penuh penyesalan.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang