Pagi harinya Jaehyun dan rombongannya mencari Yuna kembali. Jaehyun berjanji kepada Yuna untuk tidak mengatakan keberadaannya pada teman temannya, karena Yuna berjanji padanya akan kembali secepat mungkin dan Jaehyun percaya itu.
Jaehyun mencari Yuna hanya sebagai formalitas saja, ia tahu Yuna tidak ada di titik yang di cari oleh teman temannya. Setelah siang tiba, akhirnya mereka menyerah dan memilih kembali pulang ke Seol.
Raut wajah kecewa terpancar dari mereka. Yuna tidak ada disana dan mereka bingung harus mencari Yuna dimana lagi.
"Kau baik baik saja Jungkook?", tanya Eunha melihat Jungkook terlihat pucat.
"Aku baik baik saja, hanya sedikit pusing. Kalian tidak perlu mengkhawatirkan ku", jawab Jungkook duduk di bangkunya dan mulai tertidur di bus.
"Kurasa dia kelelahan dan banyak memikirkan Yuna", ucap Rose prihatin.
"Tubuhnya panas, kita harus segara pulang", ucap Mingyu memeriksa suhu tubuh Jungkook.
Jaehyun yang melihat keadaan Jungkook merasa bersalah tidak memberitahu bahwa kemarin dia bertemu dengan Yuna, tapi ia ingin memegang janjinya pada Yuna.
Bus mereka pun akhirnya sampai di Seol, Jungkook diantar pulang terlebih dahulu. Teman teman mengantarkannya sampai gerbang rumahnya. Jungkook melambai pada teman temannya dan masuk ke dalam rumah.
Jungkook merebahkan dirinya di tempat tidurnya, ia merasa putus asa sekarang. Hampir satu bulan tidak ada kabar dari Yuna bahkan ketika dia mencoba mencarinya. Bahkan setelah pulang dari pencarian Yuna, Jungkook jatuh demam bahkan sudah 3 hari panasnya tidak kunjung reda.
"Jungkook", Taeyong mengetuk pintu kamar putranya dan masuk ke dalam.
"Kau tertidur?", tanya Taeyon.
"Tidak eomma, aku belum tidur".
"Ada kabar dari Yuna?".
Jungkook menggeleng dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang dekat sang ibu.
"Aku yakin dia akan kembali", hibur Taeyong.
"Tapi kapan eomma? Kenapa dia belum kembali juga", rengek Jungkook.
"Bersabarlah. Kau masih terlihat tidak sehat nak", Taeyon menyentuh dahi putranya.
"Kau masih demam padahal sudah tiga hari tapi belum reda juga, istirahatlah besok upacara kelulusanmu. Bagaimana bisa kau sakit di hari upacara kelulusan", Taeyon menyuruh Jungkook berbaring.
"Aku akan membawakanmu obat, tunggu sebentar", Taeyon membawa obat dan memberikannya pada putranya.
"Tidur lah nak, aku yakin kau akan membaik sebentar lagi", Taeyon tersenyum dan menutup pintu kamar Jungkook.
Jungkook tertidur tapi ia merasa tidurnya tidak nyenyak, nafasnya tersenggal senggal, keringat membasahi dahi dan lehernya. Ia melihat jam yang masih menunjukan pukul 2 pagi.
"Kau sudah bangun?", Yuna tersenyum.
"Apa ini benar benar kau?", Jungkook meraih tangan Yuna memastikan.
"Ini aku", Yuna tersenyum dan menyuruh Jungkook untuk tidur kembali.
"Kumohon jangan pergi lagi", Jungkook membawa tangan Yuna ke pipinya.
"Aku tidak akan pergi lagi", Yuna membasuh keringat di dahi Jungkook dengan lap hangat.
"Bohong, kau selalu mengatakan itu, kau bilang akan selalu bersamaku, tapi nyatanya kau meninggalkanku", rengek Jungkook.
Yuna menyentuh pipi Jungkook dan tersenyum menatapnya.
"Aku tidak akan pergi lagi. Aku berjanji, sekalipun aku pergi aku akan mengatakannya padamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love???
Novela JuvenilPerjalanan para remaja sekolah menengah atas yang masih memiliki pemikiran ambigu tentang cinta. Jungkook merasa bingung membedakan makna cinta kepada Yuna, ia terbiasa mencintai Yuna bagaikan adiknya sendiri bukan sebagai lawan jenis. Sedangkan Yu...