CHAPTER 3.5; LUKA LAMA [INTERLUDE STORY]

20 7 4
                                    

[⚠️harshword, nsfw, murder]
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Hentikan semua ini atau ..."

"ATAU APA?! KAU INGIN MEMBUNUHKU?!"

"CUKUP MIYU!"

Sesuatu itu keluar lagi. Mengalir deras di dalam tubuhku. Mataku berubah menjadi merah. Kuku ku memanjang dan meruncing. Miyu menatapku dengan heran. Cengkaramanku semakin kuat hingga kuku ini menembus lehernya, menciptakan luka tusuk. Darah mengalir dari sana. Miyu berteriak, tapi tidak ada yang bisa mendengarnya.

Aku melempar tubuhnya dengan kasar. Dia memegangi lehernya sambil merangkak, mencoba menaiki anak tangga. Namun aku mengejarnya. Dia berteriak meminta tolong, membuatku menarik paksa kakinya lalu melemparnya kembali hingga kepalanya membentur dinding. Tubuhnya terjatuh ke tanah. Aku bisa melihat dengan jelas tubuh kecilnya yang berusaha bangun namun kembali jatuh karena kehilangan keseimbangan.

 Aku bisa melihat dengan jelas tubuh kecilnya yang berusaha bangun namun kembali jatuh karena kehilangan keseimbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup Miyu ...."

"T-tidak! A-a-aku tidak akan ... berhenti un-untuk menyukaimu."

"Lalu, ucapkan selamat tinggal kepada dunia," kataku sambil menusuk jantungnya menggunakan kuku. Hah, sial. Sensasi apa ini? Sangat menggairahkan. Hahaha, membunuh sangat menyenangkan ternyata. Bau darah ini yang paling aku suka.

Bolehkan kalau aku mencicipi sedikit?

♪ ♪ ♪

Langit mulai memperlihatkan bintang. Burung gereja kembali ke rumah mereka. Tak ada suara di sekolah ini kecuali suara seseorang yang sedang menyantap makan malamnya. Sangat lahap. Entah, mungkin dia kelaparan.

Hampir semua tulang tangan dan kaki habis disantapnya. Leher jadi bagian utama dalam makan malam ini. Sangat lezat, sangat lembut. Hingga kepala itu telah lepas dari tubuhnya.

Incaran selanjutnya adalah bagian perut. Entah sudah berapa lama perut gadis itu terbuka, membuat organ dalam seperti usus dan lambung terlihat sangat jelas. Suara kecapan terdengar semakin nyaring. Ia sangat menikmati makan malam mewahnya itu.

"Ah, dagingnya sangat empuk," ucapnya sambil terus melahap daging bagian rusuk. Tak berhenti sampai disitu, kini jantung gadis itu pun dilahapnya sampai tak bersisa.

♪ ♪ ♪

"Aaaaaaa!!" teriak seorang gadis dari ujung area parkir. Aku menoleh, mendapati Anya tengah memandangiku dengan tatapan tidak percaya. Aku tidak mengerti, ketika aku menyadari tanganku yang berlumuran darah. Aku mendapati tubuh tanpa kepala tergeletak di depan ku. Aku terkejut dan mundur beberapa langkah. Apa itu ulahku?

"Anya ... aku bisa jelaskan semua-"

"Monster! Kau monster!" teriaknya sambil berlari kencang meninggalkanku. Aku terduduk diam. Apa yang telah aku perbuat? Apa aku benar-benar telah memakan Miyu? Ah tidak! Tidak mungkin! Tapi tanda pengenal ini jelas bertuliskan nama 'Jang Miyu'.

Aku mempercepat langkah. Meninggalkan tubuh tak berkepala itu sendirian di area parkir. Aku menghiraukan suara-suara aneh yang terlintas di telinga ku. Yang ku ingin hanya satu, kembali pulang ke rumah.

♪ ♪ ♪

"Hah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah ...." Aku mengangkat kepala ku dari kubangan air wastafel. Aku sedikit pusing. Ingatan tadi terlihat sangat nyata. Ketika aku melihat keluar jendela, ternyata sudah sore. Berapa jam yang aku habiskan untuk kembali ke masa lalu? Aku hanya mengingat saat aku berkelahi dengan Hyungki dan kabur kesini.

Sosok itu menyeringai, setengah menunduk sambil memiringkan kepala. Tangannya menyentuh permukaan cermin,

"Jadi bagaimana? Apa kau sudah sadar sekarang?"

"Dimana Anya?!"

"Akan ku beri tahu," katanya sambil memberi kode menggunakan tangan. Aku langsung menulis di secarik kertas.

"Pergilah."

Sekuat tenaga aku berlari menuju alamat yang telah diberikan Alex kepadaku. Nafasku tersengal, tapi aku tidak punya banyak waktu untuk itu. Langkah kaki ku terhenti saat aku tiba, ku lihat papan besar di sebelah kiri. Pemakaman? Apa maksudnya ini?

Setelah berjalan beberapa meter dari papan itu, aku melihatnya. Nisan bertuliskan nama gadis yang aku cintai. Apa ini mimpi? Oh Tuhan ....

Di sepanjang jalan menuju rumah, aku teringat ucapan Alex,

"Anya meninggal di rumah sakit jiwa karena overdosis obat. Dia banyak berhalusinasi dan tidak percaya atas apa yang dia lihat malam itu, malam saat kau membunuh Miyu. Aku tahu karena aku mengawasi dia selama dia dirawat. Dan perlu kau ketahui, kau bukan manusia."



















"Kau serigala dan aku saudaramu, Axel Kang."

Ημίαιμος (HALF BLOOD) | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang