~11~

788 116 17
                                    

Sekarang adalah jam mata pelajaran Bu Tasha.

Yaitu Sejarah.

Kim Dokja sendiri tidak terlalu tertarik dgn sejarah dari tempat tinggalnya.

Tetapi dirinya lebih tertarik akan mitos² yg ada, yg belum pasti kebenarannya.

Tuk tuk tuk.

Bu Tasha yg ada di dekat papan tulis mengetuk papan tulisnya dgn keras hingga menarik perhatian semua org.

"Nah, ibu yakin entah kalian sudah tau ataupun belum kalau dua minggu lagi akan diadakan sebuah pentas seni di sklh ini"

Syok dan kaget menghiasi seluruh raut wajah murid² yg mendengarnya.

Yang benar saja, mereka bahkan belum seminggu sekolah disini, dan kenapa tiba² pentas seni?.

Disaat semuanya masih memproses kata² yg dikeluarkan Tasha dari mulutnya. Seo Jooheon mengangkat tangannya dan bertanya lebih dulu.

"Bukankah itu masih tiga minggu lagi"

"Ohh kau tau tentang itu"

Tasha menjawabnya dgn senang, entah kenapa ada sesuatu yg membuat mereka enggan bertanya pada Tasha.

Apa itu karena wajahnya!? Tidak, wajahnya juga termasuk dalam kategori wanita cantik, tetapi tidak ada yg tau umur pastinya.

"Lalu mengapa itu di singkat menjadi dua minggu?" Lanjut Jooheon bertanya.

"Aku juga tidak tau, Ketua OSIS yg mengusulkan hal itu lalu disetujuinya oleh Kepala Sekolah"

Sekarang semuanya ingin bertanya siapa Ketos itu yg seenaknya memajukan waktu pentas seni.

Saat di acara penyambutan murid baru ataupun MPLS, Ketos wajib hadir di acara tersebut.

Tetapi sangat aneh bahwa wakilnya lah yg menyambut, dan ketos nya sendiri menghilang.

Alasannya sederhana, bahwa ketos memiliki urusan mendesak tentang perusahaan keluarganya.

Maklum, yg sekolah disini juga banyak yg merupakan para tuan muda sekaligus penerus perusahaan keluarganya.

Jadi mereka yg mendengar hal itu memaklumi nya.

Tetapi apa²an ini? Bagaimana nasib tugas mereka? Ketos itu tidak memiliki hati nurani.

"Bu, kalau boleh tau siapa nama Ketua OSIS itu?" Kali ini Sooyoung yg ingin mengajukan protes.

Belum apa² sudah pentas seni.

Tugas dari Bu Witira bahkan belum ada persiapan apa². Dan dengan seenak jidatnya ketos itu ingin pentas seni?.

'Persetan dgn pentas seni, aku lebih tidak suka dgn ancaman guru itu'

Witira sempat mengancam mereka jika tidak mengerjakan tugas yg diberikannya.

Dan ancaman itu adalah yg paling di hindari Sooyoung. Tidak, semuanya ingin menghindari hukuman itu apapun yg terjadi.

"Sung Hyunjae, itu adalah nama ketos di sekolah ini." Ucap Tasha sambil mengamati wajah siswa² nya.

Semua org bertanya² bagaimana penampilan dan wajah ketos itu.

"Jika aku bertemu akan ku pukul batang hidungnya itu." Gumam Sooyoung dgn suara yg pelan.

Beberapa dari mereka sudah ada yg tau wajah dri Hyunjae tetapi tidak ada yg dpt menyimpulkan kepribadiannya.

Kecuali satu orang di kelas itu.

'Sialan, ternyata benar apa yg dibilang Cale bahwa orang mesum itu adalah ketos disini'

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang