Bab 15

163 21 15
                                    

Seharian ini Jungkook berdiam diri di kamar Yuna. Ia meringkuk di ranjang tanpa srei menikmati sapaan angin yang menyentuh wajahnya. Jungkook masih tidak percaya Yuna pergi tanpa meninggalkan apapun, bahkan tidak ada catatan yang ditinggalkan Yuna untuknya.

Jungkook menutup matanya berharap semua ini hanya mimpi dan ketika terbangun ia akan melihat Yuna tersenyum ke arahnya.

"Aku harap semua ini hanya mimpi", Jungkook tertidur.

"Jungkook, jungkook", seseorang membangunkan Jungkook.

"Yuna... ", lirih Jungkook mencoba membuka matanya.

"Jungkook bangun, jangan tidur disini", ucap Taeyon membangunkan anaknya.

"Eomma, aku kira Yuna".

"Tidur lah di kamarmu, jangan disini".

Jungkook bangkit dari tidurnya dan duduk di sisi ranjang.

"Eomma tahu kenapa Yuna pergi?", tanya Jungkook.

"Eomma tidak tahu pasti, tapi Yoona pernah bilang bahwa Yuna selamat karena bantuan appanya", jelas Taeyon.

"Apa eomma tahu ayah Yuna adalah Tuan Siwon?".

"Apa? Choi Siwon? Ayah Mina? Dia juga ayah Yuna?", tanya Taeyon terkejut.

"Aku tahu saat pagi tadi, Eunwoo mengatakannya pada kami. Sepertinya Yuna menceritakan hal itu pada Eunwoo. Aku merasa bersalah kini Yuna tidak lagi mencurahkan isi hatinya seperti dulu padaku", ucap Jungkook sedih.

"Aku juga merasa bersalah saat dia dituduh dan dirundung di sekolah aku tidak membelanya, Eunwoo bilang Yuna terus menangis mencari kalung yang dilempar Mina karena itu kalung dari Tuan Siwon".

"Mina melemparnya?".

"Mereka bertengkar di sekolah karena Yuna berjalan dengan Tuan Siwon dan aku mengira Yuna menggoda om om. Aku merasa sangat bersalah, aku benar benar bodoh", sesal Jungkook.

"Sudahlah tidak apa apa, setidaknya setelah mengetahui informasi ini, mungkin Siwon tahu Yuna dimana", ucap Taeyon menghibur putranya.

"Eomma, apa aku salah jika aku menyukai Yuna?", tanya Jungkook.

"Maksudmu? Kenapa tiba tiba bertanya hal itu?".

"Aku selalu bingung akan perasaanku. Kadang kadang aku merasa jantungku berdebar kencang saat berada di samping Yuna, tidak seperti saat kami kecil dulu. Aku bingung eomma, aku masih belum bisa membedakan antara aku menyayanginya sebagai seorang aduh atau aku mencintainya karena dia perempuan".

Taeyon tersenyum melihat raut wajah putranya yang terlihat putus asa.

"Apa kau merasa marah jika dia bersama pria lain?", tanya Taeyon.

"Tentu saja, aku merasa ingin menghajar pria pria yang selalu dekat dengan Yuna", Jungkook mengepalkan tangannya.

"Apa kau bahagia melihat Yuna bahagia?".

"Tentu saja, aku selalu bahagia saat melihatnya tersenyum bahagia, dan aku merasa sakit saat dia menangis".

"Sekarang apa yang kau rasakan saat dia tidak ada?".

"Aku ingin menangis eomma, aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpanya. Aku selalu bersamanya hampir seumur hidupku".

"Jika dia kembali padamu, berjanjilah untuk tidak melepaskannya lagi. Aku yakin suatu saat Yuna akan kembali dan gunakanlah kesempatanmu dengan baik", Taeyon tersenyum sambil mengusap rambut putranya.

"Lalu, bagaimana dengan Mina?", tanya Taeyon.

"Bisakah aku membatalkan pertunangan ini? Aku tidak bisa bersama dengan Mina, dia membuatku takut".

This is Love???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang