Bab 11

147 21 11
                                    

Jungkook duduk di kursi tanpa menghiraukan perawat yang memanggil namanya.

"Hallo, hallo nak hey", seru salah satu perawat menepuk pundak Jungkook.

"Ah ya", Jungkook akhirnya mulai fokus.

"Apakah tadi kekasihmu bangun?".

"Kekasih ah, kekasih. Oh Yuna... Ya tadi di bangun", Jungkook menjawab dengan terbatas bata.

"Oh begitu, sepertinya efek biusnya masih ada. Jika dia bangun lagi jangan lupa panggil kami ya nak", titah perawat sambil tersenyum.

"Baik".

"Kalau begitu kami permisi".

"Ya ya Terima kasih", Jungkook membungkuk kepada perawat yang meninggalkan kamar inap Yuna.

Ia kembali berdiri dan melihat Yuna yang tertidur, jantungnya kembali berdegup kencang melihat wajah Yuna. Jungkook baru menyadari betapa cantiknya gadis yang ia anggap adik perempuannya itu.

"Yang Yuna katakan maksudnya adalah.......Sadarlah Jungkook, sadar", guman Jungkook sambil menampar pipinya.

***

"Sudah bangun?", tanya Yoona tersenyum melihat putrinya membuka matanya.

"Eomma... ".

"Eomma disini sayang. Kenapa?".

"Sudah berapa lama aku disini?".

"Sudah lima hari".

"Kenapa lama sekali, apakah eomma punya uang? Pasti biayanya mahal".

Yoona menggeleng "jangan bicara seperti itu, eomma selalu punya uang jika itu untukmu".

"Maafkan aku eomma", lirih Yuna.

"Shttt, sudah tidak perlu minta maaf. Yang penting sekarang kau harus sehat lagi, jangan pikirkan apapun".

Yuna mengangguk dan tersenyum pada Yoona.

"Jungkook oppa? Aku belum melihatnya?" tanya Yuna.

"Beberapa hari yang lalu, tua selalu berada disini. Tadi juga tuan ada disini tapi sepertinya dia keluar sebentar".

"Ah iya, eomma kapan aku sudah boleh pulang?".

"Menunggu keputusan dokter, semoga kita bisa pulang lebih cepat", Yoona membelai rambut putrinya dan tersenyum.

***

Setelah seminggu pasca operasi Yuna pun diperbolehkan pulang. Jungkook dan Taeyon yang menjemput Yuna pulang ke rumah. Taeyon bahkan menyulap kamar tamu untuk menjadi kamar Yuna sementara agar Yuna cepat pulih, karena tempat tidurnya di lantai bawah sedikit lembab dan itu tidak baik bagi proses pemulihan.

"Aku akan menggendongmu", ujar Jungkook meraih tubuh Yuna.

"Tidak perlu, aku masih bisa berjalan sendiri", jawab Yuna sambil melihat mata Jungkook yang tidak ingin menatapnya.

"Diamlah dan hanya ikuti perkataanku", Jungkook berjalan menggendong Yuna dengan memperhatikan jalan tanpa sadar Yuna terus menatapnya.

"Aku takut Mina cemburu".

"Sudahlah, lagi pula dia tidak ada disini".

"Oppa marah padaku?".

"Tidak, untuk apa aku marah kepadamu".

"Lalu kenapa oppa tidak melihatku meski aku berbicara padamu?".

"Duduklah yang nyaman", Jungkook mendudukan Yuna di kursi belakang kemudi tanpa menghiraukan pertanyaan Yuna. Ia kemudian duduk di samping Yuna.

This is Love???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang