CHAPTER 17; HE IS BACK

17 6 4
                                    

[⚠️harshword, nsfw]
━━━━━━━━━━━━━━

5 bulan berlalu, selama itu aku telah mendapat banyak informasi dan kemampuan berpedang dari Aaron. Kami pun menjadi semakin dekat, setiap hari kami selalu melatih kekuatan saat pulang sekolah. Dan aku baru mengetahui bahwa ada satu kemampuan yang hanya dimiliki oleh kaum serigala putih, kemampuan menyembuhkan.

Bertolak belakang dengan kaum hitam yang memiliki kemampuan menghancurkan, kami bangsa putih memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai jenis luka. Bahkan kami dapat membangkitkan sesuatu yang telah mati. Tetapi hal tersebut harus dipelajari dan diasah terlebih dahulu.

 Tetapi hal tersebut harus dipelajari dan diasah terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hebat, Tha. Sudah kuduga kau memang berbakat!" teriak Aaron senang ketika melihatku berhasil menyembuhkan luka seekor merpati.

Aku tersenyum bangga. Tidak sia-sia latihanku selama ini.

"Baru sebulan aku mengajarimu tentang hal ini tetapi kau sudah mahir tanpa melakukan satu kesalahan pun. Aku yakin sebentar lagi kau akan menguasai sihir kebangkitan!"

Sihir kebangkitan?

Aku mengernyitkan dahi. Aaron terkekeh pelan, "Ya, sihir kebangkitan. Sihir yang membuat penggunanya dapat bangkit dari kematian terus menerus. Seperti dilahirkan kembali, bersih dan suci."

"Bukankah itu berbahaya? Maksudku, apakah mungkin seseorang bisa hidup untuk waktu yang lama?"

"Semua bisa dilakukan apabila kau dilahirkan dari bangsa putih, Tha. Betapa beruntungnya kita."

♪ ♪ ♪

"Sepertinya ke arah sini ..." Aku mengendap-endap di antara semak dekat jembatan. Serigala hitam sudah mulai berkeliaran di pusat kota, aku yakin portal yang sering dibicarakan Alex itu sudah banyak yang terbuka. Dari sini aku bisa melihat mereka keluar dari portal di atas jembatan merah. "Seperti cermin," pikirku dalam hati.

Serigala-serigala hitam itu melompat di antara gedung, menunjukkan siluet mereka yang indah. Seakan dunia itu adalah taman bermainnya yang baru.

"Untung aku memakai cincin ini, semoga bauku tidak tercium oleh serigala-serigala itu."

Kurasa perang sebentar lagi akan terjadi. Aku harus terus melatih kekuatanku agar dapat bertarung dengan baik. Sekarang aku masih lemah, aku perlu lebih banyak kekuatan.

Terkadang aku teringat Alex, namun kejadian waktu itu langsung menyadarkanku bahwa keputusan yang kuambil saat ini adalah benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkadang aku teringat Alex, namun kejadian waktu itu langsung menyadarkanku bahwa keputusan yang kuambil saat ini adalah benar.

Alex, sosok yang selalu mengawasiku dari dalam cermin. 3 sifat yang menggambarkannya: beringas, tidak sabaran dan sok tahu. Walaupun begitu, ia adalah sosok pemberani dan loyal.

Sudah berapa lama sebenarnya ia mengawasiku? Aku menyadari hal itu ketika usiaku 7 tahun. Saat itu, aku yang masih mengenakan seragam sekolah dasar terkejut melihat pantulan diriku di cermin.

Aku pikir itu hebat karena lambaian tangan kananku direfleksikan oleh tangan kiri. Ternyata aku salah. Di sana ada sesuatu yang lain.

♪♪♪

Drap ... drap ... drap ...,

"Sudah kau temukan? Ah, aku rasa dia tadi di sekitar sini." seringainya sambil mengelus lembut semak-semak di sampingnya. Ia menghela napas, mata oranyenya seakan seperti radar yang mendeteksi gerakan di sekitar.

Sekitar 1 jam ia mencari, namun hasilnya nihil. Para serigala yang berada di dekatnya melangkah mundur, ketakutan. Aura yang dipancarkannya terlalu kuat. Jas yang ia kenakan dihempas angin malam, menciptakan efek yang membuatnya lebih berkharisma.























"Axel Kang, dimana anak s*alan itu hmm."

Ημίαιμος (HALF BLOOD) | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang