Part 17

7.6K 1.2K 221
                                    

Senyuman manis Melisya terukir melihat fotonya yang diambil Riri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman manis Melisya terukir melihat fotonya yang diambil Riri. Mereka berdua tengah berhenti disebuah rumah makan untuk mengisi tenaga sebelum sampai disebuah kota kecil tempat Zavy tinggal bersama anak istrinya. Melisya kali ini memang tak datang sendiri, dia ditemani Riri dan Nevay. Jadi kalau ada apa-apa masih ada mereka berdua yang akan membela Melisya walaupun ya semua orang tahu dia salah.

"Wih bagu, fotoin aku, Kak." Ujar Nevay sembari menyerahkan minumannya pada Melisya. Gadis cantik itu menggeleng pelan namun dia juga menerimanya tanpa protes.

Nevay merapikan rambutnya sebelum berpose yang menurutnya terlihat cantik. Riri segera mengarahkan lensa kameranya kearah Nevay, membidikkan kameranya saat dirasa sudah pas dengan pose yang dipilih Nevay.

"Cantik banget!" Teriak Nevay girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik banget!" Teriak Nevay girang. Riri menutup telinganya lantaran terkejut dengan teriakan Nevay. Melisya yang penasaran ikut memperhatikan foto Nevay, ternyata benar-benar cantik.

"Gue fotoin," ujar Melisya merebut kamera Riri. Dan kini minuman serta jajanan milik Nevay kembali pada pemiliknya karena Melisya hendak memfoto Riri.

"Udah ayo keburu siang banget," ajak Nevay setelah puas berfoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ayo keburu siang banget," ajak Nevay setelah puas berfoto. Riri dan Melisya mengangguk membenarkan ucapan bocah itu.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Melisya bagian mengemudi, Riri memegang ponsel mencari jalan lewat google maps sedangkan Nevay duduk santai dibelakang ditemani jajanan, minuman serta lagu-lagu China. Sungguh nikmat menjadi Nevay. Kepalanya menggeleng disusul nyanyian cukup riang. Semua kaca mobil dibuka membiarkan angin sepoi-sepoi masuk.

Krisan Kesayangan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang