Bab 10

174 24 12
                                    

Jungkook dan teman teman lainnya kini sudah ada di rumah sakit. Siswa yang memiliki golongan darah B memasuki salah satu ruangan untuk mendonorkan darahnya. Setelah dirasa cukup, tindak operasi pertama untuk Yuna pun dilakukan.

Ruang tunggu operasi kini dipenuhi oleh keluarga dan siswa kelas 12C. Beberapa dari mereka ada yang menangis dan ada pula yang memilih diam agar suasana tidak mencekam.

Setelah satu jam, lampu ruang operasi pun redup. Yoona dan Taeyon berdiri menyambut dokter yang keluar dari ruang operasi. Perawat pun keluar membawa Yuna ke ruang observasi, Jungkook melihat Yuna melewatinya, gadis yang ia anggap adik itu dipenuhi alat alat pada tubuhnya. Ini menyakiti hatinya.

"Dengan wali Yuna, bisa ikut saya sebentar", dokter membawa Yoona dan Taeyon ke ruang observasi tempat Yuna berada.

"Nyonya, sepertinya ada harus melakukan pemeriksaan".

"Maksud dokter?", tanya Taeyon tidak sabar.

"Kedua ginjal Yuna rusak, itu disebabkan benturan dan bongkahan kaca yang menghancurkan ginjalnya. Biasanya ginjal sang anak dan orang tuanya selalu cocok. Anda bersedia menjadi donor ginjal anak Anda?".

"Tentu saja dok, apapun itu selama anak saya selamat saya rela melakukan apapun".

"Kalau begitu kita lakukan pemeriksaan dari sekarang, agar lebih cepat mengetahui hasilnya".

"Baik dok".

***

Para siswa kini berada di lorong dekat ruang observasi, mereka melihat Yuna melalui pintu kaca. Tidak ada yang boleh masuk ke sana kecuali diijinkan oleh dokter atau perawat.

Jungkook menatap tubuh Yuna dengan tatapan kosong. Ia masih ingat apa yang dikatakannya pada Yuna kemarin malam. Apa Yuna mengabulkannya secepat itu? Jungkook tidak mau ini terjadi.

"Mina, sebaiknya kau pulang saja. Aku harus berada di sini bersama eommaku", ujar Jungkook kepada Mina.

"Kau tidak apa apa Jungkook?".

"Aku baik baik saja, kau pasti lelah seharian berada disini, lebih baik kau pulang. Kita bertemu lagi besok".

"Baiklah, aku akan meminta sopir ku untuk menjemput", Mina meraih ponselnya untuk menghubungi supirnya.

"Sebentar lagi jemputan ku akan datang, besok aku akan kesini lagi. Aku harap kau menjaga kesehatanmu Jungkook", ujar Mina meraih tangan tunangannya.

"Terima kasih Mina, maafkan aku ya".

"Tidak apa-apa aku mengerti".

***

Keesokan harinya Taeyon dan Jungkook kembali ke rumah sakit, mereka merasa harus menemani Yoona yang dari kemarin tidak mau meninggalkan anaknya.

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan kecocokan ginjal. Langkah kaki Yoona terasa sangat berat, ia duduk di lantai dekat ruang observasi. Memandangi tubuh putri yang dicintainya hingga puas karena sebentar lagi ia tidak akan melihatnya lagi.

Taeyon pun kini duduk di lantai bersama Yoona, ia ingin menguatkan seorang ibu yang akan kehilangan anaknya. Ginjal Yoona tidak cocok untuk putrinya dan itu menutup cara Yuna bertahan hidup.

Taeyon mengetahui informasi ginjal Yuna tidak cocok dengan Yoona dari salah satu kenalannya di rumah sakit. Jungkook belum mengetahui itu, Taeyon tidak memberitahunya.

"Aku tidak tahu kata penghibur apa yang harus ku katakan pada mu", ujar Taeyon memeluk Yoona.

"Anakku, dia anak yang baik, tidak pernah sekalipun dia meminta sesuatu padaku. Dia selalu membuatku bangga dengan pencapaiannya", Yoona tersenyum.

This is Love???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang