CHAPTER 1; WHO ARE YOU?

30 8 3
                                    

[⚠️harshword, nsfw]
━━━━━━━━━━━━━━

Hey, kau tak apa?

"Diam lah"

Haha, seharusnya aku tak perlu bertanya.

"Siapa kau?! Berhenti muncul di hadapanku!"

Aku adalah kau bodoh, jadi sadarlah!

♪ ♪ ♪


Pernahkah kau perhatikan langit senja? sinar mentari melukis warna jingga, semburat cahyanya yang menakjubkan membuat siapapun enggan pergi dari hadapannya.

Mau ku beritahu sedikit tentangku?

Tuhan indah mencipta dunia, tapi tidak dengan hidupku. Dilahirkan di keluarga yang tidak harmonis membuatku menjadi sosok yang anarkis. Aku benci Tuhan. Aku benci hidupku. Ketika melihat anak anak lain tertawa bersama orang tua mereka, aku hanya bisa menatap nanar. Kenapa aku harus dilahirkan ke dunia ini?

Murka.

Rumah menjadi sangat menyeramkan ketika mulai terdengar suara barang rumah dilemparkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah menjadi sangat menyeramkan ketika mulai terdengar suara barang rumah dilemparkan. Teriakan dua insan yang saling melempar argumen membelah sunyinya malam. Di saat seperti itu aku hanya bisa meringkuk di balik selimut, menangis sejadinya.

Tidak jarang aku dijadikan bahan kemarahan mereka. Tidak akan heran jika kau melihat badanku yang punya banyak luka lebam. Papa, yang paling sering memberiku 'hadiah' tersebut. Dan aku hanya bisa pasrah menerimanya.

Begitu pun di sekolah, tidak ada yang mau berteman denganku. Memang aku salah apa? Apa karena rambutku yang berwarna merah ini? Apa karena mataku yang berubah warna ketika aku hilang kendali?

Cutter sudah jadi temanku sejak dua tahun lalu. Goresan-goresan itu membuatku sedikit tenang dan melupakan masalah dunia ini sejenak. Kau mungkin tidak tahu rasanya ketika benda bersiluet itu menggores bagian tubuhmu, perlahan, bergerak horizontal, membuka luka, hingga darah keluar dari sana. Menyakitkan awalnya, tapi aku sudah terbiasa.

Tidak, bukan hanya itu. Ada satu lagi. Dia, yang selalu melihatku dari dalam cermin.

 Dia, yang selalu melihatku dari dalam cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebut saja namanya "lex". Entah aku menganggap dia nyata atau hanya imajinasi bodohku saja, entah. Alkohol dan obat-obatan sepertinya sudah membuatku gila hingga aku menganggap bayangan diriku di cermin itu terlihat nyata.

"Hey, kau tak apa?"
𝘓𝘢𝘨𝘪 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘤𝘶𝘭, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢.

"..."

"JANGAN MENGABAIKANKU SIALAN!"

"Bisakah kau menghilang saja?! Pertanyaanmu membuatku muak."

"Kau masih belum sadar juga? Otakmu itu ada dimana sih sebenernya?"

"Aku menyadari diriku! Aku Artha!"

"Bukan bodoh. Kau bukan Artha, kau bukan manusia."













Aku hanya mematung di depan cermin, mencerna kata-katanya, diam. Apa maksudnya?

Ημίαιμος (HALF BLOOD) | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang